25 Juni 2008

Eskatologi: Doktrin Akhir Zaman

Ajaran Alkitab tentang eskatologi (ajaran tentang Akhir Zaman) tidak hanya mempedulikan nasib orang secara perseorangan, tapi juga sejarah manusia. Menurut Alkitab, Allah tidak hanya menyatakan diri-Nya melalui orang-orang yang mendapat ilham, tapi juga dalam dan melalui peristiwa-peristiwa yang membebaskan umat-Nya, dan peristiwa yang terpenting dari semuanya ialah kedatangan Anak-Nya Yesus Kristus. Selanjutnya, isi dari penyataan ini tidak terbatas pada kebenaran-kebenaran mengenai sifat dan tujuan Allah, tapi mencakup juga tindakan-tindakan pelepasan umat-Nya dan firman yang diilhamkan yang menafsirkan makna tindakan-tindakan tersebut. Karena Allah ialah Tuhan atas segala peristiwa sejarah, maka penggenapan dari karya pelepasan oleh Allah mencakup juga pelepasan manusia dari sejarah, artinya, perubahan tata tertib dunia ini menjadi suatu dunia yang baru.

Pengertian Eskatologi

Kata Eskatologi berasal dari bahasa Yunani : eskhatos yang berarti akhir zaman, yang hampir sama dengan bahasa Inggris "escalate" (terangkat ) dan digunakan dalam istilah Theologi untuk menunjuk masa"pengangkatan orang kudus" pada akhir jaman. Lima kali dalam Injil Yohanes, Yesus menggunakan kata ini dalam hubungan dengan kebangkitan orang-orang benar yang telah meninggal: "... Aku akan membangkitkannya pada akhir zaman" (6:39,40,44,54; 11:24). Dalam konteks ini, "eschatos" menunjuk pada saat KedatanganNya Kedua kali ke dunia. "... pada waktu bunyi nafiri yang terakhir ... orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tak dapat binasa dan kita semua akan diubah" (1 Kor 15:52). "Maka Tuhan sendiri akan turun dari Sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit" (1 Tes 4:16). Dalam konteks yang lebih luas, berarti "hari-hari terakhir" dimulai pada saat Pentakosta pada tahun 33 Masehi. Banyak orang yakin bahwa "hari-hari terakhir" akan berakhir saat Yesus datang kembali ke dunia. Jadi Eskatologi adalah ilmu teologi yang berbicara tentang hal-hal yang bertalian dengan akhir zaman.

Dengan Eskatologi ini terkait beberapa istilah dan pengertian yang lain seperti : Kedatangan Kristus yang kedua kali, kebangkitan daging, penghakiman dan kerajaan seribu tahun dan juga tanda-tanda atau hal-hal yang mendahului akhir zaman itu. Istilah ini disebut juga dalam berbagai bentuk, misalnya : Hari Tuhan (Kis. 2:20; II Petr.3:10 dan I Tes.5:2), Hari Kristus (Flp. 1:10), Hari Terakhir (Mat. 7:22), Akhir Zaman (Yoh. 6:39). Umumnya, kalau berbicara tentang akhir zaman maka biasanya pemikiran tertuju kepada nasib orang perorang yang ditentukan pada penghakiman yang diadakan pada saat itu. Tetapi sebenarnya Alkitab sendiri lebih cenderung membicarakan Penggenapan Kerajaan Allah yang mencakup bumi yang diperbaharui. Yesaya menyebutnya : langit baru dan bumi baru (Yes. 65:17; 66:22).

Selain itu, ada juga kecenderungan untuk menaruh perhatian terhadap suatu masa yang akan datang, kelak, yang merupakan saat yang tiba-tiba datang dengan gejala-gejala alam yang dahsyat menghancurkan bumi ini atau saat dimana orang jahat akan dihukum dan orang saleh akan mendapatkan damai sejahtera. Tetapi dalam Alkitab diperlihatkan adanya dua tahapan atau jenis akhir zaman, yakni yang pertama : yang dinubuatkan dalam Perjanjian Lama, yaitu tentang kedatangan seorang Mesias dari keturunan Daud (Yes. 9:6-7); 11:1 dst.; Yer. 23:5-6), Anak Manusia yang turun dari Sorga (Dan. 7:13-14), Hamba yang menderita (Yes. 53). Yang kedua yakni : sebagai masa penggenapan makna kedatangannya di dunia ini. Dengan kata lain, akhir zaman itu bisa juga dikatakan dimulai pada kenaikan Yesus sampai pada kedatanganNya yang kedua dan makna akhir zaman itu dapat dilihat sebagai penyempurnaan dari apa yang dilakukan oleh Mesias yang datang itu selama hidupnya di dunia ini (Luk. 4:18-21; 10:23-24; Mat. 11:4-5; 13:16-17). Kita Ibrani menekankan bahwa zaman akhir itu sudah disini sekarang ( 1:2 ), yaitu dengan hadirnya Kristus pewaris Kerajaan Allah.

Tidak semua orang sependapat bahwa doktrin akhir zaman penting untuk dipelajari. Ada yang menganggap bahwa doktrin ini sungguh penting, tetapi ada juga yang menganggapnya sekadar doktrin tambahan. Mereka ini mengatakan bahwa apa dan bagaimanapun pandangan kita tentang doktrin ini tidak akan mempengaruhi -mempercepat atau memperlambat- kedatangan Kristus. Karena itu, lebih baik membicarakan hal-hal lain yang jauh lebih penting.

Ada beberapa alasan mengapa kita mempelajari doktrin ini:

a. Alkitab mengajarkan bahwa sejarah tidak akan berjalan dengan sendirinya begitu saja, tetapi ada dalam pimpinan dan kontrol Allah. Sejarah akan menuju pada penggenapannya yang sempurna. Hal ini akan terjadi pada waktu kedatangan Kristus yang kedua kali, yaitu pada akhir zaman.

b. Kita orang-orang percaya yang hidup di dunia ini tidak boleh terlalu disibukkan oleh dunia ini sehingga kita lupa bahwa kita akan menerima, "Suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar, dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di Sorga.""(1Pet.1: 4). Karena itu, kita harus berusaha menghubungkan apa yang kita lakukan sekarang dengan doktrin ini. Sebagaimana tokoh reformasi, Martin Luther pernah berkata, "Aku hanya punya dua hari, yaitu hari ini dan hari itu. Saya mau hidup hari ini dalam terang hari itu (hari kedatangan Kristus yang kedua)."

c. Sesungguhnya segala kejahatan dan penderitaan yang terjadi di dunia ini hanya akan berakhir pada akhir zaman. Jadi, pengharapan dan kerinduan kita akan dunia yang penuh bahagia dan ideal akan dipenuhi pada akhir zaman. Itulah sebabnya kita tidak setuju pada kelompok tertentu yang memiliki pandangan yang terlalu optimis akan keadaan dunia ini. Kenyataannya, dunia semakin rusak, kejahatan semakin merajalela. Hal tersebut sebenarnya sudah ditegaskan Kitab Suci. Sebagaimana tertulis, "Sedangkan orang jahat dan penipu akan bertambah jahat." (2Tim.3: 13)

Tidak ada komentar: