17 September 2008

Inspirasi Dan Kanonisasi Alkitab

Inspirasi Alkitab
Inspirasi berarti proses dimana Allah campur-tangan terhadap para penulis Alkitab melalui pekerjaan Roh Kudus atas diri penulis, sehingga apa yang mereka tulis merupakan kata-kata asli mereka, tetapi sekaligus juga merupakan catatan yang akurat dari wahyu Allah yang tidak mengandung kesalahan. Bukan seperti seorang sekretaris yang secara mekanis didikte oleh atasannya untuk mengetik surat, tapi dengan berbagai cara yang Allah gunakan untuk memberikan Firman-Nya kepada manusia (2 Timotius 3:16; 2 Petrus 1:20-21).

Dalam 2 Timotius 3:16 tertulis: Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

Dalam bahasa Inggrisnya: “All Scripture is God breathed and is useful for teaching,.."

Kata God breathed di sini berarti sebagai 'penghembusan' (peniupan nafas) Ilahi kepada seorang manusia melalui Roh Kudus, yang mengakibatkan seorang tersebut berbicara atau menulis dengan kualitas, penglihatan, ketetapan dan otoritas yang tidak mungkin ada dalam kalimat atau tulisan orang lain yang tidak digerakkan Roh Kudus. Di sini Allah menafaskan Firman-Nya. Dengan demikian, maka pengarang Alkitab itu Allah sendiri. Alkitab bukan berisi Firman Allah, melainkan Alkitab sendiri adalah Firman Allah.
Jadi meskipun Alkitab dituliskan oleh tangan-tangan manusia biasa, tetapi sumber tertinggi adalah Allah sendiri (2 Petrus 1:21). Para penulis itu digerakkan oleh inisiatif Roh Kudus, mereka tidak sanggup menolak gerakan Allah untuk berkata-kata dan menuliskan Firman-Nya (Yeremia 20:9; Amos 3:8).

Walaupun Allah mengontrol penulisnya, sehingga apa yang ditulis mereka hanyalah apa yang dikehendaki-Nya, para penulis tetap menggunakan pikiran dan kepribadian mereka sendiri selama proses penulisan tersebut. Hal ini begitu jelas terlihat dalam perbedaan gaya tulisan dan pendekatan yang digunakan masing-masing penulis tersebut.

Melalui keunikan pribadi penulis tersebut, Allah tetap dapat menyampaikan Firman-Nya. Dengan demikian wajar bila di dalam Alkitab termuat hal-hal yang cukup membuat para intelektual terpesona dan kagum, tetapi orang-orang biasa pun tetap dapat membaca dan memahaminya, dan bila dibaca dengan hati yang hormat pada Allah, mereka akan menemukan Allah sendiri di dalamnya.

Ketika kita membaca bagian-bagian Alkitab, kita tidak boleh melepaskan bagian tersebut dari konteksnya. Kita harus mencari apa yang ingin Allah ajarkan pada bagian-bagian tersebut. Alkitab bahkan tidak menutup-nutupi dosa para tokoh yang dipakai Allah, misalnya: Daud yang berzinah dengan Betsyeba dan membunuh Uria (2 Samuel 11), Yunus yang melarikan diri dari tugas yang diberikan Allah (Yunus 1:1-3). Hal-hal ini menunjukkan kejujuran Alkitab.

Inti berita yang Alkitab sampaikan adalah:

* Manusia diciptakan segambar Allah untuk tujuan yang mulia (Kejadian 1:26-28; Yohanes 10:10; Efesus 2:10)
* Manusia jatuh ke dalam dosa karena telah melanggar Firman Allah dan akibatnya adalah: kematian rohani, manusia terputus hubungan dari Allah, dan akhirnya manusia akan mengalami maut, kematian kekal. Namun Allah telah menjanjikan anugerah keselamatan (Kejadian 3; Roma 3:23; Roma 6:23)
* Karena kasih-Nya, Allah telah memberikan Putra-Nya, Yesus Kristus, untuk mati menebus manusia yang mau percaya kepada-Nya, dan bangkit untuk menyediakan tempat bagi mereka (Roma 8:1)
* Kristus akan datang lagi di akhir jaman, sebagai Hakim Agung atas dunia ini.



Kanonisasi
Istilah kanon berasal dari bahasa Yunani yang berarti 'tongkat pengukur, standar atau norma'. Secara historis, Alkitab telah menjadi norma yang berotoritas bagi iman dan kehidupan bergereja. Proses pengkanonan ini dilakukan oleh berpuluh-puluh ahli kitab suci dan bahasa yang dengan teliti dan serius memilah-milah banyak tulisan yang dianggap suci untuk menemukan kitab-kitab yang benar-benar suci dan diwahyukan Allah untuk kemudian dijadikan satu.

Tanda-tanda kanonitas meliputi:

* Kitab tersebut ditulis atau disahkan oleh para nabi/rasul.
* Kitab tersebut diakui otoritasnya di kalangan gereja mula-mula.
* Kitab tersebut mengajarkan hal yang selaras dengan kitab-kitab lainnya yang jelas termasuk dalam kanon.


Kanon Perjanjian Lama (PL)
Diawali oleh tulisan Musa, koleksi kanon PL yang mayoritas dalam bahasa Ibrani secara progresif akhirnya terbentuk sejak sekitar tahun 400 SM.

1. Loh batu yang berisi 10 hukum ditaruh dalam Tabut Perjanjian (Keluaran 40:20). Loh batu tersebut masih dalam tabut ketika Salomo membawa tabut tersebut ke dalam Bait Allah yang baru saja didirikan (1 Raja-raja 8:9).
2. Kitab Taurat yang ditulis oleh Musa ditaruh di samping tabut Tuhan sebagai saksi atas kesalahan Israel (Ulangan 31:24-26; Keluaran 24:7).
3. Yosua menulis sebuah kitab yang melanjutkan kitab Taurat (Yosua 24:26).
4. Samuel menulis sebuah kitab, lalu ditaruh di hadapan Tuhan ( 1 Samuel 10:25).
5. Allah menggerakan orang lain untuk melanjutkan mencatat, misalnya:
Kisah Daud oleh Nathan dan Gad (1 Tawarikh 29:29)
Kisah Salomo oleh: Nathan, Ahia, Ido (2 Tawarikh 9:29)
6. Banyak mazmur yang ditulis oleh Daud, dan kitab nabi-nabi yang memakai nama nabi-nabi tersebut.
7. Dalam Yeremia 36:1-32 menceritakan Yeremia setelah bernubuat selama 23 tahun, baru diperintahkan Allah untuk menuliskannya. Setelah ditulis, kemudian dibacakan di hadapan raja Yoyakim. Tetapi raja membakar gulungan tulisan tersebut.
Kemudian Allah menggerakkan Yeremia untuk menulis lagi dan memberikan Yeremia banyak berita lagi. Dalam Yeremia 36:25 ditulis ada orang-orang yang memohon supaya raja jangan membakar gulungan tulisan tersebut. Ini menunjukkan bahwa mereka percaya gulungan tulisan tersebut adalah Firman Allah.
8. Ketika Israel ditawan ke Babilonia, mereka membawa serta kitab Taurat.
Sebab Ezra menyelidiki Taurat di Babilonia dan membawa Taurat tersebut kembali ke Yerusalem (Ezra 7:6,14; Nehemia 8:1-2). Yang dimaksudkan Taurat (the Book of the Law) di sini diperkirakan adalah seluruh kitab PL yang telah ditulis saat itu.
9. Diperkirakan Ezra yang mengumpulkan semua kitab nabi-nabi paling akhir dalam PL dan menyatukannya menjadi kanon yang paling lengkap pada tahun 400 SM.
10. Sekitar tahun 200 SM (sekitar 280-150 SM), PL terjemahkan ke dalam bahasa Yunani yang disebut Septuaginta. Penterjemahan ini dilakukan di Mesir. Pada waktu itu banyak orang Yahudi yang tinggal di Mesir. Fakta bahwa pada waktu itu PL telah diterjemahkan, berarti bahwa kanon PL telah lengkap dan semua kitab itu diterima sebagai Alkitab.


Pembagian Kitab dalam PL sesuai kanon:

Taurat
Terdiri dari 5 kitab: Kejadian, Keluaran, Bilangan, Imamat, Ulangan. Disebut juga Kitab Pentateuch (artinya lima volume). Penulisnya adalah Musa. Kitab Kejadian membicarakan permulaan dari segala sesuatu. Keempat kitab yang lain membicarakan hal permulaan bangsa Israel, sebuah bangsa yang dipilih Allah untuk menyatakan karya keselamatan-Nya bagi seluruh dunia.

Sejarah
Terdiri dari 12 kitab: Yosua, Hakim-hakim, Ruth, 1 Samuel, 2 Samuel, 1 Raja-raja, 2 Raja-raja, 1 Tawarikh, 2 Tawarikh, Ezra, Nehemia, dan Ester. Membicarakan tentang jatuh bangunnya bangsa Israel selama kurun waktu sekitar 1000 tahun:

* Israel menduduki Kanaan.
* Kebimbangan Israel di masa hakim-hakim.
* Kebangkitan Israel di masa Saul, Daud dan Salomo.
* Kerajaan Israel yang terpecah setelah Salomo wafat: Kerajaan Utara, runtuh tahun 722 SM; dan Kerajaan Yehuda, runtuh sekitar seabad setelah itu. Tiga kitab terakhir (Ezra, Nehemia, dan Ester) mencatat sejarah kaum Israel yang tersisa setelah masa pembuangan di Babilonia.

Nyanyian
Terdiri dari 5 kitab: Ayub, Mazmur, Amsal, Pengkhotbah dan Kidung Agung. Mereka disebut kitab nyanyian/puisi karena bentuk tulisannya memang demikian. Ciri khusus kitab puisi Ibrani adalah 'sense rhythm' atau pengulangan gagasan.

Nubuatan
Terdiri dari:

* 5 kitab nabi besar: Yesaya, Yeremia, Ratapan, Yehezkiel dan Daniel.
* 12 kitab nabi kecil: Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk, Zefanya, Hagai, Zakaria dan Maleakhi.

Para nabi ini muncul untuk menyuarakan Firman Tuhan, khususnya di masa pemberontakan, masa kemunduran dan jatuhnya kerajaan Israel dan Yehuda. Para nabi menyatakan tentang penghakiman dan pemulihan bagi dua kerajaan tersebut (Kerajaan Utara dan Yehuda).


Setelah Kitab Maleakhi, di antara PL dan PB (Perjanjian Baru), menjelang kelahiran Kristus, ada masa dimana Allah diam (tidak ada inspirasi) selama 400 tahun.


Kanon Perjanjian Baru (PB)
Setelah Tuhan Yesus naik ke surga, belum sebuah kitab pun ditulis mengenai diri dan ajaran-Nya, karena belum dirasa perlu – para saksi mata utama masih hidup. Jadi Injil masih dalam bentuk verbal, lisan; dari mulut ke mulut, oleh para rasul.

Seiring dengan berjalannya waktu, jumlah para saksi mata dan para rasul berkurang, dan semakin banyak ancaman pemberitaan ajaran-ajaran sesat. Pada masa itu banyak ditemukan tulisan-tulisan yang bercorak rohani, yang sebenarnya bukan Firman Allah. Oleh karena itu gereja merasakan pentingnya ditentukan kitab-kitab mana sajakah yang dapat diakui berotoritas sebagai Firman Allah. Kemudian para rasul mulai menuliskan surat-suratnya untuk para jemaat, lalu perlahan-lahan dibuat salinan surat-surat itu untuk berbagai gereja dan salinan itu dibacakan dalam pertemuan gereja (Kolose 4:16;
1 Tesalonika 5:7, Wahyu 1:3). Tulisan-tulisan ini diinspirasikan oleh Allah (2 Petrus 1:20-21; Wahyu 22:18; Efesus 3:5).

Pada waktu yang bersamaan, ada orang-orang yang menulis kitab-kitab tentang Yesus dan surat-surat ke gereja-gereja, yang tidak termasuk kanon. Lambat- laun gereja-gereja mulai jelas mengenai kitab-kitab mana yang diinspirasikan oleh Roh Kudus.

Pada abad ke 2 kanon PB telah lengkap. Hal ini kita ketahui dari:

1. The Old Syriac – terjemahan PB pada abad kedua dalam bahasa Syria. Semua kitab ada, kecuali: 2 Petrus, 2 Yohanes, 3 Yohanes, Yudas, dan Wahyu.
2. Justin Martyr pada tahun 140 M. Semua kitab PB ada, kecuali: Filipi dan 1 Timotius.
3. The Old Latin – sebuah terjemahan sebelum tahun 200 M. Terkenal sebagai Alkitab dari gereja Barat. Semua PB ada, kecuali Ibrani, Yakobus, 1 Petrus dan 2 Petrus.
4. The Muration Canon pada tahun 170 M. Semua PB ada, kecuali: Ibrani, Yakobus, 1 Petrus dan 2 Petrus (sama dengan The Old Latin).
5. Codex Barococcio pada tahun 206 M. Semua kitab PL dan PB ada, kecuali: Ester dan Wahyu.
6. Polycarp pada tahun 150 M pernah mengutip: Matius, Yohanes, sepuluh surat Paulus, 1 Petrus, 1 Yohanes dan 2 Yohanes.
7. Irenaeus (murid Polycarp) pada tahun 170 M. Semua kitab PB ada, kecuali: Filemon, Yakobus, 2 Petrus, dan 3 Yohanes.
8. Origen pada sekitar tahun 230 M menulis daftar kitab-kitab PB, sebagai berikut: ke-4 Injil, Kisah Para Rasul, ke-13 surat-surat Paulus, 1 Petrus, 1 Yohanes dan Wahyu.
9. Eusebius di awal abad ke 4 menyebut semua kitab PB.
10. Pada tahun 367 M dalam Festal Letter yang ditulis oleh Athanasius, Bishop Alexandria, mencantumkan daftar 27 kitab-kitab PB.
11. Jerome pada tahun 382 M, Ruffinua pada tahun 390 M dan Augustine pada tahun 394 M mencatat kanon PB sebanyak 27 kitab.
12. Akhirnya pada tahun 397 M, konsili gereja di Carthago mengesahkan 27 kitab PB.

Gereja sebagai persekutuan orang-orang yang ditebus, yang beriman sungguh-sungguh di dalam Kristus bukan menentukan atau menciptakan kanon, tetapi gereja hanya mengesahkan kitab-kitab yang memiliki tanda kanonitas dan karena itu kitab-kitab tersebut memiliki otoritas dalam gereja.


Pembagian kitab dalam PB sesuai kanon:

Injil
Terdiri dari empat kitab: Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes. Mencatat tentang kehidupan dan pelayanan Yesus selama di dunia. Matius menekankan Yesus sebagai raja, Markus menekankan Yesus sebagai hamba, Lukas menekankan Yesus sebagai manusia, Yohanes menekankan Yesus sebagai Anak Allah. Meskipun keempat penulis mempunyai penekanan yang berbeda-beda, tetapi tulisan-tulisan mereka satu dengan yang lain tetap harmonis.

Sejarah
Terdiri dari satu kitab, yaitu Kitab Para Rasul. Mencatat perkembangan kekristenan setelah kenaikan Yesus.

Surat-surat
Terdiri dari:

* 14 surat Paulus: Roma, 1 Korintus, 2 Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, 1 Tesalonika, 2 Tesalonika, 1 Timotius, 2 Timotius, Titus, Filemon, dan Ibrani.
* 7 surat bukan dari Paulus : Yakobus, 1 Petrus, 2 Petrus, 1 Yohanes, 2 Yohanes, 3 Yohanes, dan Yudas.

Kitab Apokaliptik
Terdiri satu kitab, yaitu Wahyu. Kitab ini merupakan kitab terklimaks dalam Alkitab, memberi kita gambaran mengenai masa yang akan datang dan penggenapan sejarah pada saat kedatangan Kristus yang kedua kali sebagai Hakim yang Agung.


Alkitab (PL dan PB) sebagai Firman Allah
Alkitab adalah Firman Allah, oleh karena itu Alkitab memiliki beberapa karakteristik yang tidak dimiliki oleh kitab-kitab manapun:

Berkuasa
Alkitab berkuasa dan memiliki wibawa tertinggi bagi kehidupan manusia. Alkitab menyatakan apa yang benar dan salah secara mutlak, sehingga manusia wajib mempercayai dan mengikutinya.

Cukup
Alkitab cukup untuk menyatakan kehendak Allah kepada manusia sesuai dengan yang Allah nyatakan. Alkitab tidak perlu ditambah atau dikurangi. Tidak ada kitab lain yang memiliki nilai otoritas dan kuasa yang setara dengan Alkitab. Tidak ada ayat di dalam Alkitab yang boleh dibuang dan dinyatakan tidak berlaku sampai akhir dunia ini.

Tidak bisa khilaf (infallible)
Karena Alkitab merupakan Firman Allah yang dituliskan melalui pengilhaman Roh Kudus, maka Alkitab tidak bersalah sedikit pun (tidak mungkin menyesatkan/khilaf) dalam maksud dan ajarannya.

Tidak bisa salah (inerrancy)
Alkitab tidak bisa salah karena bukan produk manusia. Alkitab diilhamkan oleh Allah yang Maha Benar sendiri dan Roh Kudus turut berperan dalam penulisannya. Karena itu Alkitab tidak bisa salah dalam ajaran, maksud dan juga kalimat-kalimatnya (baik secara geografis, historis, maupun teologis). Pemahaman ini khususnya menunjuk pada setiap huruf pada naskah asli Alkitab, yang tidak bersalah hingga detil terkecil.



Sumber:

1. Trivena Ambarsari, Bibliologi – Doktrin Alkitab, Momentum.
2. Miriam Santoso S. Th, Bibliologi – Pengantar Alkitab, Seminari Alkitab Asia Tenggara Malang
3. J. Wesley Brill, Dasar Yang Teguh , Kalam Hidup

Keilahian Yesus Kristus

PENGANTAR

Orang Kristen menyatakan bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan yang menjelma menjadi manusia. Pengajaran ini sangat penting. Jika pengajaran ini benar maka kekristenan unik dan otoritatif, jika tidak maka kekristenan tidak berbeda dengan agama-agama yang lain.

Prinsip dasar apologetika kekristenan mengenai keilahian Yesus Kristus adalah :

1. Perjanjian Baru yang mencatat kehidupan, pengajaran, kematian dan kebangkitan Yesus Kristus adalah dokumen yang dapat diandalkan (lihat artikel Keotentikan Naskah Perjanjian Baru).
2. Yesus menyatakan bahwa Dia adalah Tuhan yang menjelma menjadi manusia.
3. Yesus membuktikan bahwa Dia adalah Tuhan dengan menggenapi nubuat(ramalan) Perjanjian Lama, dengan hidup tanpa dosa, dengan mujizat-mujizat yang Dia lakukan, dan dengan kebangkitan-Nya dari kematian.

Dengan demikian Yesus Kristus adalah Tuhan.

Dalam artikel Keotentikan Naskah Perjanjian Baru kita mempelajari bahwa naskah Perjanjian Baru dapat diandalkan secara historis. Perjanjian Baru tidak hanya berisi sejarah secara garis besar, tetapi juga terbukti akurat secara mendetil. Pendengar dan saksi mata kehidupan Yesus meneruskan kisah dari perkataan dan hal-hal yang dikerjakan Yesus. Perkataan-perkataan Yesus tidak hanya diingat tetapi juga ditulis oleh saksi mata yang dapat diandalkan (Lukas 1:1-3).

PENYELIDIKAN PERNYATAAN YESUS SEBAGAI TUHAN

Ada banyak bukti yang mengungkapkan pernyataan Yesus mengenai keilahiannya, yaitu :

1. Yesus menyatakan dirinya sebagai Jehovah (Tuhan dalam Perjanjian Lama)
2. Yesus menyatakan sebagai mesias
3. Yesus menerima penyembahan
4. Otoritas perkataan-perkataan Yesus
5. Yesus memerintahkan berdoa dalam nama-Nya

Yesus menyatakan diri sebagai Jehovah

Dalam Perjanjian Lama, Tuhan menyatakan nama-Nya sebagai JHWH atau Jehovah. Dalam bahasa Indonesia ditulis sebagai TUHAN (kata 'tuhan' dengan huruf besar semua).
Misal dalam Keluaran 6: 2-3,
'Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: "Akulah TUHAN.
Aku telah menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan Yakub sebagai Allah Yang Mahakuasa, tetapi dengan nama-Ku TUHAN Aku belum menyatakan diri.'

Orang Yahudi menganggap nama Jehovah (TUHAN) begitu suci, sehingga mereka tidak berani mengucapkannya. Jehovah adalah satu-satunya Tuhan, selain itu adalah berhala atau tuhan yang palsu. Jehovah adalah Tuhan yang cemburu, yang tidak akan membagikan nama maupun kemulian-Nya kepada yang lain.
Yesaya menulis,
'Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus Israel, TUHAN semesta alam: "Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku."'(Yesaya 44:6).
'Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku; Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain atau kemasyhuran-Ku kepada patung. '(Yesaya 42:8).
'Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain'. (Yesaya 48:11).

TUHAN(Jehovah) tidak akan membagikan nama, hormat dan kemuliaan-Nya kepada yang lain. Yang menarik adalah perkataan-perkataan Yesus dan tindakan-tindakan-Nya membuat orang Yahudi abad pertama mengambil batu menuduh Yesus menghujat(menyamakan diri-Nya dengan TUHAN).

Beberapa perkataan Yesus yang menarik dipelajari:

* Yesus mengatakan, ' Akulah gembala yang baik'(Yohanes 10:11), sedangkan Perjanjian Lama mengatakan, 'TUHAN adalah gembalaku'(Mazmur 23:1).
* Yesus menyatakan Dia adalah hakim atas segala bangsa (Yohanes 5:27; Matius 25:31), Perjanjian Lama mengatakan TUHAN adalah hakim segala bangsa (Yoel 3:12).
* Yesus mengatakan, 'Akulah terang dunia' (Yohanes 8:12), Perjanjian Lama mengatakan ''TUHAN akan menjadi penerang abadi bagimu" (Yesaya 60:19).
* Yesus berdoa kepada Bapa untuk berbagi kemuliaan kekal-Nya, "Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada" (Yohanes 17:5)
* Yesus mengatakan Dia adalah yang pertama dan yang akhir (Wahyu 1:17), sama seperti Yehovah dalam Perjanjian Lama (Yesaya 44:6).

Pernyataan keilahian Yesus sangat jelas di Yohanes 8:58,
'Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada' (Yohanes 8:58). Orang Yahudi tanpa ragu-ragu mengerti maksud perkataan ini . Mereka tahu bahwa Yesus tidak hanya menyatakan keberadaan-Nya sebelum Abraham, tetapi Yesus juga menyatakan sama dengan Tuhan. Ini menyebabkan mereka mengambil batu hendak melempari Yesus.

Dalam beberapa peristiwa Yesus menyatakan diri-Nya sama dengan Tuhan dengan cara yang lain misal dalam memberikan pengampunan dosa, suatu pekerjaan yang hanya bisa dilakukan Tuhan.
Dalam Markus 2:10-11, Yesus melakukan mujizat sekaligus memberikan pengampunan dosa:
'Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa'.

Yesus juga menyatakan bahwa Dia mempunya kuasa kehidupan, kuasa yang hanya dimiliki TUHAN saja.
'Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-Nya.' (Yohanes 5:21)
'Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup.' (Yohanes 5:25)

Yesus mengatakan bahwa 'supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa' (Yohanes 5:23). Dalam kategori yang sama Yesus mendorong murid-murid-Nya, 'percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku' (Yohanes 14:1). Yesus tanpa meninggalkan keraguan, menyatakan diri-Nya sejajar dengan Allah.

Pernyataan Yesus sebagai mesias yang dijanjikan

Perjanjian Lama memberikan janji kedatangan mesias. Mesias berarti yang diurapi, seseorang yang diurapi Tuhan untuk melakukan penggenapan rencana keselamatan bagi umat manusia. Perjanjian Lama memberikan gambaran keilahian mesias. Ketika Yesus menyatakan bahwa Dia menggenapkan nubuat tentang mesias, secara langsung menyatakan keilahian-Nya.

Sebagai contoh Yesaya berbicara mengenai Mesias
'Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.' (Yesaya 9:5)
'Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke atas gunung yang tinggi! Hai Yerusalem, pembawa kabar baik, nyaringkanlah suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut! Katakanlah kepada kota-kota Yehuda: "Lihat, itu Allahmu!"' (Yesaya 40:9)

Dalam Daniel 7:13-14 dikatakan,
'Dalam penglihatanku pada malam itu, kulihat sesuatu yang seperti manusia. Ia datang dengan dikelilingi awan lalu pergi kepada Dia yang hidup kekal dan diperkenalkan kepadanya.
Ia diberi kehormatan dan kekuasaan sebagai raja, sehingga orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya akan bertahan selama-lamanya, pemerintahannya tidak akan digulingkan'.

Ayat ini yang dikutip Yesus ketika imam besar menanyakan apakah Dia mesias.
'Imam Besar itu bertanya kepada-Nya sekali lagi, katanya: "Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang Terpuji?"
Jawab Yesus: "Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di tengah-tengah awan-awan di langit." '(Markus 14:61-62).

Ketika Perjanjian Lama berbicara mengenai mesias, Perjanjian Lama juga berbicara mengenai keilahiannya. Ketika Yesus menyatakan Dia adalah kegenapan Perjanjian Lama mengenai mesias (Lukas 24:27,44; Matius 26:54), Yesus mengkaitkan diri-Nya sebagai Mesias yang menggenapkan apa yang telah tertulis di dalam Perjanjian Lama. Ini sekaligus menegaskan keilahian-Nya.

Yesus menerima penyembahan

Perjanjian Lama melarang penyembahan kepeda siapapun kecuali kepada Tuhan (Keluaran 20:1-5; Ulangan 5:7-9). Yesus tercatat menerima penyembahan paling sedikit sembilan kali:

1. Sebelum disembuhkan, seorang sakit kusta menyembah Dia (Matius 8:2).
2. Sebelum anaknya dibangkitkan Yesus, seorang kepala rumah ibadat menyembah Dia (Matius 9:18).
3. Setelah Yesus melakukan mujizat berjalan di atas air, orang-orang yang berada di dalam perahu menyembah Dia (Matius 14:33).
4. Sebelum anaknya yang kerasukan setan disembuhkan, seorang perempuan Kanaan menyembah Dia (Matius 15:25)
5. Sebelum seorang kerasukan setan disembuhkan, ia menyembah Yesus (Markus 5:6).
6. Seorang buta yang telah disembuhkan menyembah Yesus (Yohanes 9:38)
7. Anak-anak Zebedeus dan ibu mereka menyembah Yesus (Matius 20:20)
8. Setelah kebangkitan-Nya, murid-murid menyembah Dia (Matius 28:9)
9. Sebelum memberikan perintah untuk mengabarkan Injil, murid-murid menyembah Dia (Matius 28:17)

Yesus tidak menolak penyembahan, dengan demikian Yesus tidak menolak orang-orang memperlakukan Dia sebagai Tuhan, ini menyatakan keilahian-Nya.

Otoritas perkataan-perkataan Yesus

Yesus memperlakukan perkataan-perkataan-Nya sejajar dengan perkataan-perkataan Tuhan yang mempunyai otoritas.

Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.
Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28: 18-20).

Tuhan telah memberikan 10 Perintah Allah kepada Musa, tetapi Yesus menambahkan,'Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi.' (Yohanes 13:34) .

Yesus memperlakukan perkataan-perkataan-Nya sebagai perkataan yang kekal,' Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu' (Matius 24:35).

Berbicara kepada yang menolak Dia, Yesus berkata,'Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman'. (Yohanes 12:48).

Yesus mengakui mempunyai segala kuasa di sorga dan di bumi, Yesus memperlakukan perkataan-Nya sejajar dengan Firman Tuhan, perkataan-Nya kekal, perkataan-Nya akan menjadikan hakim. Siapakah yang berani melakukan hal ini kecuali Tuhan sendiri? Jelas-jelas Yesus menyatakan diri-Nya sebagai Tuhan.

Yesus memerintahkan berdoa dalam nama-Nya

Yesus tidak hanya memerintahkan supaya manusia percaya kepada Dia (Yohanes 14:1) dan taat pada perintah-Nya (Yohanes 14:15), tetapi juga berdoa di dalam nama Yesus.
'Apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.' (Yohanes 14:13).
Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.' (Yohanes 14:14).
'Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.' (Yohanes 15:7)

Yesus juga menegaskan, 'Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.' (Yohanes 14:6).

Manusia manakah yang bisa dan berani menyatakan diri menjadi pengantara manusia dengan Tuhan? Hanya Yesus yang bisa dan berani menyatakan, karena dia adalah Tuhan yang menjelma menjadi manusia.

PEMBUKTIAN KEILAHIAN YESUS KRISTUS

Keilahian Yesus Kristus dibuktikan dalam:

1. Penggenapan nubuatan/ramalan mengenai mesias di Perjanjian Lama
2. Ketidakberdosaan Yesus
3. Mujizat-mujizat Yesus
4. Kebangkitan Yesus dari kematian

Penggenapan nubuatan mengenai mesias di Perjanjian Lama

Banyak sekali nubuat tentang mesias/Kristus dalam Perjanjian Lama. Berikut nubuat-nubuat yang secara jelas berbicara tentang kedatangan mesias:

1. Mesias akan lahir dari seorang perempuan
Nubuat: Kejadian 3:15. Penggenapan : Galatia 4:4.
2. Mesias akan dilahirkan dari seorang perawan
Nubuat: Yesaya 7:14. Penggenapan: Matius 1:18-25.
3. Mesias merupakan keturunan Abraham
Nubuat: Kejadian 12:1-3;Kejadian 22:18. Penggenapan: Matius 1:1; Galatia 3:16.
4. Mesias dari suku Yehuda
Nubuat: Kejadian 49:10. Penggenapan: Lukas 3:23,33; Ibrani 7:14.
5. Mesias merupakan keturunan Daud
Nubuat: 2 Samuel 7:12. Penggenapan: Matius 1:1,6
6. Mesias akan lahir di Betlehem
Nubuat: Mikha 5:1-2. Penggenapan: Matius 2:1; Lukas 2:4-7.
7. Mesias akan diurapi oleh Roh Kudus
Nubuat: Yesaya 11:1-2. Penggenapan: Matius 3:16,17.
8. Ada yang mempersiapkan jalan bagi mesias
Nubuat: Yesaya 40:3; Maleakhi 3:1. Penggenapan: Matius 3:1-3.
9. Mesias akan mengadakan mujizat-mujizat
Nubuat: Yesaya 35:5,6. Penggenapan: Matius 9:35
10. Mesias akan ditolak oleh orang Yahudi
Nubuat: Mazmur 118:22. Penggenapan: I Petrus 2:7
11. Mesias akan ditolak oleh kerabat-Nya sendiri
Nubuat: Yesaya 53:3. Penggenapan: Yohanes 1:10,11; Yohanes 7:5,48
12. Mesias akan dielu-elukan waktu menunggang keledai memasuki Yerusalem
Nubuat: Zakharia 9:9. Penggenapan: Matius 21:1-7
13. Mesias akan mati dengan kematian yang mengenaskan
Nubuat: Mazmur 22; Yesaya 53. Penggenapan: Matius 27.
* Diam dihadapan penuduh-Nya
Nubuat: Yesaya 53:7. Penggenapan: Matius 27:12-14
* Dihina
Nubuat: Mazmur 22:7,8. Penggenapan: Matius 27:31.
* Dipaku tangan dan kaki-Nya.
Nubuat: Mazmur 22:17. Penggenapan: Lukas 23:33.
* Disalib di antara penjahat-penjahat
Nubuat: Yesaya 53:12. Penggenapan: Matius 27:38
* Lambung-Nya ditikam
Nubuat: Zakaria 12:10. Penggenapan: Yohanes 19:34
* Tak ada tulang yang dipatahkan
Nubuat: Keluaran 12:46.Penggenapan: Yohanes 19:36
* Jubah-Nya akan diundi
Nubuat: Mazmur 22:18. Penggenapan: Yohanes 19:23,24
* Mesias menderita karena dosa kita.
Nubuat: Yesaya 53:5-6. Penggenapan: 1 Petrus 2:24
14. Mesias akan bangkit dari kematian
Nubuat: Mazmur 16:10.
Penggenapan: Kisah Para Rasul 2:31; Markus 16:6.
15. Mesias akan naik ke surga
Nubuat: Mazmur 68:19. Penggenapan: Kisah Para Rasul 1:9.
16. Mesias akan duduk di sebelah kanan Allah Bapa
Nubuat: Mazmur 110:1. Penggenapan: Ibrani 1:3.

Nubuat-nubuat ini ditulis ratusan tahun sebelum Yesus lahir ke dalam dunia. Tidak ada alasan bahwa nubuat-nubuat itu adalah 'tebakan yang sangat cerdas', atau 'merupakan trend kecenderungan sejarah', atau 'pikiran kreatif pembaca Alkitab'. Bahkan para kritikus sendiri mengakui bahwa nubuat-nubuat tersebut selesai ditulis lengkap 400 tahun sebelum Yesus lahir. Nubuat-nubuat tersebut secara sempurna digenapkan oleh Yesus.

Tuhan tidak pernah membuat kesalahan. Tuhan mengendalikan sejarah dan jika Tuhan membuat nubuat/ramalan lebih dari 400 tahun sebelumnya mengenai rencana keselamatan bagi manusia maka tidak ada penggenapan yang terjadi secara kebetulan, semua penggenapan yang dilakukan terjadi karena kedaulatan-Nya atas sejarah umat manusia. Jika Yesus, yang menyatakan bahwa Dia menggenapkan apa yang tertulis ratusan tahun sebelum kelahiran-Nya, dan benar-benar Yesus menggenapinya, maka diambil kesimpulan bahwa Yesus adalah mesias, Yesus adalah Tuhan.

Ketidakberdosaan Yesus

Semua orang berdosa, Tuhan dan kita mengetahui hal ini. Jika seseorang hidupnya sangat baik, sempurna, berusaha tidak berdosa sebisa mungkin, tidak membuktikan ia Tuhan. Tetapi kalau seseorang melakukan 2 hal tersebut yakni mengakui dirinya Tuhan kemudian menawarkan hidupnya yang tanpa dosa sebagai bukti, kita harus serius memperhatikannya.

Saat Pilatus mengadili Yesus, Pilatus menyimpulkan, 'Aku tidak mendapati kesalahan apapun pada orang ini' (Lukas 23:4). Kepala pasukan yang melihat penyaliban Yesus mengatakan,'Sungguh, Orang ini adalah orang benar!' (Lukas 23:47). Penjahat yang disalib bersama Yesus mengatakan, 'Orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah' (Lukas 23:41).

Kesaksian yang paling penting terhadap karakter seseorang adalah dari orang terdekat. Petrus, murid yang paling dekat dengan Yesus mengatakan bahwa Kristus tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya (1 Petrus 2:22). Yohanes berkata 'Kristus adalah benar' (1 Yohanes 3:7). Rasul Paulus mengatakan ' Dia tidak mengenal dosa' (2 Korintus 5:21). Penulis kitab Ibrani berkata 'Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa' (Ibrani 4:15).
Yesus sendiri memberikan tantangan kepada lawan-lawan-Nya, 'Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa?' (Yohanes 8:46).

Yesus menyatakan diri-Nya Tuhan dan membuktikannya dengan kehidupannya yang tanpa dosa, memberikan kesimpulan bahwa Yesus benar-benar Tuhan.

Mujizat-mujizat Yesus

Hidup Yesus penuh mujizat sejak awal dia berada di bumi. Dia lahir dari seorang perawan (Matius 1:18,20-21), Yesus mengubah air menjadi anggur (Yohanes 2:1-11), berjalan di atas air (Matius 14:25), melipat gandakan roti (Yohanes 6:11), memelekkan mata orang buta (Yohanes 9:7), membuat orang lumpuh bisa berjalan (Markus 2:1-12), mengusir setan (Markus 5:1-20), menyembuhkan berbagai penyakit (Matius 9:35), dan beberapa kali membangkitkan orang dari kematian (Matius 9:23-26;Lukas 7:11-17;Yohanes 11:38-44).

Ketika murid-murid Yohanes Pembaptis menanyakan kepada-Nya apakah Dia mesias, Yesus menjawab mujizatnya sebagai bukti bahwa Dia mesias:
'Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik.' (Matius 11:4,5).
Mujizat-mujizat seperti ini merupakan tanda adanya persetujuan Tuhan kepada orang yang melakukan mujizat.
Mujizat-mujizat ini merupakan penggenapan dari apa yang ditulis Yesaya 700 tahun sebelum Yesus lahir ke bumi:
'Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka.
Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai.'(Yesaya 35:5,6).

Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi. Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: "Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorangpun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya. (Yohanes 3:1-2).

Pada waktu Yesus dibaptis, muncul suatu suara dari sorga 'Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.' (Matius 3:17). Ini merupakan tanda dukungan Allah Bapa terhadap pekerjaan dan keilahian Yesus.

Mujizat adalah suatu bentuk konfirmasi/persetujuan ilahi atas suatu kebenaran/pekerjaan yang dikerjakan seseorang yang diutus Tuhan. Mujizat yang dihubungkan dengan pernyataan Yesus tentang keilahian diri-Nya, mengkonfirmasi bahwa Dia benar-benar Tuhan.

Kebangkitan Yesus dari kematian

Hanya Tuhan yang hanya memberi kehidupan (Ulangan 32:39; 1 Samuel 2:6). Di sini kebangkitan Yesus dari kematian merupakan bukti adanya persetujuan dari Tuhan terhadap siapa yang diutus-Nya. Perjanjian Lama dan Yesus sendiri menubuatkan kebangkitan-Nya. Mazmur 16:10 berbicara tentang kebangkitan mesias.

Perjanjian Lama menubuatkan bahwa
1. Mesias akan datang dan mati (Yesaya 53; Mazmur 22)
2. Mesias akan memerintah selamanya( Yesaya 9:6; Daniel 2:44;).
Satu-satunya jalan supaya mesias bisa memenuhi keduanya adalah mati kemudian bangkit.

Yesus sejak awal pelayanan-Nya telah menubuatkan kebangkitan-Nya sendiri. (Yohanes 2:19,21).
Setelah pengakuan Petrus bahwa Yesus adalah Mesias, Yesus berkata
'Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari.' (Markus 8:31).
Yesus mengulangi perkataan ini saat dalam perjalanan melewati Galilea (Markus 9:30-31), dan dalam perjalanan ke Yerusalem (Markus 10:32-34).
Yesus juga mengatakan 'Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali.' (Yohanes 10:18).

Kematian dan kebangkitan Yesus:

1. Kehilangan besar darah menyebabkan Yesus mati (Lihat artikel Apakah Yesus benar-benar mati?). Dia mempunyai 5 luka dan berada di atas kayu salib mulai jam 9 pagi (Markus 15:25) hingga jam 3 sore (Markus 15:42).
2. Yesus menyerahkan nyawa-Nya (Yohanes 19:30).
3. Ketika lambungnya ditusuk tombak keluar darah dan air (Yohanes 19:34). Secara medis membuktikan bahwa Yesus sudah mati.
4. Tentara Roma yang berpengalaman dalam menangani kematian menyatakan Yesus mati (Yohanes 19:33)
5. Pilatus memastikan bahwa Yesus mati sebelum diserahkan mayat-Nya ke Yusuf dari Arimatea.(Markus 15:42-47)
6. Mayat Yesus dikapani dengan kain lenan dan dibubuhi dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat.(Yohanes 19:40)
7. Hari Minggu kubur Yesus kosong, Yesus telah bangkit (Matius 28; Markus 16;Lukas 24;Yohanes 20,21)
8. Penampakan Yesus setelah kebangkitan:

o Kepada Maria Magdalena (Markus 16:9; Yohanes 20:11-14)
o Kepada perempuan sekembalinya dari kubur (Matius 28:9,10)
o Kepada Petrus (Lukas 24:34; 1 Korintus 15:5)
o Kepada murid-murid di Emaus (Lukas 24:13-32)
o Kepada rasul-rasul kecuali Tomas (Lukas 24:36-43;Yohanes 20:19-24)
o Kepada rasul-rasul, Tomas hadir (Yohanes 20:26-29)
o Kepada 7 orang di danau Tiberias (Yohanes 21:1-23)
o Kepada lebih dari 500 orang percaya di bukit Galilea (1 Korintus 15:6)
o Kepada Yakobus (1 Korintus 15:7)
o Kepada murid-murid (Matius 28:16-20;Lukas 24:33-52;Kisah Para Rasul 1:3-12)
o Saat kenaikan Yesus ke surga (Kisah Para rasul 1:3-12)
o Kepada Stefanus (Kisah Para Rasul 7:55)
o Kepada Paulus (Kisah Para Rasul 9:3-6; 1 Korintus 15:8)
o Kepada Paulus saat di Bait Allah (Kisah Para Rasul 22:17-21;23:11)
o Kepada Yohanes di pulau Patmos (Wahyu 1:9-20)

Kebangkitan Yesus secara tubuh fisik dibuktikan bahwa setelah kebangkitannya :
- Yesus dilihat lebih dari 500 orang (1 Korintus 15:6)
- Yesus menyatakan mempunyai daging dan tulang (Lukas 24:39) ,
- Yesus makan ikan (Lukas 24:42,43)
Bagi yang meragukan kebangkitan-Nya secara fisik, Yesus menantang:
'Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.' (Yohanes 20:27).

Yesus menyatakan diri-Nya Tuhan. Yesus bangkit dari kematian, ini menggenapi apa yang Dia dan Perjanjian Lama katakan. Yesus benar-benar Tuhan.

KESIMPULAN

Berdasarkan kehandalan naskah Perjanjian Baru kita memiliki catatan tentang pengajaran Yesus mengenai keilahian-Nya. Yesus menggenapi nubuat Perjanjian Lama mengenai mesias yang ditulis beratus-ratus tahun sebelum kelahiran-Nya, Yesus menerima penyembahan dari manusia, Yesus tidak berdosa, Yesus hidup penuh dengan mujizat-mujizat, dan Yesus bangkit dari kematian membuktikan bahwa Yesus adalah benar-benar Tuhan yang menjelma menjadi manusia.

Dengan jelas Yesus menyatakan diri dan membuktikan diri-Nya Tuhan.
Apakah engkau sudah menerima Yesus sebagai Tuhan?
Jika engkau belum menerima Yesus sebagai Tuhan, terimalah Dia sekarang.
Terimalah Dia sebagai Tuhan, terima juga Yesus sebagai juruselamat yang telah mati menanggung hukuman dosa yang seharusnya engkau tanggung.
Jika engkau mau menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat, maka dosa-dosamu akan diampuni karena hukumannya sudah lunas ditanggung oleh Tuhan Yesus.
Maukah saudara?


Sumber:
Geisler, Norman L., Christian Apologetics, Baker Book House, Grand Rapids, Michigan 49516.

Josh McDowell, The New Evidence that Demands a Verdict, Thomas Nelson Publisher.

Miriam Santoso, Bibliologi - Pengantar Alkitab, Seminari Alkitab Asia Tenggara, Malang.

Kenneth Barker, The NIV Study Bible, Zondervan Publishing House, Grand Rapids, MI 49530, USA

Apokripa

Ada perdebatan tentang kitab-kitab mana yang termasuk dalam kanon Perjanjian Lama. Ada yang berpendapat bahwa kitab-kitab Apokripa yang ditulis tahun 250 SM sampai dengan Kristus termasuk kanon Perjanjian Lama.

Katolik Roma berpendapat bahwa kitab-kitab yang termasuk dalam kanon Aleksandria harus dimasukkan dalam kanon Perjanjian Lama.
Kristen Protestan berpendapat bahwa hanya kitab-kitab yang yang termasuk dalam kanon Palestina bangsa Yahudi yang diwahyukan.

Kitab-kitab yang diperdebatkan adalah:
1. Esdras (III Esdras)
2. II Esdras (IV Esdras)
3. Tobit
4. Yudit
5. Tambahan kitab Ester (Ester 10:4 - 16:24)
6. Hikmast Salomo
7. Sirak
8. Baruk dan surat Yeremia (Baruk)
9. Doa Azaria dan Nyanyian tiga orang muda (Daniel 3:24-90)
10. Susanna (Daniel 13)
11. Bel dan Dragon (Daniel 14)
12.Doa Manase
13. I Makabe
14. II Makabe

Alasan-alasan penerimaan kitab-kitab Apokripa:
1. Perjanjian Baru mengutip langsung buku Henok (Yudas 14) dan menyinggung II Makabe (Ibrani 11:35)
2. Beberapa kitab apokripa ditemukan dalam komunitas Yahudi abad pertama di Qumran
3. Beberapa Bapa Gereja awal yaitu Origen (185-253M), Atanasius (293-273M), dan Cyril di Yerusalem (315-386M) mengutip dari beberapa kitab Apokripa.
4. Beberapa manuskrip Yunani awal seperti Kodex Vatikanus (325 M) dan Kodex Sinaitikus (350M) mengandung apokripa
5. Agustinus menerima semua kitab-kitab apokripa yang diumumkan oleh Trent (1546)
6. Beberapa Sinode awal seperti Sinode Paus Damaskus (382 M),Sinode Hippo, dan 3 sinode di Kartage (393,297,419) menerima apokripa
7. Beberapa bishop dan dewan? di antara abad ke 9 dan 15 mencamtumkan kitab-kitab apokripa sebagai kitab yang diwahyukan.
8. Konsili Trent menyatakan kitab-kitab apokripa sebagai bagian kanon kitab suci.

Meski banyak yang mendukung kitab-kitab aprokripa, namun argument di atas ditolak dengan mempertimbangkan:
1. Tidak ada kitab-kitab apokripa yang dikutip sebagai Firman Tuhan oleh Perjanjian Baru. Perjanjian Baru juga menyinggung dan mengutip puisi dari kitab milik bangsa yang tidak percaya Allah Yahweh.
2. Komunitas Qumran bukan suara resmi bangsa Yahudi
3. Banyak Bapa Gereja awal termasuk Origen, Cyril dari Yerusalem, Atanasius. dan Bapa-Bapa gereja penting sebelum Agustinus dengan jelas menolak Apokripa. Mereka mengutip bukan sebagai kitab yang diwahyukan.
4. Penerimaan Agustinus terhadap Apokripa ditolak oleh Yerome, yang merupakan sarjana Alkitab terbesar saat itu
5. Tidak ada sinode atau kanon yang mencantumkan kitab-kitab apokripa dalam 4 abad pertama gereja.
6. Saat reformasi (1517) beberapa sarjana Katolik Roma termasuk Kardinal Cajetan yang bertolak belakang dengan Luther tidak menerima kitab-kitab Apokripa sebagai bagian Perjanjian Lama.
7. Ketidakseragaman pemakaian kitab-kitab apokripa tahun demi tahun.
8. Trent tidak konsisten karena hanya menerima 11 dari 14 kitab apokripa. Mereka menolak Doa Manasse, 1 Esdras (3 Edras), dan 2 Esdras (4 Esdras) yang mengandung ayat-ayat yang kuat menentang doa untuk orang mati dan menerima buku-buku yang mendukung doa untuk orang mati (1 Makabe 12:45(46))

Ada pertanyaan yang harus dipertimbangkan, buku-buka mana yang termasuk dalam Perjanjian Lama di mana Yesus menyatakannya sebagai Firman Allah yang berotoritas dan tidak dapat dibatalkan?
Jawabannya: tidak lebih dan tidak kurang daripada 24 (39) buku dalam Perjanjian Lama bangsa Yahudi, di mana Kristus mengakuinya.

a. Kitab suci Yahudi pada zaman Yesus
Sumber yang layak dipercaya untuk menentukan kanon Perjanjian Lama bangsa Yahudi adalah sejarahwan Yosepus.

Yosepus mencantumkan 22 buku,
"5 buku Musa,
nabi-nabi setelah Musa ... dalam 13 buku,
4 buku sisanya berisi hymn kepada Tuhan dan aturan-aturan dalam kehidupan manusia". Ruth dijadikan satu dengan Hakim-hakim, Ratapan dijadikan satu dengan Yeremia.
Kanon ini sama dengan yang dipunyai Protestan yang berjumlah 39 buku, karena dalam dalam kanon Yosepus ini:
1 Samuel dan 2 Samuel dijadikan 1 buku,
1 Raja-raja dan 2 Raja-raja dijadikan 1 buku,
1 Tawarikh dan 2 Tawarikh dijadikan 1 buku,
Ezra dan Nehemia dijadikan 1 buku,
12 nabi-nabi kecil dijadikan 1 buku,
Ruth dijadikan satu dengan Hakim-hakim,
Ratapan dijadikan satu dengan Yeremia.

Yosefus menyatakan ke 22 kitab (39 kitab PL Protestan) sebagai lengkap dan final, dapat dibaca jelas dalam pernyataannnya bahwa suksesi nabi-nabi Yahudi berakhir pada abad 4 SM. Dan juga Talmud mengajarkan, "Setelah nabi Hagai, Zakaria, dan Maleaki, Roh Kudus pegi dari Israel'.

b. Kanon Perjanjian Lama dari Yesus dan para rasul
Yesus dan para rasul menerima secara tegas kanon yang berisi 22 atau 24 atau 39 buku Perjanjian lama Protestan. Ini dibuktikan dengan tidak ada satu buku apokripa yang yang pernah dikutip sebagai 'Kitab Suci' baik oleh Yesus maupun para rasul, meskipun mereka memilikinya dan kadang menyinggungnya. Fakta bahwa Yesus dam para rasul pernah mengutip 18 kitab dari 22 (24) kitab Perjanjian Lama Yahudi menunjukkan penolakan Yesus dan para rasul terhadap kita apokripa.

Kesimpulan
Dengan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa kitab-kitab Apokripa tidak termasuk dalam kanon, dan harus ditolak sebagai Firman Tuhan. Tetapi meskipun demikian kitab-kitab itu punya andil di mana kita bisa belajar banyak hal mengenai sejarah dan situasi masayarakat saat itu.

Sumber :
Geisler, Norman L. Christian Apologetics. Baker Book House, Grand Rapids, Michigan 49516

15 Juli 2008

KERAJAAN SERIBU TAHUN

Dalam Alkitab dilukiskan kemenangan Kerajaan Allah terhadap iblis dalam dua versi. Yang pertama dalam Mat. 12:29 dikatakan bahwa iblis (oleh Matius disebut dengan setan) sudah diikat oleh Kristus dan dikalahkan. Yang kedua, pada saat kedatangan Kristus yang kedua kali (Why. 20:1-3) iblis (iblis dan setan digambarkan dengan naga) akan diikat untuk masa seribu tahun. Pada masa seribu tahun tersebut Kristus memerintah bersama dengan orang-orang yang mati karena kesetiaan mereka padaNya. Mereka ini akan menjadi imam dan tidak akan mati lagi untuk kedua kalinya.

Kitab Wahyu melukiskan kemenangan Kerajaan Allah atas Iblis dalam dua tahap. Iblis, yang sudah diikat oleh Kristus (Matius 12:29), selanjutnya akan dikekang lagi sebelum ia dibinasakan tuntas pada kali yang terakhir dalam lautan api (Wahyu 20:14-15). Pada saat kedatangan Kristus, Iblis akan diikat dan dilemparkan ke dalam jurang maut supaya ia jangan menyesatkan bangsa-bangsa (Wahyu 20:1-3). Kristus akan memerintah bumi ini (Wahyu 5:10; bandingkan dengan Matius 19:28; 2 Timotius 2:12) bersama orang-orang kudus-Nya yang sudah dibangkitkan-Nya selama 1.000 tahun (Wahyu 20:4).

Setelah masa seribu tahun tersebut iblis akan dilepaskan dan ia akan menyesatkan bangsa-bangsa untuk melawan Kristus. Tapi akhirnya semua mereka akan dikalahkan dan dilemparkan ke dalam api penghukuman (Why. 20:7-10).

Penting untuk diketahui bahwa doktrin ini hanya terdapat pada kitab Wahyu 20: 1-10, dan tidak terdapat pada kitab Perjanjian Baru lainnya. Dalam Wahyu 20 tertulis, "Ia (malaikat) menangkap naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Setan. Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya" (ayat 2). "Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena Firman Allah… dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa 1000 tahun" (ayat 4).

KERAJAAN ALLAH

Kerajaan Allah pertama-tama berarti pemerintahan oleh Allah, dan kedua, daerah tempat pemerintahan itu dialami. Tujuannya yang terakhir akan direalisasikan hanya dalam dunia yang akan datang. Secara negatif, hal ini berarti pemusnahan musuh-musuh Allah, yaitu Iblis, dosa dan maut (Wahyu 20:10,14,15). Secara positif, hal itu berarti bahwa orang-orang yang sudah ditebus menikmati persekutuan yang sempurna dengan Allah dan berkat-berkat secara sepenuhnya (Wahyu 21:3-8 ), yang disimpulkan dengan ungkapan hidup yang kekal. Dengan demikian, hidup yang kekal dan Kerajaan Allah kadang-kadang merupakan ungkapan-ungkapan yang dapat ditukar (Matius 25:34; Markus 10:17,24). Istilah Kerajaan Allahdalam Injil-injil Sinoptis dan hidup yang kekal dalam Injil Yohanes adalah searti.

Kerajaan Allah tidak didirikan hanya melalui satu tindakan akhir zaman saja, saja, tapi dalam paling sedikit dua, mungkin tiga, tahapan. Melalui penjelmaan-Nya Kristus mengikat (Matius 12:29) atau memusnahkan Iblis (Ibrani 2:14). Ia mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa (2 Timotius 1:10). Kemenangan awal ini melawan Iblis dan maut adalah pekerjaan Kerajaan Allah, pekerjaan pemerintahan penyelamatan oleh Allah dalam Kristus. Dengan demikian Kerajaan Allah yang masih tetap di masa yang akan datang (Matius 13:43; 1 Korintus 6:9; Wahyu 12:10) dikatakan sudah dekat (Matius 4:17) atau sudah datang (Matius 12:28 ), maka Kerajaan itu sudah mendampakkan wawasan berkat sekarang ini (Kolose 1:13). Kerajaan Allah datang dalam berbagai tindakan penebusan.

Penggenapan Kerajaan Allah secara final akan mencakup bumi yang diperbaharui. Dalam Perjanjian Lama tata bumi yang baru itu kadang-kadang dilukiskan seolah-olah melanjutkan tata bumi yang sekarang ini (Mikha 4:1-5; Yesaya 11:1-9), kadang-kadang timbul dari bencana alam sebagai hukuman yang menimpa tata bumi lama (Yesaya 13:9-13). Dalam Yesaya 65:17, 66:22 tata bumi baru itu disebut "langit baru dan bumi baru", tapi dalam ciptaan baru ini masih tetap ada suatu bumi.

Pengharapan ini dilanjutkan dalam Perjanjian Baru dan bersifat serupa dengan ajaran tentang kebangkitan: ada baik hal-hal yang bersambungan maupun hal-hal yang tidak bersambungan antara yang lama dan yang baru. Seluruh ciptaan akan turut mengambil bagian dalam kelepasan manusia dari kutuk dosa (Roma 8:21). Hukuman Allah akan menimpa bumi yang terkutuk karena dosa, dan tata bumi sekarang akan guncang (Matius 24:29; Wahyu 6:12-17) dan akan lenyap (2 Petrus 3:10). Sesudah hukuman ini timbullah "langit baru dan bumi baru, di mana terdapat kebenaran" (2 Petrus 3:13). Di bumi yang ditebus dan yang baru inilah akan tinggal umat Allah dalam tubuh-tubuh yang ditebus (=baru) pula, yang akan menikmati persekutuan yang sempurna dengan Allah (Wahyu 21:1-8 ). Pendamaian final pada waktu itu sudah genap (Kolose 1:20; Efesus 1:10), sudah dikabulkan doa gereja "Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi, seperti di surga" (Matius 6:10)

PENGHAKIMAN AKHIR

Semua orang akan dihakimi di hadapan Allah. Ada dalam Alkitab,Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu” (Wahyu 20:12).
Orang-orang akan dihakimi dengan apa yang telah mereka perbuat. Ada dalam Alkitab,”Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya” (Matius 16:27).
Standar dalam penghakiman ialah Allah. Ada dalam Alkitab,”Sebab barang siapa menuruti seluruh itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya. Sebab Ia yang mengatakan: "Jangan berzinah", Ia mengatakan juga: "Jangan membunuh". Jadi jika kamu tidak berzinah tetapi membunuh, maka kamu menjadi pelanggar juga. Berkatalah dan berlakulah seperti orang-orang yang akan dihakimi oleh yang memerdekakan orang. Sebab penghakiman yang tak berbelas kasihan akan berlaku atas orang yang tidak berbelas kasihan. Tetapi belas kasihan akan menang atas penghakiman” (Yakobus 2:10-12).
Penghakiman Allah akan adil. Ada dalam Alkitab,”Karena Ia telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia oleh seorang yang telah ditentukan-Nya, sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati (Kisah 17:31). Tidak ada orang yang bisa luput dari penghakiman. Ada dalam Alkitab,”Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat” (2 Korintus 5:10).
Tidak ada yang dapat disembunyikan dalam penghakiman. Ada dalam Alkitab,”Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat” (Pengkhotbah 12:14).
Bagaimana pemandangan penghakiman yang diberikan oleh Daniel? Ada dalam Alkitab, ”Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar; suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya; seribu kali beribu-ribu melayani Dia, dan selaksa kali berlaksa-laksa berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab” (Daniel 7:9-10).
Dalam ruang pengadilan Kristus adalah pembela kita. Ada dalam Alkitab,”Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil” ( 1 Yohanes 2:1).
Bukti apakah menyatakan bahwa pembelaan itu untuk kita? Ada dalam Alkitab,”Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya” (Wahyu 3:5).
Alkitab mengatakan bahwa manusia akan diganjar berdasarkan sikap mereka terhadapNya (Mat. 10:32-33); 11:21-24; Mark. 8:38). Keselamatan dari penghukuman di akhir zaman itu ialah karunia yang diterima karena iman kepada Kristus (Kis. 4:12, 16; 16:30-31) dan penundukan diri kepadaNya (Rom. 10:8).

"Manusia ditetapkan mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi" (Ibrani 9:27). Menurut Alkitab, Allah ialah Penguasa manusia, Pemberi Hukum, dan Hakim Terakhir. Kadang-kadang Allah disebut Hakim (Ibrani 12:23), kadang-kadang Kristus (2 Timotius 4:8; Kisah 10:42). Allah "dengan adil akan menghakimi dunia oleh seseorang yang telah ditentukan-Nya" (Kisah 17:31). Takhta pengadilan Allah dan takhta pengadilan Kristus (2 Korintus 5:10) adalah istilah-istilah yang dapat dipertukarkan.

Kepedulian Alkitab ialah kenyatakan penghakiman, bukan jadwal penghakiman itu, sehingga tidak mungkin dijabarkan sederet penghakiman yang berbeda-beda dan terpisah-pisah. Nubuat Tuhan Yesus tentang penghakiman bangsa-bangsa dalam Matius 25 adalah kiasan yang meluas, berdasarkan pengalaman sehari-hari tentang memisah-misahkan domba dari kambing karena bercampur-baur. Yesus hendak mengutus murid-murid-Nya untuk mewakili-Nya (Matius 12:48-50) ke dalam dunia, dan tujuan perjalanan akhir manusia akan ditentukan oleh cara mereka menerima dan memperlakukan utusan-Nya itu. "Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku" (Matius 10:40). Perumpamaan ini tidak mengajarkan keselamatan berdasarkan perbuatan baik, pun tidak menyelesaikan soal apakah akan ada jangka waktu 1.000 tahun antara kedatangan Kristus dan Penghakiman terakhir.

Penghakiman terakhir akan didasarkan pada dua pokok persoalan, yaitu: perbuatan dan iman kepada Kristus (Wahyu 20:13-15). Hukuman akan dijatuhkan selaras dengan penerangan rohani yang diterima. Orang yang tidak mempunyai Taurat Musa akan dihakimi tanpa Taurat (Roma 2:12): mereka memiliki penerangan dari penyataan umum (Roma 1:20) dan isi hukum Taurat ada tertulis dalam hati mereka (Roma 2:15). Mereka yang "dengan tekun berbuat baik, mencari kemuliaan, kehormatan dan ketidakbinasaan" akan diberi pahala hidup yang kekal; mereka yang tidak menaati kebenaran, tapi menaati kelaliman akan mendapat murka (Roma 2:6-8 ). Sekali lagi, mereka yang mempunyai Taurat Musa akan dihakimi oleh Taurat (Roma 2:12). Dasar utama dari penghakiman ialah keadilbenaran Allah (Kejadian 18:25; Roma 3:3-4).

Tapi manusia tidak hidup selaras dengan penerangan rohani yang diberikan kepadanya, justru berada dalam kutukan. Orang non-Yahudi memutarbalikkan penerangan dari penyataan umum (Roma 1:21) dan orang Yahudi gagal menaati Taurat (Galatia 3:10-12). Karena Allah telah menyediakan jalan keselamatan melalui kerja penebusan Kristus, dasar terakhir untuk penghakiman ialah hubungan seseorang dengan Dia. Inilah satu makna dari kitab kehidupan (Wahyu 20:15; bandingkan dengan Lukas 20:20; Filipi 4:3; Wahyu 3:5; Wahyu 13:8 ).

Yesus mengajarkan bahwa ganjaran bagi manusia didasarkan pada sikap mereka terhadap diri-Nya sendiri. Inilah inti pati dari Injil: keselamatan yang pertama-tama berkaitan dengan akhir zaman dan yang mencakup jalan keluar dari hukuman Allah pada hari penghakiman, ialah karunia Allah yang harus diterima melalui iman kepada Kristus dan penundukan diri kepada ke-Tuhan-an-Nya.

Eskatologi yang sudah diujudkannya terlihat dalam hal, bahwa penghakiman yang termasuk peristiwa-peristiwa akhir zaman, pada intinya terjadi dalam dunia ini. Orang yang tidak percaya berada dalam hukuman; penghakiman sungguh sudah terjadi, walaupun hukumannya belum diterapkan. Orang percaya takkan mengalami hukuman, sebab dia sudah pindah dari dalam maut (yaitu hukuman) ke dalam hidup.

Ajaran Paulus mengenai pembenaran juga menekankan hal ini. Pembenaran adalah berkaitan dengan akhir zaman: maksudnya ialah pembebasan dari hukuman dosa melalui keputusan yang menguntungkan dari pihak Hakim pada Hari Terakhir. Lawan pembenaran ialah penghukuman oleh Hakim itu. Tapi karena kematian Kristus, pembenaran terhadap orang-orang percaya sudah terjadi. Berdasarkan pembenaran yang terjadi sekarang, pada hari penghakiman kita akan diselamatkan dari murka.

Kendati demikian, penghakiman tetap merupakan sesuatu yang akan terjadi pada akhir zaman, bahkan atas orang-orang percaya sekalipun. Keadilbenaran yang kita harapkan ialah pembebasan pada saat penghakiman terakhir. "Kita semua harus menghadapi takhta pengadilan Kristus". Namun karena penebusan dalam Kristus, kegentaran hari penghakiman itu sudah hilang bagi orang yang sudah di dalam Dia.

25 Juni 2008

Waktu Kedatangan Tuhan kedua Kali

Tuhan Yesus pernah berkata bahwa tentang waktu dan jam kedatanganNya, tidak seorangpun dapat mengetahui Malaikat dan Tuhan Yesus sekalipun, hanya Bapa di Surga yang mengetahuinya (Matius 24:36).

Memang pada zaman rasul mereka terlalu mengharapkan Yesus Kristus segera kembali pada masa generasi zaman rasul. Bahkan, ada yang terlalu berharap tentang kedatanganNya segera akan terjadi. Sehingga keluarlah ajaran tentang waktu kedatangan. Yesus Kristus datang kedua kali harus terjadi setelah manusia durhaka (antikris) itu dinyatakan waktunya. Hal itu ditegaskan oleh rasul Paulus menghadapi begitu banyaknya ajaran tentang Yesus Kristus segera datang pada masa generasi pertama itu (2 Tesalonika 2:1-8).

Yesus berkata, bahwa Injil Kerajaan itu harus mencapai seluruh dunia sebagai satu kesaksian kepada seluruh bangsa barulah tiba hari itu. Seluruh dunia harus diberi kesempatan untuk mendengar Injil Keselamatan dan mendapat kesempatan untuk menerima atau menolak Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat (Matius 24:14). Dewasa ini, belum seluruh dunia atau segenap bangsa-bangsa memperoleh kesempatan untuk mendengar kesaksian tentang Yesus Kristus. Pemberitaan Injil harus mengglobal, harus mencapai setiap bangsa, suku dan bahasa barulah tiba waktu itu.

Dalam Kisah 3:21, bahwa Dia belum boleh datang kembali ke bumi sampai segala sesuatu dipulihkan. Semua kebenaran Alkitab yang pernah terjadi bukanlah cerita dongeng yang tidak wajib dipercaya, semua kebenaran Alkitab, kemuliaan gereja mula-mula, karunia-karunia Roh Kudus dan semua janji-janji Firman Allah bahkan semua nubuatan harus digenapkan, barulah tiba hari itu. Diantaranya, Israel sebagai satu bangsa akan dikembalikan Tuhan terlebih dahulu ke Tanah Perjanjian, Allah akan kumpulkan mereka dari segenap muka bumi untuk kembali ke Yerusalem barulah tiba hari yang mulia itu (Yeremia 32:37, Yehezkiel 11:17, Zefanya 3:19). Sebagai satu negara mereka telah berdiri kembali pada tahun 1948, tetapi sebagian besar bangsa ini masih tersebar di seluruh muka bumi. Mereka harus dikembalikan Tuhan ke tanah airnya kembali sebelum hari mulia yaitu kedatangan Kristus sebagai Hakim dan Raja.

Alkitab berkata bahwa sifat kedatangan Tuhan kedua kali seperti pencuri kepada mereka yang tidak berjaga-jaga, sehingga mereka akan terjerat. Tetapi bagi orang percaya yang tidak tidur dalam arti berjaga-jaga dihisabkan seperti orang yang hidup dalam siang hari. Hari kedatangan yang mendadak sifatnya (seperti kilat), tidak membuat orang percaya kecurian. Karena itu dianjurkan supaya orang percaya selalu bersifat aktif dan tetap giat dalam pekerjaan Tuhan. Kita harus berjaga-jaga, entah kapan waktunya selalu kedapatan seperti orang yang hidup pada siang hari (Matius 24:43-44, 1 Tesalonika 5:1-9).

Kita harus percaya kata Yesus bahwa waktu dan jam kedatangan kedua kali tidak ada seorangpun dapat mengetahui dengan pasti, sesuai dengan pernyataan Tuhan Yesus (Matius 24:36). Kita harus mengingat bahwa Tuhan Yesus menjawab itu dalam kapasitas sebagai manusia sejati. Walaupun sebagai Tuhan, Yesus Kristus tahu tepat waktunya. Dia sedang mengajar manusia untuk kesiapan menanti kedatanganNya yang kedua kali.

Gereja harus menanggapi kedatangan Yesus kedua kali melalui tanda-tanda yang diberikan Firman Allah. Tanda-tanda kedatanganNya diantaranya sebagai berikut:

1. Kembalinya Israel ke Yerusalem. Tersebarnya Israel ke seluruh dunia pada saat Titus menghancurkan Bait Yerusalem. Penolakan Israel adalah kemurahan bagi seluruh bangsa-bangsa. Tetapi, Firman Allah dengan jelas akan memberikan kesempatan kembali kepada bangsa Israel untuk anugerah keselamatan itu. Maksud utama kembalinya seluruh bangsa Israel dari seluruh dunia ialah untuk membangun kembali Bait Allah di Yerusalem. Kerinduan ini akan mendorong mereka untuk kembali ke Israel berkumpul. Mereka akan diberi kesempatan sekali lagi di tanah perjanjian untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Walaupun semangat berkumpul dari seluruh dunia ada hubungan dengan pembangunan kembali Bait Yerusalem, tetapi Tuhan mempunyai rencana yang indah untuk mereka, sekarang mereka telah membangun satu negara (1948), tetapi mereka belum menerima Yesus sebagai Messias, dan sebagian besar bangsa ini masih tersebar di seluruh dunia. Mereka harus kembali berkumpul menjadi suatu tanda sebelum hari kedatangan Yesus kedua kali (Yeremia 32:37, Yehezkiel 11:17, Zefanya 3:19). Israel telah membangun suatu negara yang merdeka tanggal 14 Mei 1948, Firman Allah mengatakan bahwa apabila hal itu telah terjadi sebagai pertanda bahwa waktunya sudah dekat, sudah diambang pintu (Matius 24:32-33). Berdirinya Israel sebagai satu negara dan selanjutnya akan menampung kembali seluruh Israel dari seluruh penjuru dunia sebagai satu tanda tentang kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali.

2. Pertumbuhan Pekabaran Injil Yang Dahsyat. Injil Kerajaan itu harus sampai kepada segenap bangsa, suku dan bahasa di seluruh dunia barulah tiba kesudahan itu. Suatu tanda zaman diambang pintu kedatangan Yesus Kristus, ialah terjadinya kelaparan rohani yang dahsyat di seluruh dunia. Sehingga menghasilkan pertobatan besar-besaran, banyak bangsa akan datang sujud menyembah kepada Tuhan. Gereja akan panen dengan jiwa-jiwa baru. Pekerjaan kegerakan besar di akhir zaman dilambangkan dengan seekor kuda putih dengan penunggang yang memegang sebuah panah dengan mahkota dan ia maju sebagai pemenang terus menerus. Melambangkan kegerakan dan kebangunan rohani yang besar dan membawa kemenangan jiwa besar-besaran (Wahyu 6:1-2, Amos 8:11-12).

Roh Kudus akan dicurahkan dua kali ganda dan gereja Tuhan melimpah dengan kuasa Allah. Kemuliaan hadirat Allah menyertai penginjilan gereja Tuhan (Yoel 2:23-26, 2:28-29). Gereja menjadi kaya dengan Firman Allah, melimpah dengan urapan yang baru. Semua yang terjadi pada gereja mula-mula, dimana begitu banyak yang menerima Kristus sebagai Tuhan karena melihat kuasa mujizat yang melimpah menyertai Gereja Tuhan (Yesaya 62:1-2).

3. Keadaan Yang Sukar, Kasih Menjadi Tawar, Orang Akan Murtad. Diambang kedatangan Yesus kedua kali akan terjadi suatu masa yang sukar, semua akan mementingkan diri sendiri sehingga kehancuran kehidupan sosial dalam masyarakat, keadaan beragama hanya disimbolkan secara lahiriah tidak pernah menyentuh hakekat kehidupan. Kasih orang banyak akan menjadi tawar, sifat keduniawian masyarakat akhir zaman masuk kedalam gereja. Tidak ada lagi kasih sebagai pengikat sesama orang percaya. Masing-masing berjalan dijalannya sendiri-sendiri. Ketidak taatan akan Firman Allah melanda gereja Tuhan (2 Timotius 3:1-5). Banyak orang percaya akan gugur dari iman sebab pengaruh kehidupan lahiriah, manusia akan mengasihi diri sendiri dan mengasihi apa yang ada didalam dunia ini, keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup (1 Yohanes 2:15-17). Bahkan dikatakan begitu banyak akan murtad meninggalkan Yesus sebagai ciri akhir zaman (1 Timotius 4:1, 2 Tesalonika 2:3).

Memang kelihatannya bertentangan dengan tanda sebelumnya, bahwa sebelum hari itu akan terjadi kegerakan besar penginjilan yang bersifat global. Tanda kemerosotan iman bagi orang percaya juga menjadi tanda kedatangan Tuhan kedua kali. Bahkan dikatakan kalau waktunya tidak dipersingkat akan sangat sukar orang diselamatkan. Tetapi karena orang-orang pilihan maka waktu itu dipersingkat. Rupanya, orang-orang yang setia dan menyucikan diri dan sungguh-sungguh berbakti kepada Dia menjadi penyebab bahwa Tuhan akan mempersingkat waktu itu. Kita dapat membayangkan betapa dahsyatnya kejahatan dan kemurkaan iblis diambang kedatangan Tuhan kedua kali. Begitu pula ada ayat yang menulis bahwa orang kudus akan bertambah kudus dan orang-orang cemar semakin cemar (Wahyu 22:11, 2 Petrus 3:9-11, Matius 24:22).

4. Ajaran Sesat dan Nabi-Nabi Palsu. Gereja harus bertumbuh menjadi dewasa untuk mencapai kesatuan iman dan mengalami kepenuhan Kristus supaya tidak diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran oleh permainan palsu manusia, kelicikan yang menyesatkan (Efesus 4:13-14). "Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu terakhir begitu banyak yang murtad karena mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan (1 Timotius 4:1). Pengajar-pengajar sesat akan gentayangan kesana kemari untuk berusaha membawa sebanyak-banyaknya orang tersesat melalui ajaran setan-setan (Matius 24:23-24).

Sebelum kedatanganNya gereja harus membentengi diri dengan ajaran yang benar, menjadi dewasa sehingga mampu mendeteksi suatu ajaran yang ternyata berakhir dengan kesesatan. Begitu banyak ajaran yang tidak sehat menjamur dewasa ini dan gereja harus waspada. Begitu pula kecenderungan mendengar ajaran yang sesat ini mendorong mereka mempersiapkan guru-guru yang sesuai dengan kehendak mereka, supaya dapat memuaskan hawa nafsu (2 Timotius 4:3, 2 Petrus 2:1-3). Begitu banyak kesesatan telah meracuni ajaran yang sehat. Kesemuanya bermaksud mangantar orang-orang percaya menjadi pengikut iblis.

5. Manifestasi antikris. Antikris berarti "Pelawan Kristus", dia adalah seorang pengikut Kristus yang murtad dan menjadi pelawan Kristus. Setan memakai seorang manusia untuk berkuasa diatas muka bumi dan menganiaya semua orang percaya untuk murtad dan menyembah dia sebagai tuhan. Satu masa sebelum Tuhan Yesus datang kedua kali diperuntukkan bagi dia dan setelah masa itu Tuhan Yesus datang mengakhiri pemerintahannya dan dilanjutkan dengan Pemerintahan Yesus Kristus sebagai Raja, yang memerintah bersama orang percaya selama 1000 tahun (2 Tesalonika 2:1-8, Wahyu 12:14, Wahyu 20:1-5).

Rangkuman

Hal-hal yang mendahului kedatangan Kristus yang kedua kalinya:
1.Panggilan bangsa-bangsa bukan Yahudi. Injil Kerajaan harus diberitakan kepada semua bangsa sebelum Yesus kembali ( Mat. 24: 14; Mrk. 13:10; Rm. 11: 25).
2.Seluruh Israel harus bertobat (Rm. 11:25-29).
3.Murtad besar-besaran dan tribulasi. Kejahatan meningkat dan banyak yang kasihnya mendingin (Mat. 24:12; 2 Tes. 2:3; 2 Tim. 3:1-7; 4:3-4). Karena itu akan ada tribulasi hebat namun hari akan diperpendek demi orang-orang pilihan.
4.Kedatangan antikris. Seorang Individu akan menonjol sebagai inkarnasi dari semua kejahatan, manusia durhaka, yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah, duduk di bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah (2 Tes. 2:3-4).
5.Tanda-tanda dan mujizat-mujizat (Mat. 24, 25). Akan ada mesias-mesias palsu (Mat. 24:5; Mrk. 13:6; Luk. 21:8), peperangan, kelaparan, gempa bumi, dsb (Mat. 24:29-30; Mrk. 13:24-25; Luk. 21:25-26).

Tujuan Kedatangan Kristus Kedua Kali

Menurut Louis Berkhof, tujuan kedatangan Kristus adalah memperkenalkan era yang akan datang dan keadaan akhir dari segala sesuatu. Apakah yang terjadi pada waktu kedatangan Kristus tersebut? Ada dua hal penting kita catat di sini.

Pertama, yaitu kebangkitan orang mati (orang yang percaya dan tidak percaya). Ajaran ini banyak disinggung dalam Alkitab, khususnya Perjanjian Baru. Tuhan Yesus bersabda: "Sebab inilah kehendak BapaKu, yaitu supaya setiap orang yang melihat Anak dan yang percaya kepadaNya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkanNya pada akhir zaman" (Yoh.6: 40). Baca juga: Yoh.6: 44, 54; 1Kor.15; 1Tes.4: 13-16; 2Kor.5: 1-10; Kis.23: 6; 24: 21; Why.20: 4-6, 13.

Ajaran tentang kebangkitan tersebut terdapat juga dalam Perjanjian Lama (baca: Yes.26: 19; Dan.12: 2; Yehez.37: 12-14; Maz.49: 15). Mengenai kondisi manusia yang kelak akan dibangkitkan, secara panjang lebar telah dibahas oleh rasul Paulus dalam 1Kor.15.

Kedua, yaitu penghakiman terakhir. Kita bersyukur atas kasihNya kepada dunia yang semakin bengkok ini. Dia tidak membiarkan dunia hancur dalam dosa-dosanya. Karena itu, Dia mau datang kembali untuk mengakhiri segala kekacauan dunia. Dengan kedatanganNya kembali, berarti Dia menyempurnakan karya kasihNya. Dia membuktikan bahwa Dia adalah yang mengendalikan sejarah dunia. Genaplah kelak segala yang tertulis tentang Dia bahwa segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Dia jugalah yang menopang segala sesuatu sampai kesudahannya (baca Kol.1: 16-17). Inilah pengharapan yang penuh bahagia yang dinantikan dan dirindukan oleh setiap kita yang percaya kepadaNya.

E. Maksud Kedatangan Yesus Kedua Kali

Kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali tidak terpisahkan dari karya Kristus diatas kayu salib. Apabila tidak ada doktrin kedatangan Yesus kedua kali maka iman Kristen menjadi hancur tanpa makna. Kedatangan Kristus yang kedua kali menyempurnakan dan menggenapkan semua kebenaran dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Maksud kedatangan Yesus kedua kali adalah:

1. Menggenapkan semua perjanjian karya penyelamatan kepada umatNya. Kedatangan Kristus kedua kali menggenapkan menaklukkan musuh yang terakhir yaitu maut dan dosa. Manusia mendapatkan kembali harta yang mulia yang pernah hilang, yaitu kemuliaan persekutuan yang bersifat kekal dengan Allah untuk selama-lamanya. Iblis musuh orang percaya ditaklukkan dan diakhiri peranannya. Tubuh manusia telah menang atas maut, dan maut tidak berkuasa atas tubuh orang percaya. Orang percaya mendapat tubuh yang baru, yaitu tubuh kebangkitan seperti tubuh Yesus Kristus yang terangkat ke sorga. Betapa mulianya kemuliaan pada waktu yang dinantikan, dan itulah hari Tuhan (1 Korintus 15:42-57, Filipi 3:19-20, Wahyu 12:7-11).

Kedatangan Tuhan kedua kali sangat berbeda sifatnya dengan kedatangan Tuhan yang pertama. Dia sekarang datang sebagai Hakim dan Raja untuk menggenapkan semua janji IllahiNya kepada semua orang percaya. Dia datang kedua kali juga akan menetapkan satu pemerintahan dibawah kedaulatanNya sebagai Raja diatas segala raja. Pemerintahan Kristus akan ditetapkan dan Dia akan memerintah bersama dengan orang percaya (2 Timotius 2:11-12, Wahyu 5:10, 20:4).

Kedatangan Kristus Yesus kali kedua menyelesaikan semua rencana penyelamatan sepanjang masa, semua janji Allah melalui kematian Yesus, semua musuh Allah yaitu iblis, kematian dan dosa, semua itu akan ditaklukan. Allah membangun sesuatu yang baru dimana semua maksud yang terdalam dari Allah akan diwujudkan (2 Petrus 3:10-14, Wahyu 22:1-15).

Tetapi harus diingat supaya kita tetap menempatkan kedatangan yang pertama dan kedua dalam suatu kaitan yang memadai. Karena kedatangan Tuhan yang kedua kali bukan lebih penting dan berarti dari kedatanganNya yang pertama. Kita boleh katakan bahwa kedatanganNya yang kedua sebagai wujud kemenangan dari apa yang telah dikerjakan oleh Yesus Kristus pada kedatanganNya yang pertama. KedatanganNya yang pertama telah memberi wujud kemenangan dalam iman kepada orang yang percaya. Tetapi pada kedatanganNya yang kedua kali ialah suatu proklamasi dimana kemuliaan kedatanganNya disaksikan oleh seluruh dunia.

Kedatangan Yesus kedua kali membuka selubung segala sesuatu yang masih tersembunyi selama ini. Kata "Apokalipsis" yang berarti menyingkapkan selubung yang menutup selama ini. Semua pernyataan iman serta janji pengharapan orang percaya dinyatakan secara terbuka kepada semua mahluk (Roma 8:18-19, 2 Tesalonika 1:7, 1 Petrus 1:7). Begitu pula kata "Epifanea" yang berarti satu penyataan atau manifestasi. Tuhan Yesus datang kedua kali sebagai satu penyataan terbuka. Dia datang seperti cahaya, tidak tersembunyi, dilihat oleh semua orang (2 Tesalonika 2:8, 1 Timotius 6:14, 2 Timotius 1:10, Titus 2:13).

2. Dia datang menjemput umatNya. Tuhan Yesus pernah berkata: "Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ketempat Ku, supaya dimana Aku berada, kamupun berada" (Yohanes 14:3).

Tuhan Yesus bukan hanya menjemput orang percaya yang hidup pada saat kedatanganNya tetapi termasuk juga orang percaya yang telah meninggal sepanjang masa, mereka akan bersama-sama orang percaya yang hidup menghadap Tuhan Yesus diawan-awan. Ketika Yesus mati maka Dia telah menebus segenap tubuh, jiwa dan roh manusia. Oleh karena itu keseluruhan semua unsur manusia telah diselamatkan. Keselamatan bukan hanya jiwa dan roh manusia tetapi juga tubuhnya. Tetapi tubuh yang darah daging, tidak boleh mewarisi kerajaan sorga, sebab itu tubuh manusia harus mendapat tubuh kemuliaan terlebih dahulu (1 Korintus 15:50, Roma 8:23).

Caranya, pada saat kedatangan Yesus kedua kali maka orang-orang mati yang percaya kepada Tuhan sepanjang zaman akan dibangkitkan terlebih dahulu kemudian kita yang tertinggal yang hidup sampai Tuhan datang akan mengalami pengubahan tubuh dari tubuh yang fana menjadi tubuh yang kekal, tubuh orang percaya menjadi serupa dengan tubuh kemuliaanNya. Dengan tubuh yang baru inilah semua orang percaya bersama yang dibangkitkan akan berjumpa dengan Dia diawan-awan (Filipi 3:19-20. 1 Korintus 15:50-54, 1 Tesalonika 4:13-18, Yohanes 11:25).

Pada kebangkitan yang pertama ini hanya khusus bagi mereka yang mati dalam iman, inilah yang dikatakan "Kebangkitan Pertama". Sedangkan mereka yang menolak Dia tidak dibangkitkan pada saat itu. Kebangkitan orang-orang tidak percaya nanti terjadi setelah "Kerajaan Seribu Tahun Damai". Mereka akan masuk ke pehukuman selama-lamanya, dan inilah yang dikatakan "Kematian Kedua" (Wahyu 20:5-6, Wahyu 20:11-15).

3. Kedatangan Yang Kedua Untuk Menghakimi Semua Orang. Kedatangan Yesus yang kedua kali sebagai Hakim yang menghakimi semua orang, baik orang yang hidup maupun yang mati. Semua akan mendapat balasan sesuai dengan perbuatannya. Semua orang akan mempertanggung-jawabkan semua perbuatannya dihadapan Yesus Kristus sebagai Hakim Yang Agung (Yudas 1:15, 1 Petrus 4:5, Ibrani 4:13). Tentu saja cara pehakiman sangat berbeda dengan pehakiman yang kita ketahui. Sebab, Tuhan Yesus adalah Maha Tahu (Omniscience), Dia telah mengetahui apa yang telah kita perbuat, Dia mengetahui sampai kedalaman isi hati manusia. Tiada yang tersembunyi bagiNya, semua harus memberi pertanggungan jawab 2 Timotius 4:1, Kisah 17:31).

Kedatangan Yesus untuk menghakimi itu diajarkan dengan jelas dalam Perjanjian Lama juga. Jadi ajaran tentang kedatanganNya untuk menghakimi bukan hanya menjadi ajaran Perjanjian Baru (Mazmur 110:5, Maleakhi 3:1-3). Selengkapnya bacalah ayat-ayat berikut tentang kedatanganNya yang kedua kali sebagai Hakim Yang Adil (Matius 16:27, Kisah 10:42, 1 Korintus 4:5, Roma 2:3-16).

4. KedatanganNya kedua Kali Membangkitkan Orang Mati. Pada saat kedatanganNya kedua kali, maka akan terjadi bahwa semua orang benar dari seluruh zaman akan dibangkitkan Tuhan. Orang-orang yang lagi hidup tidak mendahului orang yang mati dalam menghadap kepada Tuhan. Karena pada saat Yesus Kristus datang kembali maka orang-orang mati didalam Dia akan lebih dahulu bangkit dengan tubuh kebangkitan kemudian barulah orang percaya yang masih hidup mendapat tubuh kebangkitan dan bersama-sama menghadap Tuhan diawan-awan (1 Tesalonika 4:13-18, 1 Korintus 15:51-52). Orang percaya harus mendapat tubuh kebangkitan yaitu satu jenis tubuh yang akan mewarisi Kerajaan Sorga. Firman Allah berkata bahwa daging dan darah tiak akan mewarisi Kerajaan Sorga, bahwa yang akan binasa tidak dapat mewarisi yang tidak akan binasa. Jadi tubuh ini memang harus diganti dengan tubuh yang bersifat kekal. Yesus Kristus sendiri yang akan mengubah tubuh orang percaya menjadi serupa dengan tubuhNya yang penuh kemuliaan (Filipi 3:20-21).

5. KedatanganNya Untuk Menetapkan Pemerintahan Orang Percaya. Kedatangan Yesus kedua kali juga akan menetapkan KerajaanNya di muka bumi. Dia akan memerintah sebagai Raja dan orang-orang percaya akan ikut memerintah bersama-sama dengan Dia. Ada tiga jabatan Tuhan Yesus yang ketiganya harus digenapi. Yesus sebagai Raja dihati yaitu sebagai Raja Damai yang oleh iman telah kita kecapi selama menjadi orang percaya. Tetapi kedatangaNya kedua kali akan menetapkan kerajaan dimana Dia akan memerintah sebagai Raja di bumi bersama orang percaya, selama seribu tahun (Wahyu 20:4, 2 Timotius 2:12). Orang-orang yang mati didalam Dia akan dibangkitkan terlebih dahulu dan bersama-sama orang percaya yang masih hidup dengan tubuh kemuliaan terangkat keangkasa bertemu dengan Penganten Lelaki, kemudian akan turun ke bumi dan memerintah sebagai Raja bersama-sama dengan seluruh orang percaya 1000 tahun lamanya (Millenium), Wahyu 20:1-4, Wahyu 11:15.

Sifat Kedatangan Kristus Kedua Kali

Pada saat Yesus naik ke sorga Firman Allah berkata bahwa sebagaimana kamu melihat Dia terangkat ke sorga demikian pula dengan cara yang sama semua mata akan menyaksikan kedatanganNya yang kedua (Kisah 1:11). Berarti kedatangan Tuhan mengambil sikap yang sama ketika terangkat yaitu, dapat disaksikan oleh seluruh manusia. Dia tidak datang dengan sifat Allah yang Roh (Yohanes 4:24), tetapi dalam wujud insani yang dapat diindrai. "Lihatlah Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia" (Wahyu 1:7, Matius 24:30).

Pada kedatangan yang pertama Yesus datang sebagai Juruselamat (Lukas 2:11), Dia datang dengan penuh kelembutan sebagai gembala yang mencari domba-domba yang terhilang, sebagaimana manusia biasa Dia memiliki kelemahan phisik hanya tanpa kelemahan moral. Tidak ada yang memperhatikan kelahiranNya, kepadaNya tidak ada tempat di penginapan, seakan tidak ada dampak lahiriah yang terjadi. Tetapi, pada kedatangan yang kedua Dia datang dengan penuh kemuliaan, semua mata akan memandangNya, para malaikat menyertai Dia. Dia datang dalam awan kemuliaan, seluruh dunia akan memandang kemuliaan kedatanganNya. Kecepatan kedatanganNya dikatakan seperti kilat memancar dari sebelah timur ke barat demikianlah kedatangan Yesus Kristus. Zaman dahulu belum memahami kecepatan kilat sehingga itu menjadi misteri bagi mereka. Kecepatan cahaya ialah 300.000 km/detik, lingkar bumi kita 41.000 km. Kecepatan cahaya dalam satu detik telah mengelilingi bumi sampai tujuh kali. Inilah kecepatan kedatangan Tuhan kedua kali.

Kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan akan disaksikan oleh seluruh dunia dan ini merupakan puncak dari pernyataan Allah Tritunggal didalam Yesus Kristus (Matius 24:30, Daniel 7:13, Kisah 1:9, 11, Wahyu 1:7). Walaupun dikatakan oleh Firman Allah bahwa kedatanganNya didahului oleh tanda-tanda zaman sehingga orang-orang percaya telah bersiap-siap untuk menyongsong Dia. Tetapi sifat kedatanganNya sangat mendadak dan secara tiba-tiba, dalam kemuliaan bersama para malaikat 1 Korintus 15:51-52, 2 Tesalonika 1:7-10).

Kedatangan-Nya bersifat Rahasia. Ini dikatakan bahwa akan disertai dengan suara nafiri, disertai dengan seruan, dan akan disertai dengan penghulu malaikat yang berseru. Ini adalah kebenaran; bahwa Tuhan telah mempersiapkan bagi kita hal-hal yang luar biasa, hal-hal yang ajaib dan membawa kita pulang ke Sorga di mana bahkan jalan-jalan dilapisi dengan emas dan pintu gerbangnya adalah mutiara berharga; di mana Sungai Kehidupan mengalir melalui tengah kota, dan di mana daun-daun pohon dapat menyembuhkan bangsa-bangsa. Ini begitu ajaib, begitu ajaib, apa yang Tuhan telah maksudkan bagi kita yang telah menemukan tempat perlindungan kita dalam kasih dan iman, dan janji serta pengharapan di dalam Dia.

Sebagaimana telah kita lihat, Alkitab dengan jelas menyatakan Kristus pasti datang untuk kedua kalinya. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimanakah sifat kedatanganNya? Untuk itu, Alkitab menyebutkan 5 hal penting tentang kedatangan tersebut.

a. Personal (secara pribadi)

Hal ini sangat jelas dikatakan oleh dua orang malaikat kepada murid-murid Yesus yang sedang menatap ke langit itu. Lukas menulis, "Yesus ini, yang terangkat ke Surga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke Surga." (Kis.1: 11)

Tuhan Yesus sendiri, sebelum kembali kepada Allah Bapa bersabda, "Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempatKu, supaya di tempat di mana Aku berada kamu pun berada" (Yoh.14: 3b). Rasul Paulus menulis, "Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari Surga. Dan kita yang hidup yang masih tinggal, akan menyongsong Tuhan di angkasa" (1Tes.4: 16-17).

b. Fisikal (secara jasmani)

"Yesus akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke Surga". Dengan perkataan lain, orang percaya yang nanti melihat kedatanganNya yang kedua akan melihatNya memiliki tubuh, yaitu tubuh kebangkitan, tubuh kemuliaan. Jadi tidak benar bahwa kedatanganNya yang kedua hanya bersifat rohani. Ada yang berpendapat bahwa sebenarnya arti parousia adalah "hadir". Jadi, Dia hadir secara rohani seperti yang dijanjikanNya. Tuhan Yesus bersabda, "Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman" (Mat.28: 20). Hal itu memang ada benarnya, namun arti lain dari parousia adalah "datang", dan pengertian inilah yang paling menonjol dalam Perjanjian Baru. Kata lain yang digunakan dalam arti datang adalah "apokalupsis" dan "epiphania". Ketiga kata tersebut di atas digunakan Tuhan Yesus untuk menyatakan kedatanganNya kembali.

c. Visible (dapat dilihat)

Hal ini kembali jelas terlihat dari perkataan malaikat tersebut di atas. Perhatikan kalimat, "akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke Surga" (Kis.1: 1b). Tuhan Yesus sendiri bersabda: "Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaanNya" (Mat.24: 30).

d. Unexpected (tidak terduga)

Tuhan Yesus dalam khotbahNya tentang akhir zaman bersabda: "Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada pada kedatangan Anak Manusia" (Mat.24: 38-39). Hal itu juga jelas pada perumpamaan tentang hamba yang setia dan yang jahat. Perhatikan kalimat, "Maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disang-kanya" (Mat.24: 50). Demikian juga tentang perumpamaan tentang gadis-gadis yang bijaksana dan yang bodoh (Mat.25: 1-13). Di sini kembali muncul kata "tidak disangka-sangka". Digambarkan bahwa mempelai pria datang pada tengah malam di mana gadis-gadis tersebut tertidur. Rasul Paulus juga menyatakan hal tersebut kepada jemaat di Tesalonika. Dia menulis, "Tetapi tentang zaman dan masa Saudara-saudara, tidak perlu dituliskan kepadamu, karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam hari. Apabila mereka mengatakan, 'Semuanya damai dan aman,' maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin, lalu mereka pasti tidak akan luput" (1Tes.5: 1-3).

e. Triumphant and Glorious (Penuh kemenangan dan kemuliaan)

Sebagaimana telah dikutip di atas, Tuhan Yesus dalam khotbahNya bersabda: "Dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaanNya" (Mat.24: 30). Rasul Paulus juga menuliskan bahwa ketika Kristus datang, Dia akan disertai oleh malaikat-malaikat dan penghulu malaikat (baca 1Tes.4: 16). Paulus menegaskan bahwa kelak dalam nama Yesus akan bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi" (Fil.2: 10). Dia yang dihakimi selama hidupNya di dunia ini akan menjadi Hakim, yang akan menghakimi seluruh umat manusia.

Karena itu berbahagialah kita yang tetap setia mengikut Tuhan Yesus serta memberitakanNya sekalipun banyak yang menyalah mengerti serta menolakNya. Karena sesungguhnya, Dia adalah Juruselamat dan Tuhan yang akan menghakimi dunia dengan segala kemenangan dan kemuliaanNya.

Kronologis Kedatangan Tuhan Yesus Yang Kedua Kalinya

Kronologi garis besar yang diajarkan oleh Alkitab kepada kita berhubungan dengan akhir zaman dan kedatangan Kristus yang kedua kalinya. 

1. Kebangkitan Orang Yang ada Di Dalam Kristus
Hal pertama dari semuanya adalah berhubungan dengan hari pengangkatan umat Tuhan, yang diawali dengan kebangkitan orang-orang percaya yang telah mati. “Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus” – bukankah ini cara yang luar biasa untuk menjelaskan tentang kematian? “Mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia. Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan…” Ini bukanlah perkataanku, kata Paulus, ini adalah apa yang dikatakan oleh Yesus. “…kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan” – kata yang digunakan dalam bahasa Inggris di sini adalah “prevent” yang digunakan untuk memaksudkan “go in front” (mendahului) -- sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal. Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan berseru dan” – orang-orang yang beristirahat di dalam Kristus – “mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit;” ini adalah hal yang pertama. “Sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa.” Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan di Sorga.

Hal pertama dari semua akan menjadi suatu kebangkitan umat Tuhan yang telah mati. Tiba-tiba, tidak melalui suatu proses, dalam waktu yang tidak panjang, tetapi sekejab saja. Hal pertama adalah kebangkitan orang mati, kebangkitan orang-orang kudus yang telah meninggal dari kubur mereka.  Kebangkitan orang mati di dalam kuasa Tuhan tidak lain adalah suatu keajaiban Tuhan dari semua keajaiban yang luar biasa yang dilakukan oleh Tuhan yang dapat kita lihat di sekitar kita tiap-tiap hari.
 
2. Tubuh Kita Akan Diubahkan Menjadi Tubuh Kemuliaan
Sekarang, hal kedua dalam kronologi kesudahan zaman, akhir zaman, adalah bahwa kita semua tiba-tiba akan diubahkan, kita akan menjadi tidak fana. Ada generasi yang tidak pernah mengalami kematian. Misalnya Henokh, yang tiba-tiba bersama dengan Tuhan. Seperti Elia, yang diangkat ke sorga, dan ia telah menjadi tidak fana – seperti itulah kita nanti.

Akan ada generasi yang tidak akan pernah mengalami kematian pada waktu hari pengangkatan itu tiba, ketika Yesus datang untuk milik-Nya sendiri, secara tiba-tiba, secara langsung, dalam kesempatan ini, dalam sekejab mata, pada waktu nafiri terakhir berbunyi. “Pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.” Dalam momen ini, dalam sekejab mata, pada saat penghulu malaikat berseru dan kedatangan Tuhan bagi milik-Nya sendiri, kita akan ditransformasi, kita akan diubahkan, kita akan  menjadi tidak fana, tubuh kita akan diubahkan dengan tubuh kemuliaan.

3. Kita Akan Menghadap Tahta Pengadilan Kristus atau Bema
Hal berikutnya dalam kronologi kedatangan Tuhan kita ketika kita diangkat untuk bersama Tuhan kita di Sorga adalah bahwa kita semua akan berdiri di hadapan bema.  2 Korintus 5:10: “Sebab kita semua harus menghadap bema. Bema adalah takhta pengadilan Kristus. “Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.”

Penghakiman di sini tidak berhubungan dengan apakah kita sudah diselamatkan atau terhilang, karena penghakiman untuk itu terjadi di dunia ini dan sekarang ini. Masalah apakah saya sudah diselamatkan atau masih terhilang, itu adalah masalah sekarang ini. Yohanes 3:18 berkata: “Barangsiapa tidak percaya,” – anda memiliki ini diterjamahkan “telah dihukum”, telah diadili. “Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.” Penghakiman untuk itu di dunia. Sekarang ini. Apakah Anda sudah diselamatkan atau masih terhilang. Penghakiman untuk ini terjadi sekarang di dunia ini.

Tetapi penghakiman bema terjadi ketika kita diangkat untuk bersama dengan Tuhan kita di Sorga. Kita semua akan menghadap tahta pengadilan Kristus, untuk menerima upah dari apa yang telah kita lakukan selagi masih hidup. Dan beberapa dari kita akan memperoleh upah yang besar. Seperti Paulus menulis dalam 1 Korintus pasal ketiga tentang masalah orang yang membangun di atas Kristus. Beberapa orang membangun dengan emas dan perak dan batu permata. Kemudian ada orang-orang yang membangun di atas dasar keselamatan kita, dari kayu, rumput kering dan jerami. Dan Paulus berkata itu akan diuji dengan pembakaran.  Pekerjaan kita akan diuji dengan api. Dan ketika seseorang membangun dengan begitu indah dan luar biasa, ia akan memperoleh upah. Tetapi jika pekerjaannya tidak layak, maka pekerjaannya akan terbakar, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api. Betapa tragisnya ketika kita mengakhiri hidup dan dalam kekekalan tidak memiliki sesuatu untuk ditunjukkan yaitu apa yang telah kita lakukan bagi Kristus! 
 
4. Pesta Perjamuan Kawin Anak Domba
Hal berikutnya dalam Wahyu pasal sembilan belas adalah perjamuan kawin Anak Domba. Ketika kita telah menerima upah kita di Sorga, kita akan duduk di pesta perjamuan kawin Anak Domba.
 
5. Revelation/Kedatangan Kristus Di Akhir Kesusahan Besar
Wahyu pasal sembilan belas, kemudian Tuhan datang secara terbuka, dan dapat dilihat. Ini adalah kedatangan Kristus yang kedua kali. Penampaan (Revelation). Yudas 14 berkata: “Sesungguhnya Tuhan datang dengan beribu-ribu orang kudus-Nya.”  Dan Wahyu 1:7 mengatakan: “Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan – kemuliaan Shekinah sorga. Dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia.” Ini adalah kedatangan Tuhan kita yang kedua, secara terbuka, kelihatan, secara pribadi, kedatangan-Nya menjadi Raja dan Tuhan atas segala ciptaan.

Bersambung

KEDATANGAN KRISTUS YANG KEDUA KALI

Hari Tuhan akan mengakhiri pemerintahan Antikristus yang singkat itu (2 Tesalonika 2:2). Dalam Perjanjian Baru Hari Tuhan ialah suatu ungkapan yang bersifat meraup pengertian semua peristiwa, yang akan menyertai penggenapan purna. Ungkapan ini mempunyai berbagai bentuk: Hari Tuhan (Kisah 2:20; 1 Tesalonika 5:2; 2 Tesalonika 2:2; 2 Petrus 3:10); Hari Tuhan Yesus (2 Korintus 1;14); Hari Tuhan kita Yesus Kristus (1 Korintus 1:8 ); Hari Kristus Yesus (Filipi 1:6); Hari Kristus (Filipi 1:10; 2:16); Hari Allah (2 Petrus 3:12); hari itu atau hari terakhir (Matius 7:22; 24:36; 26:29; Lukas 10:12; 2 Tesalonika 1:10; 2 Timotius 1:18 dab); akhir zaman (Yohanes 6:39,40,44,54; 11:24; 12:48 ).

Kedatangan Kristus kelak, yang juga dapat disebut kedatangan-Nya sekali lagi (Ibrani 9:28 ) digambarkan dalam Perjanjian Baru dengan berbagai kata yang penting. Parousia, artinya kehadiran atau ketibaan (1 Korintus 14:27; 2 Korintus 7:7), dalam percakapan Yunani dipakai untuk mengartikan kunjungan seorang penguasa. Yesus Kristus yang sama, yang naik ke surga, akan datang lagi ke bumi dalam kehadiran diri-Nya (Kisah 1:11) pada akhir zaman dalam kekuasaan dan kemuliaan (Matius 24:27) untuk memusnahkan Antikristus dan kejahatan (2 Tesalonika 2:8 ), untuk membangkitkan orang-orang mati (1 Korintus 15:23), untuk mengumpulkan orang-orang yang ditebus (Matius 24:31; 2 Tesalonika 2:1; bandingkan dengan Matius 24:37, 39; 1 Tesalonika 2:19; 3:13; 4:15; 5:23; Yakobus 5:7-8; 2 Petrus 1:16; 1 Yohanes 2:28 ).

Kedatangan-Nya kelak akan merupakan juga suatu apokalipsis ( = pembukaan tabir) bilamana kekuasaan dan kemuliaan yang sekarang sudah dimiliki-Nya berdasarkan peninggian-Nya di surga (Filipi 2:9; Efesus 1:20-23; Ibrani 1:3; Ibrani 2:8) akan dinyatakan kepada dunia ini (1 Petrus 4:13). Kristus memerintah sekarang sebagai Tuhan di sebelah kanan Allah, tapi pemerintahan-Nya tidak kelihatan kepada dunia ini. Pemerintahan ini nanti akan dinyatakan melalui apokalipsis = penyataan-Nya, 1 Korintus 1:7; 2 Tesalonika 1:7; 1 Petrus 1:7,13)). Jadi kedatangan Kristus yang kedua kali kelak tidak dapat dipisahkan dari kenaikan-Nya ke surga dan kedudukan-Nya di sebelah kanan Allah Bapa (Wahyu 3:21), sebab hal itu akan mengungkapkan ke-Ilahi-an-Nya yang sekarang kepada dunia ini.

KedatanganNya yang kedua ini merupakan pengungkapan (apokalipsis) dari kemuliannNya yang sekarang disebelah kanan Allah Bapa (I Petr. 4:13 dan Ibr. 1:3). Dalam kedatanganNya kembali kelak dalam kemuliaanNya (Mat. 24:27-31), maka kekuasaan Antikristus dan kejahatan (II Tes. 2:8) akan dihancurkan. Kata ketika, yaitu epiphaneia (penampakan), berarti bahwa kedatangan-Nya itu akan kelihatan (2 Tesalonika 2:8; 1 Timotius 6:14; 2 Timotius 4:1,8; Titus 2:13).

A. Pentingnya Pelajaran Kedatangan Yesus Kedua Kali

Para malaikat berkata kepada murid-murid Tuhan ketika menyaksikan kenaikan Yesus Kristus ke Sorga, bahwa sebagaimana kamu melihat Dia terangkat ke Sorga maka dengan cara yang sama pula kamu akan melihat Dia akan datang kembali (Kisah 1:11).

Dalam sejarah Gereja, pemimpin Gereja mula-mula bahkan sampai pada abad ketiga dengan penuh semangat menanti kedatanganNya kedua kali sesuai dengan janjiNya. Mulai abad ke empat orang percaya mulai melupakan akan janji kedatangan Tuhan kedua kali. Sejak abad ke empat sampai abad-abad pertengahan yaitu sekitar abad 16 s/d 18, dalam ajaran Gereja sepertinya telah melupakan sama sekali ajaran tentang kedatangan Yesus kedua kali.

Ajaran tentang kedatangan Yesus kedua kali mulai dihidupkan kembali ketika Gereja memasuki abad ke 20. Sekarang ini bahwa ajaran tentang kedatangan Yesus kedua kali semakin menarik. Walaupun ada orang-orang tidak percaya yang membangun doktrin tentang tidak adanya kedatangan Yesus kedua kali juga terdapat di ajaran-ajaran Gereja dewasa ini. Namun, bahwa kedatangan Yesus kedua kali adalah suatu fakta kebenaran yang tidak dapat dielakkan. Memang, doktrin tentang kedatangan Yesus kedua kali hampir seluruhnya bertentangan dengan normatif akal budi yang cenderung menolak hal-hal yang besifat adikodrati.

Kedatangan Yesus kedua kali adalah janji Allah yang harus ditanggapi dengan pola pikir rohani yang kesemuanya bersifat supernatural. Hanya manusia rohanilah yang dapat memahami hal-hal yang rohani. Manusia jasmani sudah pasti tidak dapat menerimanya, karena hal-hal itu harus ditanggapi dengan rohani yaitu iman yang dikerjakan oleh Roh Kudus (1 Korintus 2:14-16). Kami mengutip doa Yohanes di Pulau Patmos, "Amin, datanglah Yesus!" (Wahyu 22:20).

Doktrin tentang kedatangan Yesus kedua kali sangat penting dalam Gereja Tuhan karena beberapa hal, yaitu:

1. Kedatangan Yesus Kedua Kali Merupakan Ajaran Khusus Alkitab.
Memang dalam Perjanjian Lama seringkali berita kedatangan Yesus yang pertama tidak dapat dibedakan dengan kedatanganNya yang kedua kali. Kesemuanya masih merupakan nubuatan tentang kedatangan Messias yang akan datang. Dalam Nubuatan 70 minggu Nabi Daniel, disanalah kedua berita tersebut dinyatakan dalam nubuatan. Hanya memerlukan pemahaman yang cukup untuk bisa memilah-milahnya (Daniel 9:24-27).

Tetapi ada beberapa nubuatan didalam Perjanjian Lama yang jelas menunjuk kepada kedatangan Yesus kedua kali. Contoh: Daniel 7:13, Maleakhi 3:1-2, Zakharia 14:4.

Dalam Perjanjian Baru, doktrin kedatangan Yesus kedua kali mendapat tempat lebih khusus. Begitu banyak fasal-fasal yang khusus memberitakan kedatangan Yesus kedua kali. Contoh: Matius 24-25, Markus 13, Lukas 21, bahkan kitab-kitab seperti 1 Tesalonika, 2 Tesalonika, dan kitab Wahyu menekankan pentingnya doktrin kedatangan Yesus kedua kali. Kita harus menaruh tempat yang utama tentang doktrin ini karena mengandung keyakinan iman tentang masa yang akan datang.

2. Beberapa Pokok Ajaran dengan Kunci Kedatangan Yesus Kedua Kali.
Banyak ajaran-ajaran, janji dan lambang dalam Alkitab dengan kunci ajaran kedatangan Yesus kedua kali untuk dapat memahaminya. Ajaran-ajaran, lambang dan janji sebagai berikut:

- Tentang Keselamatan. Keselamatan adalah janji kepada Gereja terkait dengan kehidupan yang akan datang. Janji Tuhan tentang kebangkitan tubuh pada waktu kedatanganNya kedua kali. Tuhan akan membawa orang-orang percaya untuk selama-lamanya tinggal bersama-sama dengan Tuhan. Kewargaan orang percaya bukan didalam dunia tetapi kewargaan sorgawi, semuanya merupakan janji-janji yang hanya dapat hidup apabila adanya ajaran kedatangan Tuhan kedua kali (1 Tesalonika 4:13-18, Filipi 3:20-21, 1 Petrus 1:10).

- Jabatan Yesus sebagai Imam, Nabi dan Raja. Tidak ada satu orangpun akan memahami jabatan Yesus sebagai Raja yang akan datang, apabila tidak ada ajaran kedatangan Yesus kedua kali. Bagaimana Yesus kelak akan memerintah bersama orang percaya. Hal tersebut baru menjadi kenyataan setelah Dia datang kedua kali.

- Yesus Kristus dilambangkan sebagai Mempelai Lelaki, dan GerejaNya dilambangkan sebagai Mempelai Perempuan. Doktrin ini hanya mampu hidup dan ada kebenarannya apabila Yesus datang kedua kali sebagai doktrin yang harus diajarkan. Itulah sebabnya Gereja diajarkan untuk mengasihi Tuhan melebihi dari diri sendiri. Begitu pula begitu banyak janji-janji Alkitab lainnya dengan kunci kedatangan Yesus kedua kali (Mazmur 2, 45, 110). Demikian juga orang-orang Kristen ditantang untuk mempersiapkan diri menanti dan menyongsong kedatangan Tuhan yang kedua kali sehingga semua yang masih merupakan rahasia dapat dinyatakan Tuhan (Matius 16:27, 1 Tesalonika 4:13-18, Yohanes 14:3, Wahyu 1:7, 22:12).

- Janji-Janji dalam sakramen. Begitu pula dalam sakramen baptisan air bahwa kita telah dibangkitkan bersama dengan Yesus oleh kebangkitanNya. Perwujudan janji Allah dalam peraturan baptisan digenapkan pada waktu kedatanganNya kedua kali. Kita akan dibangkitkan dengan kemuliaan sorgawi, dimana orang percaya mampu kalahkan maut. Pada waktu kedatanganNya, orang percaya mendapat tubuh kebangkitan yaitu satu tubuh melimpah kemuliaan Allah. Satu tubuh dimana maut tidak berkuasa atasnya. Tubuh inilah yang tidak akan pernah mengenal maut lagi (1 Korintus 15:50-54). Demikian juga dalam sakramen Perjamuan Suci, Yesus berkata bahwa Dia tidak akan minum lagi air anggur sampai meminumnya yang baru di KerajaanNya. Suatu perjanjian tentang tubuh yang baru yang dikaruniakan bagi orang percaya yang menang. Yesus menjanjikan kita suatu kehidupan yang penuh harapan dimana semuanya telah menjadi baru (Wahyu 21:4-5).

3. Doktrin Kedatangan Yesus Kedua Kali Merupakan Pengharapan Gereja.
Kedatangan Yesus kedua kali merupakan pengharapan yang besar bagi gereja Tuhan. Roh Kudus turun dan memenuhi orang percaya supaya boleh bertumbuh kesasaran utama mempersiapkan diri demi menyongsong kedatangan Yesus kedua kali (Filipi 1:9-10, Efesus 2:12-15).

Banyak penderitaan dialami oleh orang percaya dalam mengiring Dia. Seringkali harus mengalami penganiayaan karena pemberitaan Injil. Tetapi orang percaya justru mendapat kekuatan dan tidak akan menyerah kepada penderitaan yang dialami. Bahkan penderitaan dilihat sebagai wahana untuk memperoleh iman yang murni, supaya mendatangkan pujian kemuliaan pada saat Yesus menyatakan diriNya kelak pada waktu kedatangan kedua kali (1 Petrus 1:5-7).

Pengharapan kedatangan Kristus kedua kali yang akan memberi pahala bagi setiap orang percaya sebagai balasan apa yang telah diperbuat sebagai perbuatan iman didunia sementara menanti Dia. Pengharapan ini telah menjadi motivasi yang kokoh untuk dengan setia mengiring Dia sementara mengikat diri dengan pengharapan yang dijanjikan Yesus Kristus kepada orang percaya. Belum lagi pengharapan kemuliaan yang akan diperoleh gereja apabila berhasil bertumbuh menjadi sama seperti Dia (1 Yohanes 3:2-3, Roma 8:18-19, 2 Timotius 4:8).

4. Doktrin Ini Mendorong Orang Percaya Untuk Hidup Kudus.
Kedatangan Yesus kedua kali mendorong orang percaya untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Yesus Kristus adalah sasaran pertumbuhan gereja. Gereja melimpah dengan janji Illahi yang kesemuanya akan diperoleh apabila beribadah dengan kehendakNya. Kedatangan Kristus kedua kali disertai dengan pelbagai pahala Allah kepada gerejaNya, hal ini telah menjadi satu kekuatan sebagai motivasi untuk melakukan kehendak Allah. Kehendak Allah antara lain:

- Orang percaya bertumbuh dalam kekudusan Allah. Tuhan telah memilih kita menjadi orang percaya dan menerima berkat-berkat sorga supaya kita menjadi kudus dan tak bercacat dihadapanNya (Efesus 1:3-4). Menerima keselamatan dalam Yesus Kristus telah mendorong kita supaya dapat hidup kudus sesuai dengan sifat Yesus Kristus (1 Petrus 1:13-16). Orang percaya harus menyucikan diri apabila mengharap untuk masuk kedalam kemuliaanNya pada waktu kedatanganNya.

- Membangun kewaspadaan. Orang percaya harus selalu mawas diri untuk tetap membangun iman didalam Dia. Kita tidak boleh tidur dan lengah supaya tidak terperangkap pada waktu kedatanganNya. Kita diibaratkan seperti orang yang hidup pada siang hari dan sebagai anak-anak terang dan bukan anak-anak kegelapan yang hidup pada malam hari. (1 Tesalonika 5:1-10).

- Membangun ketekunan. Orang percaya bukan hanya waspada tetapi senantiasa hidup dalam ketekunan. Pengertian ketekunan yaitu tetap setia dan selalu melakukan kehendakNya. Ketekunan dalam beribadah (Ibrani 10:25), ketekunan didalam berdoa, dan melakukan yang baik (2 Petrus 1:4-6). Firman Allah memberi nasehat supaya orang percaya bertekun sampai ke akhir (Matius 24:12, 44, 1 Yohanes 2:28).

- Mendorong yang telah undur untuk kuat kembali dalam iman. Orang yang telah mundur iman dapat dibangun kembali bila mendengar berita kedatangan Tuhan yang kedua kali menjadi sadar akan kekeliruan mereka selama ini. Iman mereka dihidupkan kembali dan mendapat pembaharuan melalui berita kedatanganNya. Berita kedatangan Tuhan bisa menyadarkan bahwa ternyata hidup didunia hanya sementara saja (1 Petrus 1:24).

- Doktrin ini menjadi peringatan bagi orang tidak percaya. Injil kerajaan itu harus mencapai seluruh manusia barulah tiba kesudahannya. Semua orang harus mendengar berita keselamatan dan kedatangan Tuhan untuk mengakhiri dunia ini, mereka bebas untuk mengambil keputusan, mau percaya atau tidak tentang keselamatan didalam Dia. Apabila mereka percaya maka akan menerima keselamatan. Namun, apabila tidak percaya berarti menolak kasih karunia itu. Berita tentang kefanaan dan pehukuman akan menimpa dunia pada kedatangan Yesus yang kedua kali, menjadi berita yang paling mendorong untuk membawa orang bertobat. Doktrin kedatangan Yesus kedua kali merupakan doktrin peringatan bagi orang yang tidak percaya (2 Tesalonika 1:7-10).

- Mendorong kegiatan pelayanan gereja. Doktrin kedatangan Yesus kedua kali mendorong gereja Tuhan untuk tidak berdiam diri tetapi semakin giat memberitakan Injil keselamatan. Yesus Kristus belum dapat datang kedua kali sampai segala sesuatu dipulihkan (Kisah 3:21). Gereja terdorong oleh panggilan Kristus sebagai pertanggung-jawaban gereja melaksanakan amanat agungNya memberitakan berita pertobatan.

Gereja terpanggil untuk segera memberitakan kedatangan Yesus kedua kali, karena Firman Allah mengungkapkan rencana Illahinya bagi gereja. Demikian pula Tuhan meminta supaya semua orang percaya melayani untuk memakai talenta kasih karunia untuk melayani Dia. Tuhan telah melengkapkan orang percaya dengan karunia melayani sebagai anggota tubuh Kristus (Roma 12:4-6, 1 Korintus 12:13-28, Efesus 4:13-16, Matius 28:19-20).

Bersambung