22 Juni 2008

Tinjauan Pendahuluan Alkitab dalam Sejarah Penyelamatan

1. Tinjauan Umum Alkitab

Apakah Alkitab itu ?

Alkitab mulai merumuskan: Alkitab adalah Wahyu Allah yang tertulis dan yang meriwayatkan jalan penyelamatan. Wahyu Allah meliputi segala pernyataan, baik yang berupa sabda, maupun yang berupa tanda-tanda dan tindakan-tindakan, yang bertujuan membawa umat manusia kepada keselamatan kekal.

Apakah Keselamatan Kekal Itu ?

Yang kita namakan keselamatan abadi adalah tujuan hidup yang ditentukan Allah bagi umat manusia, ketika Ia memutuskan untuk menciptanya. Dan secara agak samar-samar Allah telah menyatakan tujuanyja itu malah telah menjanjikan atau memberikannya kepada manusia pertama juga. Apa yang diceritakan dalam ketiga fasal pertama dari Alkitab tentang hidup manusia pertama dalam firdaus, memberi kesan bahwa hidup itu bagian semata-mata, dalam hubungan erat-mesra sekali dengan Allah, dan dalam seluruh keadaan firdaus sebagaimana digambarkan dalam cerita tersebut.

Telah dijanjikan oleh Allah kepada Adam, bahwa ia tidak akan mati kalau ia memenuhi syarat-syarat tertentu. Bahwa ia tidak akan mati, berarti, bahwa hidup yang ketika itu ada padanya dilanjutkan untuk selama-lamanya, jadi adalah hidup kekal.

Nyata sekali bahwa yang dimaksudkan bukan hidup tubuh jasmani yang serba kodrat. Hidup abadi itu melebihi keadaan kodrat. sifat atau wujud hidup itu yang lain tak dapat disimpulkan dari ceritera firdaus tersebut.

Kita tahu bahwa manusia pertama itu tidak memenuhi syarat-syarat yang ditentukan baginya, melainkan melanggar ketentuan-ketentuan Allah, dan sebab itu Allah terpaksa menarik kembali janjiNya, sehingga hidup kekal itu hilang bagi Adam dan seluruh kaum turunannya.

Rencana Allah Untuk Memulihkan Keadaan Hidup Kekal Bagi Umat Manusia.

Tujuan Allah dalam menciptakan bangsa manusia seakan-akan telah gagal oleh dosa. Tetapi itu sebenarnya mustahil. Allah tahu mencapai maksudnya dengan jalan yang lain, manapun juga. Dan segera ditetapkan Allah rencanaNya bagaimana mengadakan jalan lain, yaitu suatu jalan untuk membebaskan pula manusia dari dosanya, dan mengadakan kemungkinan untuk akan menganugerahinya hidup kekal kembali.

Rencana Allah itu kita sebut "rencana penyelamatan". Jalan melaksanakan rencana itu kita namakan "jalan penyelamatan". Tujuan disebut "keselamatan kekal".

Seluruh penyelenggaraan Allah sepanjang segala abad, untuk mempersiapkan dan akhirnya mewujudkan keselamatan itu kita namakan "Sejarah penyelamatan".

Sejarah inilah yang diriwayatkan dalam Alkitab, halaman demi halaman.

Apakah Hakekatnya Keselamatan Kekal Itu?

Apakah inti dan wujud hidup kekal yang sebenarnya, baru dinyatakan dalam Perjanjian Baru. Sampai waktu itu dengan samar-samar saja. Dari Yoh. 3:3 kita tahu, bahwa hidup kekal itu diperoleh dengan "lahir baru". Hidup lama yang kodrati itu tetap tinggal, tetapi ditambahi dengan suatu hidup baru, menjadi senyawa dengannya. Manusia yang "percaya" dianugerahi suatu kelahiran baru demikian rupa, sehingga dia diangkat menjadi "Anak Allah" (Yoh. 1:12), dalam arti bahwa ia mendapat dan tetap mempunyai bagian dalam hidup Allah sendiri. Diterangkan bahwa manusia yang lahir baru itu "lahir dari dalam Allah" (Yoh. 1:13)" dari air dan Roh (Yoh. 3:6), maksudnya dengan menerima Permandian, sampai ia "disebut dan benar-benar adalah anak Allah (1 Yon. 1:1-2; 3:1).

Paulus menerangkan pula dalam Rom 8:17: "Kalau anak, maka ahli waris juga, yaitu ahli waris Allah seahliwaris dengan Kristus". Dan bukankah "menjadi ahli waris Allah", berarti mendapat bagian dalam kekudusan dan akhirnya dalam kemuliaan dan kebahagiaan Ilahi yang abadi.

(Artikel ini diambil dari : INDJIL, Kabar Gembira Jesus Kristus,Kitab Kudus Perdjandjian Baru. Para Wali Geredja Indonesia. Halaman V-XL.)

Tidak ada komentar: