15 Juli 2008

PENGHAKIMAN AKHIR

Semua orang akan dihakimi di hadapan Allah. Ada dalam Alkitab,Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu” (Wahyu 20:12).
Orang-orang akan dihakimi dengan apa yang telah mereka perbuat. Ada dalam Alkitab,”Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya” (Matius 16:27).
Standar dalam penghakiman ialah Allah. Ada dalam Alkitab,”Sebab barang siapa menuruti seluruh itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya. Sebab Ia yang mengatakan: "Jangan berzinah", Ia mengatakan juga: "Jangan membunuh". Jadi jika kamu tidak berzinah tetapi membunuh, maka kamu menjadi pelanggar juga. Berkatalah dan berlakulah seperti orang-orang yang akan dihakimi oleh yang memerdekakan orang. Sebab penghakiman yang tak berbelas kasihan akan berlaku atas orang yang tidak berbelas kasihan. Tetapi belas kasihan akan menang atas penghakiman” (Yakobus 2:10-12).
Penghakiman Allah akan adil. Ada dalam Alkitab,”Karena Ia telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia oleh seorang yang telah ditentukan-Nya, sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati (Kisah 17:31). Tidak ada orang yang bisa luput dari penghakiman. Ada dalam Alkitab,”Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat” (2 Korintus 5:10).
Tidak ada yang dapat disembunyikan dalam penghakiman. Ada dalam Alkitab,”Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat” (Pengkhotbah 12:14).
Bagaimana pemandangan penghakiman yang diberikan oleh Daniel? Ada dalam Alkitab, ”Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar; suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya; seribu kali beribu-ribu melayani Dia, dan selaksa kali berlaksa-laksa berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab” (Daniel 7:9-10).
Dalam ruang pengadilan Kristus adalah pembela kita. Ada dalam Alkitab,”Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil” ( 1 Yohanes 2:1).
Bukti apakah menyatakan bahwa pembelaan itu untuk kita? Ada dalam Alkitab,”Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya” (Wahyu 3:5).
Alkitab mengatakan bahwa manusia akan diganjar berdasarkan sikap mereka terhadapNya (Mat. 10:32-33); 11:21-24; Mark. 8:38). Keselamatan dari penghukuman di akhir zaman itu ialah karunia yang diterima karena iman kepada Kristus (Kis. 4:12, 16; 16:30-31) dan penundukan diri kepadaNya (Rom. 10:8).

"Manusia ditetapkan mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi" (Ibrani 9:27). Menurut Alkitab, Allah ialah Penguasa manusia, Pemberi Hukum, dan Hakim Terakhir. Kadang-kadang Allah disebut Hakim (Ibrani 12:23), kadang-kadang Kristus (2 Timotius 4:8; Kisah 10:42). Allah "dengan adil akan menghakimi dunia oleh seseorang yang telah ditentukan-Nya" (Kisah 17:31). Takhta pengadilan Allah dan takhta pengadilan Kristus (2 Korintus 5:10) adalah istilah-istilah yang dapat dipertukarkan.

Kepedulian Alkitab ialah kenyatakan penghakiman, bukan jadwal penghakiman itu, sehingga tidak mungkin dijabarkan sederet penghakiman yang berbeda-beda dan terpisah-pisah. Nubuat Tuhan Yesus tentang penghakiman bangsa-bangsa dalam Matius 25 adalah kiasan yang meluas, berdasarkan pengalaman sehari-hari tentang memisah-misahkan domba dari kambing karena bercampur-baur. Yesus hendak mengutus murid-murid-Nya untuk mewakili-Nya (Matius 12:48-50) ke dalam dunia, dan tujuan perjalanan akhir manusia akan ditentukan oleh cara mereka menerima dan memperlakukan utusan-Nya itu. "Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku" (Matius 10:40). Perumpamaan ini tidak mengajarkan keselamatan berdasarkan perbuatan baik, pun tidak menyelesaikan soal apakah akan ada jangka waktu 1.000 tahun antara kedatangan Kristus dan Penghakiman terakhir.

Penghakiman terakhir akan didasarkan pada dua pokok persoalan, yaitu: perbuatan dan iman kepada Kristus (Wahyu 20:13-15). Hukuman akan dijatuhkan selaras dengan penerangan rohani yang diterima. Orang yang tidak mempunyai Taurat Musa akan dihakimi tanpa Taurat (Roma 2:12): mereka memiliki penerangan dari penyataan umum (Roma 1:20) dan isi hukum Taurat ada tertulis dalam hati mereka (Roma 2:15). Mereka yang "dengan tekun berbuat baik, mencari kemuliaan, kehormatan dan ketidakbinasaan" akan diberi pahala hidup yang kekal; mereka yang tidak menaati kebenaran, tapi menaati kelaliman akan mendapat murka (Roma 2:6-8 ). Sekali lagi, mereka yang mempunyai Taurat Musa akan dihakimi oleh Taurat (Roma 2:12). Dasar utama dari penghakiman ialah keadilbenaran Allah (Kejadian 18:25; Roma 3:3-4).

Tapi manusia tidak hidup selaras dengan penerangan rohani yang diberikan kepadanya, justru berada dalam kutukan. Orang non-Yahudi memutarbalikkan penerangan dari penyataan umum (Roma 1:21) dan orang Yahudi gagal menaati Taurat (Galatia 3:10-12). Karena Allah telah menyediakan jalan keselamatan melalui kerja penebusan Kristus, dasar terakhir untuk penghakiman ialah hubungan seseorang dengan Dia. Inilah satu makna dari kitab kehidupan (Wahyu 20:15; bandingkan dengan Lukas 20:20; Filipi 4:3; Wahyu 3:5; Wahyu 13:8 ).

Yesus mengajarkan bahwa ganjaran bagi manusia didasarkan pada sikap mereka terhadap diri-Nya sendiri. Inilah inti pati dari Injil: keselamatan yang pertama-tama berkaitan dengan akhir zaman dan yang mencakup jalan keluar dari hukuman Allah pada hari penghakiman, ialah karunia Allah yang harus diterima melalui iman kepada Kristus dan penundukan diri kepada ke-Tuhan-an-Nya.

Eskatologi yang sudah diujudkannya terlihat dalam hal, bahwa penghakiman yang termasuk peristiwa-peristiwa akhir zaman, pada intinya terjadi dalam dunia ini. Orang yang tidak percaya berada dalam hukuman; penghakiman sungguh sudah terjadi, walaupun hukumannya belum diterapkan. Orang percaya takkan mengalami hukuman, sebab dia sudah pindah dari dalam maut (yaitu hukuman) ke dalam hidup.

Ajaran Paulus mengenai pembenaran juga menekankan hal ini. Pembenaran adalah berkaitan dengan akhir zaman: maksudnya ialah pembebasan dari hukuman dosa melalui keputusan yang menguntungkan dari pihak Hakim pada Hari Terakhir. Lawan pembenaran ialah penghukuman oleh Hakim itu. Tapi karena kematian Kristus, pembenaran terhadap orang-orang percaya sudah terjadi. Berdasarkan pembenaran yang terjadi sekarang, pada hari penghakiman kita akan diselamatkan dari murka.

Kendati demikian, penghakiman tetap merupakan sesuatu yang akan terjadi pada akhir zaman, bahkan atas orang-orang percaya sekalipun. Keadilbenaran yang kita harapkan ialah pembebasan pada saat penghakiman terakhir. "Kita semua harus menghadapi takhta pengadilan Kristus". Namun karena penebusan dalam Kristus, kegentaran hari penghakiman itu sudah hilang bagi orang yang sudah di dalam Dia.

Tidak ada komentar: