24 Juni 2008

Injil Thomas (2)

Ucapan-ucapan Yesus

Mereka yang membela ketidak bergantungan Thomas mengemukakan bahwa dalam Thomas hampir tidak ada urutan ucapan Yesus seperti dalam Injil Sinoptik, jadi Thomas tidak memotong-motong ucapan Yesus seperti yang ada dalam Injil sinoptik. Argumentasi demikian cukup kuat kalau memang tidak ada urutan dalam Injil Thomas. Bila ada tanda-tanda pengelompokan ucapan-ucapan sesuai kata kunci atau tema, maka Thomas mestinya mempunyai motivasi untuk menghilangkan urutan ucapan-ucapan dalam Injil kanonik. Faktanya ada juga hubungan antara ucapan-ucapan itu dalam Injil Thomas. Dan di beberapa tempat disusun berdasarkan suatu logika sesuai pola pikir Gnostik. Christopher Tuckett mengemukakan hal penting yaitu karena jelas bahwa Thomas telah merevisi banyak ucapan Yesus tentunya urutannya juga bisa diubah secara radikal.

Sekarang yang perlu diamati adalah apakah ada jejak usaha Thomas dalam membentuk dan meredaksi tulisannya itu. Bila ada, kelihatannya Thomas mengambil bahan-bahan dari Keempat Injil dalam bentuknya yang akhir dan bukan dari tradisi lisan. Ada petunjuk dalam Injil Thomas ke arah ini. Para pendukung Injil Thomas menganggap bahwa petunjuk terakhir ini sedikit jumlahnya dan memperkirakan petunjuk itu adalah tambahan kemudian yang dimasukkan ke Injil Thomas. Mereka mengatakan bahwa versi asli dari Thomas dalam bahasa Yunani mengutip langsung ucapan Yesus, dan baru pada proses penerjemahan ke bahasa Koptik maka beberapa petunjuk keempat Injil masuk. Kenyataannya petunjuk itu cukup banyak sehingga mustahil hanya merupakan masukan kemudian tanpa disengaja. Sebagai contoh ada ayat yang berbunyi: "Tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dibukakan." (logion 5)

Ucapan ini terdapat dalam versi Yunaninya yang diberi kode PQxy 1, yang mirip dengan perubahan ucapan yang dilakukan dari Markus 4:22 ke Lukas 8:17. Kelihatannya Thomas mengambil dari bahan Lukas sebelum diterjemahkan ke bahasa Koptik. Petunjuk kuat lainnya adalah bahwa ucapan-ucapan Yesus dalam Injil Thomas dapat ditemui pada keempat Injil, dan juga pada tradisi ´Q´, ´M´ dan ´L´. Ini memberi petunjuk bahwa sekalipun mungkin Thomas mengambil dari beberapa tradisi oral, tetapi tradisi itu sendiri bersumber pada ke-empat Injil juga. Mungkin sekali bahwa Thomas mengutip dari harmoni keempat Injil yang awal sebelum Tatian sesudah tahun AD-150 menyusun harmoni keempat Injil. Jadi kemungkinan besar Injil Thomas disusun berdasarkan keempat Injil dan tradisi lisan yang tetap beredar sekalipun keempat Injil sudah tersusun.

Injil Pengganti?

Injil Thomas tidak membuka jalan baru kearah penyelidikan Yesus Sejarah, sebab yang ditemukan adalah copy dari terjemahan koptik yang berasal dari tahun AD-350. Dan, karena ada perbedaan-perbedaan penggunaan kata-kata dan urutan dari versi yunani dan koptiknya, text Thomas tidak terlalu tepat. Versi awal dalam bahasa Yunani kelihatannya disusun sebelum akhir abad ke-II, sedang versi koptik sudah jelas merupakan tulisan Gnostik. Adalah mustahil menghilangkan ke-gnostik-annya untuk memperoleh yang asli, karena itu tidaklah tepat menjadikan Injil Thomas sebagai dasar merekonstruksikan ajaran Yesus. Sekitar setengah dari isi Injil Thomas tidak memiliki acuan parallel dengan keempat Injil, berapa di antaranya yang berasal dari masa Yesus? Jesus Seminar berusaha untuk menempatkannya dekat dengan hidup Yesus, tetapi faktanya dari yang setengah itu, hanya ada 5 logion saja yang oleh mereka sendiri bisa dianggap asli sebagai ucapan Yesus, yaitu:

"Yesus berkata: ´Jadilah sebagai orang yang lewat saja´." (logion 42) "Yesus berkata: ´Seseorang yang telah menjadi kaya harus memerintah. Dan seseorang yang berkuasa harus meninggalkannya´." (logion 81) "Yesus berkata: ´Barangsiapa dekat dengan aku dekat dengan api, dan barangsiapa jauh dari aku jauh dari kerajaan´." (logion 82) "Kerajaan Bapa seperti wanita yang membawa sekeranjang makanan. Bila ia telah berjalan jauh, pegangan keranjang itu putus dan makanannya terserak di jalan. Ia tidak menyadari keadaan itu, ia meletakkan keranjang itu di bawah dan menemukan isinya kosong." (logion 97) "Yesus berkata: ´Kerajaan Bapa adalah seperti seorang pria yang ingin membunuh anggota pengadilan. Di rumah ia menancapkan pisau itu ke tembok untuk mengetahui apakah tangannya cukup kuat. Selanjutnya ia membunuh anggota pengadilan itu´." (logion 98)

Lalu bagaimana dengan sekitar setengah lainnya yang dapat ditemukan di ke-empat Injil? Apakah versi Thomas lebih asli? Rekonstruksi dari salinan Yunani non-Gnostik tidaklah mudah sekalipun kita hidup seratus tahun sesudah masa hidup Yesus. Dalam usaha penyelidikan akan kebenaran sejarah, memang yang disebut Injil Thomas tidak boleh diabaikan, tetapi rintangannya lebih berat daripada dalam penyelidikan keempat Injil yang lebih banyak salinan-salinannya.

Lalu Bagaimana?

Dari beberapa perbincangan sekitar Jesus Seminar dan Injil Thomas di atas kita dapat melihat bahwa apa yang dihasilkan oleh Jesus Seminar terutama yang dihubungkan dengan Injil Thomas merupakan rekaan yang belum terbukti kebenarannya, karena itu menjadikan kitab Thomas sebagai Injil yang setara dengan ke-empat Injil lainnya atau bahkan menjadikannya sebagai Injil ke-Lima sudah jelas menyesatkan. Lebih lagi, menganggap Injil Thomas sebagai Injil yang lebih asli, dan seperti kata Crossan bahwa keempat Injil lainnya sebagai tidak asli, justru menunjukkan dengan jelas kemana arah misi Jesus Seminar. Lebih-lebih, hasil angket Jesus Seminar sendiri menyebutkan bahwa dalam Injil Thomas hanya ada 6 ayat dari 114 fasal yang dianggap sebagai ucapan Yesus yang asli.

Kita perlu sadar bahwa dalam penyusunan dan pengumpulan kitab-kitab Injil oleh para Bapak Gereja, beberapa Rasul dan saksi mata masih hidup, sehingga mereka tentu punya alasan kuat mana yang dapat disebut sebagai kitab Injil dan mana yang tidak diakui sebagai kitab Injil. Teori-teori beberapa Ahli Perjanjian Baru yang sedikit jumlahnya (beberapa puluh saja) tidak perlu membuat kita ragu, lebih-lebih jauh lebih besar jumlahnya Ahli-Ahli Perjanjian Baru yang masih menganggap ke-empat Injil Kanonik sebagai yang asli dan memandang Injil Thomas hanya sebagai produk Gnostik abad ke-2, lebih-lebih adanya tokoh seperti Graham Stanton, yang menjadi profesor Perjanjian Baru sejak tahun 1977 di King´s College, University of London dan menjadi Presiden ´Studiorum Novi Testamenti Societas´, dapatlah kita meng´amin´kan bahwa Iman Kristen masih mempunyai ke-empat Injil kanonik sebagai dasar batu karang yang teguh, dan apa yang diberitakannya mengenai Yesus Sejarah di dalamnya tidak perlu kita ragukan kebenarannya.

Tidak ada komentar: