17 September 2008

Inspirasi Dan Kanonisasi Alkitab

Inspirasi Alkitab
Inspirasi berarti proses dimana Allah campur-tangan terhadap para penulis Alkitab melalui pekerjaan Roh Kudus atas diri penulis, sehingga apa yang mereka tulis merupakan kata-kata asli mereka, tetapi sekaligus juga merupakan catatan yang akurat dari wahyu Allah yang tidak mengandung kesalahan. Bukan seperti seorang sekretaris yang secara mekanis didikte oleh atasannya untuk mengetik surat, tapi dengan berbagai cara yang Allah gunakan untuk memberikan Firman-Nya kepada manusia (2 Timotius 3:16; 2 Petrus 1:20-21).

Dalam 2 Timotius 3:16 tertulis: Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

Dalam bahasa Inggrisnya: “All Scripture is God breathed and is useful for teaching,.."

Kata God breathed di sini berarti sebagai 'penghembusan' (peniupan nafas) Ilahi kepada seorang manusia melalui Roh Kudus, yang mengakibatkan seorang tersebut berbicara atau menulis dengan kualitas, penglihatan, ketetapan dan otoritas yang tidak mungkin ada dalam kalimat atau tulisan orang lain yang tidak digerakkan Roh Kudus. Di sini Allah menafaskan Firman-Nya. Dengan demikian, maka pengarang Alkitab itu Allah sendiri. Alkitab bukan berisi Firman Allah, melainkan Alkitab sendiri adalah Firman Allah.
Jadi meskipun Alkitab dituliskan oleh tangan-tangan manusia biasa, tetapi sumber tertinggi adalah Allah sendiri (2 Petrus 1:21). Para penulis itu digerakkan oleh inisiatif Roh Kudus, mereka tidak sanggup menolak gerakan Allah untuk berkata-kata dan menuliskan Firman-Nya (Yeremia 20:9; Amos 3:8).

Walaupun Allah mengontrol penulisnya, sehingga apa yang ditulis mereka hanyalah apa yang dikehendaki-Nya, para penulis tetap menggunakan pikiran dan kepribadian mereka sendiri selama proses penulisan tersebut. Hal ini begitu jelas terlihat dalam perbedaan gaya tulisan dan pendekatan yang digunakan masing-masing penulis tersebut.

Melalui keunikan pribadi penulis tersebut, Allah tetap dapat menyampaikan Firman-Nya. Dengan demikian wajar bila di dalam Alkitab termuat hal-hal yang cukup membuat para intelektual terpesona dan kagum, tetapi orang-orang biasa pun tetap dapat membaca dan memahaminya, dan bila dibaca dengan hati yang hormat pada Allah, mereka akan menemukan Allah sendiri di dalamnya.

Ketika kita membaca bagian-bagian Alkitab, kita tidak boleh melepaskan bagian tersebut dari konteksnya. Kita harus mencari apa yang ingin Allah ajarkan pada bagian-bagian tersebut. Alkitab bahkan tidak menutup-nutupi dosa para tokoh yang dipakai Allah, misalnya: Daud yang berzinah dengan Betsyeba dan membunuh Uria (2 Samuel 11), Yunus yang melarikan diri dari tugas yang diberikan Allah (Yunus 1:1-3). Hal-hal ini menunjukkan kejujuran Alkitab.

Inti berita yang Alkitab sampaikan adalah:

* Manusia diciptakan segambar Allah untuk tujuan yang mulia (Kejadian 1:26-28; Yohanes 10:10; Efesus 2:10)
* Manusia jatuh ke dalam dosa karena telah melanggar Firman Allah dan akibatnya adalah: kematian rohani, manusia terputus hubungan dari Allah, dan akhirnya manusia akan mengalami maut, kematian kekal. Namun Allah telah menjanjikan anugerah keselamatan (Kejadian 3; Roma 3:23; Roma 6:23)
* Karena kasih-Nya, Allah telah memberikan Putra-Nya, Yesus Kristus, untuk mati menebus manusia yang mau percaya kepada-Nya, dan bangkit untuk menyediakan tempat bagi mereka (Roma 8:1)
* Kristus akan datang lagi di akhir jaman, sebagai Hakim Agung atas dunia ini.



Kanonisasi
Istilah kanon berasal dari bahasa Yunani yang berarti 'tongkat pengukur, standar atau norma'. Secara historis, Alkitab telah menjadi norma yang berotoritas bagi iman dan kehidupan bergereja. Proses pengkanonan ini dilakukan oleh berpuluh-puluh ahli kitab suci dan bahasa yang dengan teliti dan serius memilah-milah banyak tulisan yang dianggap suci untuk menemukan kitab-kitab yang benar-benar suci dan diwahyukan Allah untuk kemudian dijadikan satu.

Tanda-tanda kanonitas meliputi:

* Kitab tersebut ditulis atau disahkan oleh para nabi/rasul.
* Kitab tersebut diakui otoritasnya di kalangan gereja mula-mula.
* Kitab tersebut mengajarkan hal yang selaras dengan kitab-kitab lainnya yang jelas termasuk dalam kanon.


Kanon Perjanjian Lama (PL)
Diawali oleh tulisan Musa, koleksi kanon PL yang mayoritas dalam bahasa Ibrani secara progresif akhirnya terbentuk sejak sekitar tahun 400 SM.

1. Loh batu yang berisi 10 hukum ditaruh dalam Tabut Perjanjian (Keluaran 40:20). Loh batu tersebut masih dalam tabut ketika Salomo membawa tabut tersebut ke dalam Bait Allah yang baru saja didirikan (1 Raja-raja 8:9).
2. Kitab Taurat yang ditulis oleh Musa ditaruh di samping tabut Tuhan sebagai saksi atas kesalahan Israel (Ulangan 31:24-26; Keluaran 24:7).
3. Yosua menulis sebuah kitab yang melanjutkan kitab Taurat (Yosua 24:26).
4. Samuel menulis sebuah kitab, lalu ditaruh di hadapan Tuhan ( 1 Samuel 10:25).
5. Allah menggerakan orang lain untuk melanjutkan mencatat, misalnya:
Kisah Daud oleh Nathan dan Gad (1 Tawarikh 29:29)
Kisah Salomo oleh: Nathan, Ahia, Ido (2 Tawarikh 9:29)
6. Banyak mazmur yang ditulis oleh Daud, dan kitab nabi-nabi yang memakai nama nabi-nabi tersebut.
7. Dalam Yeremia 36:1-32 menceritakan Yeremia setelah bernubuat selama 23 tahun, baru diperintahkan Allah untuk menuliskannya. Setelah ditulis, kemudian dibacakan di hadapan raja Yoyakim. Tetapi raja membakar gulungan tulisan tersebut.
Kemudian Allah menggerakkan Yeremia untuk menulis lagi dan memberikan Yeremia banyak berita lagi. Dalam Yeremia 36:25 ditulis ada orang-orang yang memohon supaya raja jangan membakar gulungan tulisan tersebut. Ini menunjukkan bahwa mereka percaya gulungan tulisan tersebut adalah Firman Allah.
8. Ketika Israel ditawan ke Babilonia, mereka membawa serta kitab Taurat.
Sebab Ezra menyelidiki Taurat di Babilonia dan membawa Taurat tersebut kembali ke Yerusalem (Ezra 7:6,14; Nehemia 8:1-2). Yang dimaksudkan Taurat (the Book of the Law) di sini diperkirakan adalah seluruh kitab PL yang telah ditulis saat itu.
9. Diperkirakan Ezra yang mengumpulkan semua kitab nabi-nabi paling akhir dalam PL dan menyatukannya menjadi kanon yang paling lengkap pada tahun 400 SM.
10. Sekitar tahun 200 SM (sekitar 280-150 SM), PL terjemahkan ke dalam bahasa Yunani yang disebut Septuaginta. Penterjemahan ini dilakukan di Mesir. Pada waktu itu banyak orang Yahudi yang tinggal di Mesir. Fakta bahwa pada waktu itu PL telah diterjemahkan, berarti bahwa kanon PL telah lengkap dan semua kitab itu diterima sebagai Alkitab.


Pembagian Kitab dalam PL sesuai kanon:

Taurat
Terdiri dari 5 kitab: Kejadian, Keluaran, Bilangan, Imamat, Ulangan. Disebut juga Kitab Pentateuch (artinya lima volume). Penulisnya adalah Musa. Kitab Kejadian membicarakan permulaan dari segala sesuatu. Keempat kitab yang lain membicarakan hal permulaan bangsa Israel, sebuah bangsa yang dipilih Allah untuk menyatakan karya keselamatan-Nya bagi seluruh dunia.

Sejarah
Terdiri dari 12 kitab: Yosua, Hakim-hakim, Ruth, 1 Samuel, 2 Samuel, 1 Raja-raja, 2 Raja-raja, 1 Tawarikh, 2 Tawarikh, Ezra, Nehemia, dan Ester. Membicarakan tentang jatuh bangunnya bangsa Israel selama kurun waktu sekitar 1000 tahun:

* Israel menduduki Kanaan.
* Kebimbangan Israel di masa hakim-hakim.
* Kebangkitan Israel di masa Saul, Daud dan Salomo.
* Kerajaan Israel yang terpecah setelah Salomo wafat: Kerajaan Utara, runtuh tahun 722 SM; dan Kerajaan Yehuda, runtuh sekitar seabad setelah itu. Tiga kitab terakhir (Ezra, Nehemia, dan Ester) mencatat sejarah kaum Israel yang tersisa setelah masa pembuangan di Babilonia.

Nyanyian
Terdiri dari 5 kitab: Ayub, Mazmur, Amsal, Pengkhotbah dan Kidung Agung. Mereka disebut kitab nyanyian/puisi karena bentuk tulisannya memang demikian. Ciri khusus kitab puisi Ibrani adalah 'sense rhythm' atau pengulangan gagasan.

Nubuatan
Terdiri dari:

* 5 kitab nabi besar: Yesaya, Yeremia, Ratapan, Yehezkiel dan Daniel.
* 12 kitab nabi kecil: Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk, Zefanya, Hagai, Zakaria dan Maleakhi.

Para nabi ini muncul untuk menyuarakan Firman Tuhan, khususnya di masa pemberontakan, masa kemunduran dan jatuhnya kerajaan Israel dan Yehuda. Para nabi menyatakan tentang penghakiman dan pemulihan bagi dua kerajaan tersebut (Kerajaan Utara dan Yehuda).


Setelah Kitab Maleakhi, di antara PL dan PB (Perjanjian Baru), menjelang kelahiran Kristus, ada masa dimana Allah diam (tidak ada inspirasi) selama 400 tahun.


Kanon Perjanjian Baru (PB)
Setelah Tuhan Yesus naik ke surga, belum sebuah kitab pun ditulis mengenai diri dan ajaran-Nya, karena belum dirasa perlu – para saksi mata utama masih hidup. Jadi Injil masih dalam bentuk verbal, lisan; dari mulut ke mulut, oleh para rasul.

Seiring dengan berjalannya waktu, jumlah para saksi mata dan para rasul berkurang, dan semakin banyak ancaman pemberitaan ajaran-ajaran sesat. Pada masa itu banyak ditemukan tulisan-tulisan yang bercorak rohani, yang sebenarnya bukan Firman Allah. Oleh karena itu gereja merasakan pentingnya ditentukan kitab-kitab mana sajakah yang dapat diakui berotoritas sebagai Firman Allah. Kemudian para rasul mulai menuliskan surat-suratnya untuk para jemaat, lalu perlahan-lahan dibuat salinan surat-surat itu untuk berbagai gereja dan salinan itu dibacakan dalam pertemuan gereja (Kolose 4:16;
1 Tesalonika 5:7, Wahyu 1:3). Tulisan-tulisan ini diinspirasikan oleh Allah (2 Petrus 1:20-21; Wahyu 22:18; Efesus 3:5).

Pada waktu yang bersamaan, ada orang-orang yang menulis kitab-kitab tentang Yesus dan surat-surat ke gereja-gereja, yang tidak termasuk kanon. Lambat- laun gereja-gereja mulai jelas mengenai kitab-kitab mana yang diinspirasikan oleh Roh Kudus.

Pada abad ke 2 kanon PB telah lengkap. Hal ini kita ketahui dari:

1. The Old Syriac – terjemahan PB pada abad kedua dalam bahasa Syria. Semua kitab ada, kecuali: 2 Petrus, 2 Yohanes, 3 Yohanes, Yudas, dan Wahyu.
2. Justin Martyr pada tahun 140 M. Semua kitab PB ada, kecuali: Filipi dan 1 Timotius.
3. The Old Latin – sebuah terjemahan sebelum tahun 200 M. Terkenal sebagai Alkitab dari gereja Barat. Semua PB ada, kecuali Ibrani, Yakobus, 1 Petrus dan 2 Petrus.
4. The Muration Canon pada tahun 170 M. Semua PB ada, kecuali: Ibrani, Yakobus, 1 Petrus dan 2 Petrus (sama dengan The Old Latin).
5. Codex Barococcio pada tahun 206 M. Semua kitab PL dan PB ada, kecuali: Ester dan Wahyu.
6. Polycarp pada tahun 150 M pernah mengutip: Matius, Yohanes, sepuluh surat Paulus, 1 Petrus, 1 Yohanes dan 2 Yohanes.
7. Irenaeus (murid Polycarp) pada tahun 170 M. Semua kitab PB ada, kecuali: Filemon, Yakobus, 2 Petrus, dan 3 Yohanes.
8. Origen pada sekitar tahun 230 M menulis daftar kitab-kitab PB, sebagai berikut: ke-4 Injil, Kisah Para Rasul, ke-13 surat-surat Paulus, 1 Petrus, 1 Yohanes dan Wahyu.
9. Eusebius di awal abad ke 4 menyebut semua kitab PB.
10. Pada tahun 367 M dalam Festal Letter yang ditulis oleh Athanasius, Bishop Alexandria, mencantumkan daftar 27 kitab-kitab PB.
11. Jerome pada tahun 382 M, Ruffinua pada tahun 390 M dan Augustine pada tahun 394 M mencatat kanon PB sebanyak 27 kitab.
12. Akhirnya pada tahun 397 M, konsili gereja di Carthago mengesahkan 27 kitab PB.

Gereja sebagai persekutuan orang-orang yang ditebus, yang beriman sungguh-sungguh di dalam Kristus bukan menentukan atau menciptakan kanon, tetapi gereja hanya mengesahkan kitab-kitab yang memiliki tanda kanonitas dan karena itu kitab-kitab tersebut memiliki otoritas dalam gereja.


Pembagian kitab dalam PB sesuai kanon:

Injil
Terdiri dari empat kitab: Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes. Mencatat tentang kehidupan dan pelayanan Yesus selama di dunia. Matius menekankan Yesus sebagai raja, Markus menekankan Yesus sebagai hamba, Lukas menekankan Yesus sebagai manusia, Yohanes menekankan Yesus sebagai Anak Allah. Meskipun keempat penulis mempunyai penekanan yang berbeda-beda, tetapi tulisan-tulisan mereka satu dengan yang lain tetap harmonis.

Sejarah
Terdiri dari satu kitab, yaitu Kitab Para Rasul. Mencatat perkembangan kekristenan setelah kenaikan Yesus.

Surat-surat
Terdiri dari:

* 14 surat Paulus: Roma, 1 Korintus, 2 Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, 1 Tesalonika, 2 Tesalonika, 1 Timotius, 2 Timotius, Titus, Filemon, dan Ibrani.
* 7 surat bukan dari Paulus : Yakobus, 1 Petrus, 2 Petrus, 1 Yohanes, 2 Yohanes, 3 Yohanes, dan Yudas.

Kitab Apokaliptik
Terdiri satu kitab, yaitu Wahyu. Kitab ini merupakan kitab terklimaks dalam Alkitab, memberi kita gambaran mengenai masa yang akan datang dan penggenapan sejarah pada saat kedatangan Kristus yang kedua kali sebagai Hakim yang Agung.


Alkitab (PL dan PB) sebagai Firman Allah
Alkitab adalah Firman Allah, oleh karena itu Alkitab memiliki beberapa karakteristik yang tidak dimiliki oleh kitab-kitab manapun:

Berkuasa
Alkitab berkuasa dan memiliki wibawa tertinggi bagi kehidupan manusia. Alkitab menyatakan apa yang benar dan salah secara mutlak, sehingga manusia wajib mempercayai dan mengikutinya.

Cukup
Alkitab cukup untuk menyatakan kehendak Allah kepada manusia sesuai dengan yang Allah nyatakan. Alkitab tidak perlu ditambah atau dikurangi. Tidak ada kitab lain yang memiliki nilai otoritas dan kuasa yang setara dengan Alkitab. Tidak ada ayat di dalam Alkitab yang boleh dibuang dan dinyatakan tidak berlaku sampai akhir dunia ini.

Tidak bisa khilaf (infallible)
Karena Alkitab merupakan Firman Allah yang dituliskan melalui pengilhaman Roh Kudus, maka Alkitab tidak bersalah sedikit pun (tidak mungkin menyesatkan/khilaf) dalam maksud dan ajarannya.

Tidak bisa salah (inerrancy)
Alkitab tidak bisa salah karena bukan produk manusia. Alkitab diilhamkan oleh Allah yang Maha Benar sendiri dan Roh Kudus turut berperan dalam penulisannya. Karena itu Alkitab tidak bisa salah dalam ajaran, maksud dan juga kalimat-kalimatnya (baik secara geografis, historis, maupun teologis). Pemahaman ini khususnya menunjuk pada setiap huruf pada naskah asli Alkitab, yang tidak bersalah hingga detil terkecil.



Sumber:

1. Trivena Ambarsari, Bibliologi – Doktrin Alkitab, Momentum.
2. Miriam Santoso S. Th, Bibliologi – Pengantar Alkitab, Seminari Alkitab Asia Tenggara Malang
3. J. Wesley Brill, Dasar Yang Teguh , Kalam Hidup

Keilahian Yesus Kristus

PENGANTAR

Orang Kristen menyatakan bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan yang menjelma menjadi manusia. Pengajaran ini sangat penting. Jika pengajaran ini benar maka kekristenan unik dan otoritatif, jika tidak maka kekristenan tidak berbeda dengan agama-agama yang lain.

Prinsip dasar apologetika kekristenan mengenai keilahian Yesus Kristus adalah :

1. Perjanjian Baru yang mencatat kehidupan, pengajaran, kematian dan kebangkitan Yesus Kristus adalah dokumen yang dapat diandalkan (lihat artikel Keotentikan Naskah Perjanjian Baru).
2. Yesus menyatakan bahwa Dia adalah Tuhan yang menjelma menjadi manusia.
3. Yesus membuktikan bahwa Dia adalah Tuhan dengan menggenapi nubuat(ramalan) Perjanjian Lama, dengan hidup tanpa dosa, dengan mujizat-mujizat yang Dia lakukan, dan dengan kebangkitan-Nya dari kematian.

Dengan demikian Yesus Kristus adalah Tuhan.

Dalam artikel Keotentikan Naskah Perjanjian Baru kita mempelajari bahwa naskah Perjanjian Baru dapat diandalkan secara historis. Perjanjian Baru tidak hanya berisi sejarah secara garis besar, tetapi juga terbukti akurat secara mendetil. Pendengar dan saksi mata kehidupan Yesus meneruskan kisah dari perkataan dan hal-hal yang dikerjakan Yesus. Perkataan-perkataan Yesus tidak hanya diingat tetapi juga ditulis oleh saksi mata yang dapat diandalkan (Lukas 1:1-3).

PENYELIDIKAN PERNYATAAN YESUS SEBAGAI TUHAN

Ada banyak bukti yang mengungkapkan pernyataan Yesus mengenai keilahiannya, yaitu :

1. Yesus menyatakan dirinya sebagai Jehovah (Tuhan dalam Perjanjian Lama)
2. Yesus menyatakan sebagai mesias
3. Yesus menerima penyembahan
4. Otoritas perkataan-perkataan Yesus
5. Yesus memerintahkan berdoa dalam nama-Nya

Yesus menyatakan diri sebagai Jehovah

Dalam Perjanjian Lama, Tuhan menyatakan nama-Nya sebagai JHWH atau Jehovah. Dalam bahasa Indonesia ditulis sebagai TUHAN (kata 'tuhan' dengan huruf besar semua).
Misal dalam Keluaran 6: 2-3,
'Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: "Akulah TUHAN.
Aku telah menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan Yakub sebagai Allah Yang Mahakuasa, tetapi dengan nama-Ku TUHAN Aku belum menyatakan diri.'

Orang Yahudi menganggap nama Jehovah (TUHAN) begitu suci, sehingga mereka tidak berani mengucapkannya. Jehovah adalah satu-satunya Tuhan, selain itu adalah berhala atau tuhan yang palsu. Jehovah adalah Tuhan yang cemburu, yang tidak akan membagikan nama maupun kemulian-Nya kepada yang lain.
Yesaya menulis,
'Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus Israel, TUHAN semesta alam: "Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku."'(Yesaya 44:6).
'Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku; Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain atau kemasyhuran-Ku kepada patung. '(Yesaya 42:8).
'Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain'. (Yesaya 48:11).

TUHAN(Jehovah) tidak akan membagikan nama, hormat dan kemuliaan-Nya kepada yang lain. Yang menarik adalah perkataan-perkataan Yesus dan tindakan-tindakan-Nya membuat orang Yahudi abad pertama mengambil batu menuduh Yesus menghujat(menyamakan diri-Nya dengan TUHAN).

Beberapa perkataan Yesus yang menarik dipelajari:

* Yesus mengatakan, ' Akulah gembala yang baik'(Yohanes 10:11), sedangkan Perjanjian Lama mengatakan, 'TUHAN adalah gembalaku'(Mazmur 23:1).
* Yesus menyatakan Dia adalah hakim atas segala bangsa (Yohanes 5:27; Matius 25:31), Perjanjian Lama mengatakan TUHAN adalah hakim segala bangsa (Yoel 3:12).
* Yesus mengatakan, 'Akulah terang dunia' (Yohanes 8:12), Perjanjian Lama mengatakan ''TUHAN akan menjadi penerang abadi bagimu" (Yesaya 60:19).
* Yesus berdoa kepada Bapa untuk berbagi kemuliaan kekal-Nya, "Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada" (Yohanes 17:5)
* Yesus mengatakan Dia adalah yang pertama dan yang akhir (Wahyu 1:17), sama seperti Yehovah dalam Perjanjian Lama (Yesaya 44:6).

Pernyataan keilahian Yesus sangat jelas di Yohanes 8:58,
'Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada' (Yohanes 8:58). Orang Yahudi tanpa ragu-ragu mengerti maksud perkataan ini . Mereka tahu bahwa Yesus tidak hanya menyatakan keberadaan-Nya sebelum Abraham, tetapi Yesus juga menyatakan sama dengan Tuhan. Ini menyebabkan mereka mengambil batu hendak melempari Yesus.

Dalam beberapa peristiwa Yesus menyatakan diri-Nya sama dengan Tuhan dengan cara yang lain misal dalam memberikan pengampunan dosa, suatu pekerjaan yang hanya bisa dilakukan Tuhan.
Dalam Markus 2:10-11, Yesus melakukan mujizat sekaligus memberikan pengampunan dosa:
'Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa'.

Yesus juga menyatakan bahwa Dia mempunya kuasa kehidupan, kuasa yang hanya dimiliki TUHAN saja.
'Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-Nya.' (Yohanes 5:21)
'Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup.' (Yohanes 5:25)

Yesus mengatakan bahwa 'supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa' (Yohanes 5:23). Dalam kategori yang sama Yesus mendorong murid-murid-Nya, 'percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku' (Yohanes 14:1). Yesus tanpa meninggalkan keraguan, menyatakan diri-Nya sejajar dengan Allah.

Pernyataan Yesus sebagai mesias yang dijanjikan

Perjanjian Lama memberikan janji kedatangan mesias. Mesias berarti yang diurapi, seseorang yang diurapi Tuhan untuk melakukan penggenapan rencana keselamatan bagi umat manusia. Perjanjian Lama memberikan gambaran keilahian mesias. Ketika Yesus menyatakan bahwa Dia menggenapkan nubuat tentang mesias, secara langsung menyatakan keilahian-Nya.

Sebagai contoh Yesaya berbicara mengenai Mesias
'Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.' (Yesaya 9:5)
'Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke atas gunung yang tinggi! Hai Yerusalem, pembawa kabar baik, nyaringkanlah suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut! Katakanlah kepada kota-kota Yehuda: "Lihat, itu Allahmu!"' (Yesaya 40:9)

Dalam Daniel 7:13-14 dikatakan,
'Dalam penglihatanku pada malam itu, kulihat sesuatu yang seperti manusia. Ia datang dengan dikelilingi awan lalu pergi kepada Dia yang hidup kekal dan diperkenalkan kepadanya.
Ia diberi kehormatan dan kekuasaan sebagai raja, sehingga orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya akan bertahan selama-lamanya, pemerintahannya tidak akan digulingkan'.

Ayat ini yang dikutip Yesus ketika imam besar menanyakan apakah Dia mesias.
'Imam Besar itu bertanya kepada-Nya sekali lagi, katanya: "Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang Terpuji?"
Jawab Yesus: "Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di tengah-tengah awan-awan di langit." '(Markus 14:61-62).

Ketika Perjanjian Lama berbicara mengenai mesias, Perjanjian Lama juga berbicara mengenai keilahiannya. Ketika Yesus menyatakan Dia adalah kegenapan Perjanjian Lama mengenai mesias (Lukas 24:27,44; Matius 26:54), Yesus mengkaitkan diri-Nya sebagai Mesias yang menggenapkan apa yang telah tertulis di dalam Perjanjian Lama. Ini sekaligus menegaskan keilahian-Nya.

Yesus menerima penyembahan

Perjanjian Lama melarang penyembahan kepeda siapapun kecuali kepada Tuhan (Keluaran 20:1-5; Ulangan 5:7-9). Yesus tercatat menerima penyembahan paling sedikit sembilan kali:

1. Sebelum disembuhkan, seorang sakit kusta menyembah Dia (Matius 8:2).
2. Sebelum anaknya dibangkitkan Yesus, seorang kepala rumah ibadat menyembah Dia (Matius 9:18).
3. Setelah Yesus melakukan mujizat berjalan di atas air, orang-orang yang berada di dalam perahu menyembah Dia (Matius 14:33).
4. Sebelum anaknya yang kerasukan setan disembuhkan, seorang perempuan Kanaan menyembah Dia (Matius 15:25)
5. Sebelum seorang kerasukan setan disembuhkan, ia menyembah Yesus (Markus 5:6).
6. Seorang buta yang telah disembuhkan menyembah Yesus (Yohanes 9:38)
7. Anak-anak Zebedeus dan ibu mereka menyembah Yesus (Matius 20:20)
8. Setelah kebangkitan-Nya, murid-murid menyembah Dia (Matius 28:9)
9. Sebelum memberikan perintah untuk mengabarkan Injil, murid-murid menyembah Dia (Matius 28:17)

Yesus tidak menolak penyembahan, dengan demikian Yesus tidak menolak orang-orang memperlakukan Dia sebagai Tuhan, ini menyatakan keilahian-Nya.

Otoritas perkataan-perkataan Yesus

Yesus memperlakukan perkataan-perkataan-Nya sejajar dengan perkataan-perkataan Tuhan yang mempunyai otoritas.

Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.
Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28: 18-20).

Tuhan telah memberikan 10 Perintah Allah kepada Musa, tetapi Yesus menambahkan,'Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi.' (Yohanes 13:34) .

Yesus memperlakukan perkataan-perkataan-Nya sebagai perkataan yang kekal,' Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu' (Matius 24:35).

Berbicara kepada yang menolak Dia, Yesus berkata,'Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman'. (Yohanes 12:48).

Yesus mengakui mempunyai segala kuasa di sorga dan di bumi, Yesus memperlakukan perkataan-Nya sejajar dengan Firman Tuhan, perkataan-Nya kekal, perkataan-Nya akan menjadikan hakim. Siapakah yang berani melakukan hal ini kecuali Tuhan sendiri? Jelas-jelas Yesus menyatakan diri-Nya sebagai Tuhan.

Yesus memerintahkan berdoa dalam nama-Nya

Yesus tidak hanya memerintahkan supaya manusia percaya kepada Dia (Yohanes 14:1) dan taat pada perintah-Nya (Yohanes 14:15), tetapi juga berdoa di dalam nama Yesus.
'Apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.' (Yohanes 14:13).
Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.' (Yohanes 14:14).
'Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.' (Yohanes 15:7)

Yesus juga menegaskan, 'Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.' (Yohanes 14:6).

Manusia manakah yang bisa dan berani menyatakan diri menjadi pengantara manusia dengan Tuhan? Hanya Yesus yang bisa dan berani menyatakan, karena dia adalah Tuhan yang menjelma menjadi manusia.

PEMBUKTIAN KEILAHIAN YESUS KRISTUS

Keilahian Yesus Kristus dibuktikan dalam:

1. Penggenapan nubuatan/ramalan mengenai mesias di Perjanjian Lama
2. Ketidakberdosaan Yesus
3. Mujizat-mujizat Yesus
4. Kebangkitan Yesus dari kematian

Penggenapan nubuatan mengenai mesias di Perjanjian Lama

Banyak sekali nubuat tentang mesias/Kristus dalam Perjanjian Lama. Berikut nubuat-nubuat yang secara jelas berbicara tentang kedatangan mesias:

1. Mesias akan lahir dari seorang perempuan
Nubuat: Kejadian 3:15. Penggenapan : Galatia 4:4.
2. Mesias akan dilahirkan dari seorang perawan
Nubuat: Yesaya 7:14. Penggenapan: Matius 1:18-25.
3. Mesias merupakan keturunan Abraham
Nubuat: Kejadian 12:1-3;Kejadian 22:18. Penggenapan: Matius 1:1; Galatia 3:16.
4. Mesias dari suku Yehuda
Nubuat: Kejadian 49:10. Penggenapan: Lukas 3:23,33; Ibrani 7:14.
5. Mesias merupakan keturunan Daud
Nubuat: 2 Samuel 7:12. Penggenapan: Matius 1:1,6
6. Mesias akan lahir di Betlehem
Nubuat: Mikha 5:1-2. Penggenapan: Matius 2:1; Lukas 2:4-7.
7. Mesias akan diurapi oleh Roh Kudus
Nubuat: Yesaya 11:1-2. Penggenapan: Matius 3:16,17.
8. Ada yang mempersiapkan jalan bagi mesias
Nubuat: Yesaya 40:3; Maleakhi 3:1. Penggenapan: Matius 3:1-3.
9. Mesias akan mengadakan mujizat-mujizat
Nubuat: Yesaya 35:5,6. Penggenapan: Matius 9:35
10. Mesias akan ditolak oleh orang Yahudi
Nubuat: Mazmur 118:22. Penggenapan: I Petrus 2:7
11. Mesias akan ditolak oleh kerabat-Nya sendiri
Nubuat: Yesaya 53:3. Penggenapan: Yohanes 1:10,11; Yohanes 7:5,48
12. Mesias akan dielu-elukan waktu menunggang keledai memasuki Yerusalem
Nubuat: Zakharia 9:9. Penggenapan: Matius 21:1-7
13. Mesias akan mati dengan kematian yang mengenaskan
Nubuat: Mazmur 22; Yesaya 53. Penggenapan: Matius 27.
* Diam dihadapan penuduh-Nya
Nubuat: Yesaya 53:7. Penggenapan: Matius 27:12-14
* Dihina
Nubuat: Mazmur 22:7,8. Penggenapan: Matius 27:31.
* Dipaku tangan dan kaki-Nya.
Nubuat: Mazmur 22:17. Penggenapan: Lukas 23:33.
* Disalib di antara penjahat-penjahat
Nubuat: Yesaya 53:12. Penggenapan: Matius 27:38
* Lambung-Nya ditikam
Nubuat: Zakaria 12:10. Penggenapan: Yohanes 19:34
* Tak ada tulang yang dipatahkan
Nubuat: Keluaran 12:46.Penggenapan: Yohanes 19:36
* Jubah-Nya akan diundi
Nubuat: Mazmur 22:18. Penggenapan: Yohanes 19:23,24
* Mesias menderita karena dosa kita.
Nubuat: Yesaya 53:5-6. Penggenapan: 1 Petrus 2:24
14. Mesias akan bangkit dari kematian
Nubuat: Mazmur 16:10.
Penggenapan: Kisah Para Rasul 2:31; Markus 16:6.
15. Mesias akan naik ke surga
Nubuat: Mazmur 68:19. Penggenapan: Kisah Para Rasul 1:9.
16. Mesias akan duduk di sebelah kanan Allah Bapa
Nubuat: Mazmur 110:1. Penggenapan: Ibrani 1:3.

Nubuat-nubuat ini ditulis ratusan tahun sebelum Yesus lahir ke dalam dunia. Tidak ada alasan bahwa nubuat-nubuat itu adalah 'tebakan yang sangat cerdas', atau 'merupakan trend kecenderungan sejarah', atau 'pikiran kreatif pembaca Alkitab'. Bahkan para kritikus sendiri mengakui bahwa nubuat-nubuat tersebut selesai ditulis lengkap 400 tahun sebelum Yesus lahir. Nubuat-nubuat tersebut secara sempurna digenapkan oleh Yesus.

Tuhan tidak pernah membuat kesalahan. Tuhan mengendalikan sejarah dan jika Tuhan membuat nubuat/ramalan lebih dari 400 tahun sebelumnya mengenai rencana keselamatan bagi manusia maka tidak ada penggenapan yang terjadi secara kebetulan, semua penggenapan yang dilakukan terjadi karena kedaulatan-Nya atas sejarah umat manusia. Jika Yesus, yang menyatakan bahwa Dia menggenapkan apa yang tertulis ratusan tahun sebelum kelahiran-Nya, dan benar-benar Yesus menggenapinya, maka diambil kesimpulan bahwa Yesus adalah mesias, Yesus adalah Tuhan.

Ketidakberdosaan Yesus

Semua orang berdosa, Tuhan dan kita mengetahui hal ini. Jika seseorang hidupnya sangat baik, sempurna, berusaha tidak berdosa sebisa mungkin, tidak membuktikan ia Tuhan. Tetapi kalau seseorang melakukan 2 hal tersebut yakni mengakui dirinya Tuhan kemudian menawarkan hidupnya yang tanpa dosa sebagai bukti, kita harus serius memperhatikannya.

Saat Pilatus mengadili Yesus, Pilatus menyimpulkan, 'Aku tidak mendapati kesalahan apapun pada orang ini' (Lukas 23:4). Kepala pasukan yang melihat penyaliban Yesus mengatakan,'Sungguh, Orang ini adalah orang benar!' (Lukas 23:47). Penjahat yang disalib bersama Yesus mengatakan, 'Orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah' (Lukas 23:41).

Kesaksian yang paling penting terhadap karakter seseorang adalah dari orang terdekat. Petrus, murid yang paling dekat dengan Yesus mengatakan bahwa Kristus tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya (1 Petrus 2:22). Yohanes berkata 'Kristus adalah benar' (1 Yohanes 3:7). Rasul Paulus mengatakan ' Dia tidak mengenal dosa' (2 Korintus 5:21). Penulis kitab Ibrani berkata 'Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa' (Ibrani 4:15).
Yesus sendiri memberikan tantangan kepada lawan-lawan-Nya, 'Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa?' (Yohanes 8:46).

Yesus menyatakan diri-Nya Tuhan dan membuktikannya dengan kehidupannya yang tanpa dosa, memberikan kesimpulan bahwa Yesus benar-benar Tuhan.

Mujizat-mujizat Yesus

Hidup Yesus penuh mujizat sejak awal dia berada di bumi. Dia lahir dari seorang perawan (Matius 1:18,20-21), Yesus mengubah air menjadi anggur (Yohanes 2:1-11), berjalan di atas air (Matius 14:25), melipat gandakan roti (Yohanes 6:11), memelekkan mata orang buta (Yohanes 9:7), membuat orang lumpuh bisa berjalan (Markus 2:1-12), mengusir setan (Markus 5:1-20), menyembuhkan berbagai penyakit (Matius 9:35), dan beberapa kali membangkitkan orang dari kematian (Matius 9:23-26;Lukas 7:11-17;Yohanes 11:38-44).

Ketika murid-murid Yohanes Pembaptis menanyakan kepada-Nya apakah Dia mesias, Yesus menjawab mujizatnya sebagai bukti bahwa Dia mesias:
'Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik.' (Matius 11:4,5).
Mujizat-mujizat seperti ini merupakan tanda adanya persetujuan Tuhan kepada orang yang melakukan mujizat.
Mujizat-mujizat ini merupakan penggenapan dari apa yang ditulis Yesaya 700 tahun sebelum Yesus lahir ke bumi:
'Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka.
Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai.'(Yesaya 35:5,6).

Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi. Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: "Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorangpun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya. (Yohanes 3:1-2).

Pada waktu Yesus dibaptis, muncul suatu suara dari sorga 'Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.' (Matius 3:17). Ini merupakan tanda dukungan Allah Bapa terhadap pekerjaan dan keilahian Yesus.

Mujizat adalah suatu bentuk konfirmasi/persetujuan ilahi atas suatu kebenaran/pekerjaan yang dikerjakan seseorang yang diutus Tuhan. Mujizat yang dihubungkan dengan pernyataan Yesus tentang keilahian diri-Nya, mengkonfirmasi bahwa Dia benar-benar Tuhan.

Kebangkitan Yesus dari kematian

Hanya Tuhan yang hanya memberi kehidupan (Ulangan 32:39; 1 Samuel 2:6). Di sini kebangkitan Yesus dari kematian merupakan bukti adanya persetujuan dari Tuhan terhadap siapa yang diutus-Nya. Perjanjian Lama dan Yesus sendiri menubuatkan kebangkitan-Nya. Mazmur 16:10 berbicara tentang kebangkitan mesias.

Perjanjian Lama menubuatkan bahwa
1. Mesias akan datang dan mati (Yesaya 53; Mazmur 22)
2. Mesias akan memerintah selamanya( Yesaya 9:6; Daniel 2:44;).
Satu-satunya jalan supaya mesias bisa memenuhi keduanya adalah mati kemudian bangkit.

Yesus sejak awal pelayanan-Nya telah menubuatkan kebangkitan-Nya sendiri. (Yohanes 2:19,21).
Setelah pengakuan Petrus bahwa Yesus adalah Mesias, Yesus berkata
'Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari.' (Markus 8:31).
Yesus mengulangi perkataan ini saat dalam perjalanan melewati Galilea (Markus 9:30-31), dan dalam perjalanan ke Yerusalem (Markus 10:32-34).
Yesus juga mengatakan 'Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali.' (Yohanes 10:18).

Kematian dan kebangkitan Yesus:

1. Kehilangan besar darah menyebabkan Yesus mati (Lihat artikel Apakah Yesus benar-benar mati?). Dia mempunyai 5 luka dan berada di atas kayu salib mulai jam 9 pagi (Markus 15:25) hingga jam 3 sore (Markus 15:42).
2. Yesus menyerahkan nyawa-Nya (Yohanes 19:30).
3. Ketika lambungnya ditusuk tombak keluar darah dan air (Yohanes 19:34). Secara medis membuktikan bahwa Yesus sudah mati.
4. Tentara Roma yang berpengalaman dalam menangani kematian menyatakan Yesus mati (Yohanes 19:33)
5. Pilatus memastikan bahwa Yesus mati sebelum diserahkan mayat-Nya ke Yusuf dari Arimatea.(Markus 15:42-47)
6. Mayat Yesus dikapani dengan kain lenan dan dibubuhi dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat.(Yohanes 19:40)
7. Hari Minggu kubur Yesus kosong, Yesus telah bangkit (Matius 28; Markus 16;Lukas 24;Yohanes 20,21)
8. Penampakan Yesus setelah kebangkitan:

o Kepada Maria Magdalena (Markus 16:9; Yohanes 20:11-14)
o Kepada perempuan sekembalinya dari kubur (Matius 28:9,10)
o Kepada Petrus (Lukas 24:34; 1 Korintus 15:5)
o Kepada murid-murid di Emaus (Lukas 24:13-32)
o Kepada rasul-rasul kecuali Tomas (Lukas 24:36-43;Yohanes 20:19-24)
o Kepada rasul-rasul, Tomas hadir (Yohanes 20:26-29)
o Kepada 7 orang di danau Tiberias (Yohanes 21:1-23)
o Kepada lebih dari 500 orang percaya di bukit Galilea (1 Korintus 15:6)
o Kepada Yakobus (1 Korintus 15:7)
o Kepada murid-murid (Matius 28:16-20;Lukas 24:33-52;Kisah Para Rasul 1:3-12)
o Saat kenaikan Yesus ke surga (Kisah Para rasul 1:3-12)
o Kepada Stefanus (Kisah Para Rasul 7:55)
o Kepada Paulus (Kisah Para Rasul 9:3-6; 1 Korintus 15:8)
o Kepada Paulus saat di Bait Allah (Kisah Para Rasul 22:17-21;23:11)
o Kepada Yohanes di pulau Patmos (Wahyu 1:9-20)

Kebangkitan Yesus secara tubuh fisik dibuktikan bahwa setelah kebangkitannya :
- Yesus dilihat lebih dari 500 orang (1 Korintus 15:6)
- Yesus menyatakan mempunyai daging dan tulang (Lukas 24:39) ,
- Yesus makan ikan (Lukas 24:42,43)
Bagi yang meragukan kebangkitan-Nya secara fisik, Yesus menantang:
'Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.' (Yohanes 20:27).

Yesus menyatakan diri-Nya Tuhan. Yesus bangkit dari kematian, ini menggenapi apa yang Dia dan Perjanjian Lama katakan. Yesus benar-benar Tuhan.

KESIMPULAN

Berdasarkan kehandalan naskah Perjanjian Baru kita memiliki catatan tentang pengajaran Yesus mengenai keilahian-Nya. Yesus menggenapi nubuat Perjanjian Lama mengenai mesias yang ditulis beratus-ratus tahun sebelum kelahiran-Nya, Yesus menerima penyembahan dari manusia, Yesus tidak berdosa, Yesus hidup penuh dengan mujizat-mujizat, dan Yesus bangkit dari kematian membuktikan bahwa Yesus adalah benar-benar Tuhan yang menjelma menjadi manusia.

Dengan jelas Yesus menyatakan diri dan membuktikan diri-Nya Tuhan.
Apakah engkau sudah menerima Yesus sebagai Tuhan?
Jika engkau belum menerima Yesus sebagai Tuhan, terimalah Dia sekarang.
Terimalah Dia sebagai Tuhan, terima juga Yesus sebagai juruselamat yang telah mati menanggung hukuman dosa yang seharusnya engkau tanggung.
Jika engkau mau menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat, maka dosa-dosamu akan diampuni karena hukumannya sudah lunas ditanggung oleh Tuhan Yesus.
Maukah saudara?


Sumber:
Geisler, Norman L., Christian Apologetics, Baker Book House, Grand Rapids, Michigan 49516.

Josh McDowell, The New Evidence that Demands a Verdict, Thomas Nelson Publisher.

Miriam Santoso, Bibliologi - Pengantar Alkitab, Seminari Alkitab Asia Tenggara, Malang.

Kenneth Barker, The NIV Study Bible, Zondervan Publishing House, Grand Rapids, MI 49530, USA

Apokripa

Ada perdebatan tentang kitab-kitab mana yang termasuk dalam kanon Perjanjian Lama. Ada yang berpendapat bahwa kitab-kitab Apokripa yang ditulis tahun 250 SM sampai dengan Kristus termasuk kanon Perjanjian Lama.

Katolik Roma berpendapat bahwa kitab-kitab yang termasuk dalam kanon Aleksandria harus dimasukkan dalam kanon Perjanjian Lama.
Kristen Protestan berpendapat bahwa hanya kitab-kitab yang yang termasuk dalam kanon Palestina bangsa Yahudi yang diwahyukan.

Kitab-kitab yang diperdebatkan adalah:
1. Esdras (III Esdras)
2. II Esdras (IV Esdras)
3. Tobit
4. Yudit
5. Tambahan kitab Ester (Ester 10:4 - 16:24)
6. Hikmast Salomo
7. Sirak
8. Baruk dan surat Yeremia (Baruk)
9. Doa Azaria dan Nyanyian tiga orang muda (Daniel 3:24-90)
10. Susanna (Daniel 13)
11. Bel dan Dragon (Daniel 14)
12.Doa Manase
13. I Makabe
14. II Makabe

Alasan-alasan penerimaan kitab-kitab Apokripa:
1. Perjanjian Baru mengutip langsung buku Henok (Yudas 14) dan menyinggung II Makabe (Ibrani 11:35)
2. Beberapa kitab apokripa ditemukan dalam komunitas Yahudi abad pertama di Qumran
3. Beberapa Bapa Gereja awal yaitu Origen (185-253M), Atanasius (293-273M), dan Cyril di Yerusalem (315-386M) mengutip dari beberapa kitab Apokripa.
4. Beberapa manuskrip Yunani awal seperti Kodex Vatikanus (325 M) dan Kodex Sinaitikus (350M) mengandung apokripa
5. Agustinus menerima semua kitab-kitab apokripa yang diumumkan oleh Trent (1546)
6. Beberapa Sinode awal seperti Sinode Paus Damaskus (382 M),Sinode Hippo, dan 3 sinode di Kartage (393,297,419) menerima apokripa
7. Beberapa bishop dan dewan? di antara abad ke 9 dan 15 mencamtumkan kitab-kitab apokripa sebagai kitab yang diwahyukan.
8. Konsili Trent menyatakan kitab-kitab apokripa sebagai bagian kanon kitab suci.

Meski banyak yang mendukung kitab-kitab aprokripa, namun argument di atas ditolak dengan mempertimbangkan:
1. Tidak ada kitab-kitab apokripa yang dikutip sebagai Firman Tuhan oleh Perjanjian Baru. Perjanjian Baru juga menyinggung dan mengutip puisi dari kitab milik bangsa yang tidak percaya Allah Yahweh.
2. Komunitas Qumran bukan suara resmi bangsa Yahudi
3. Banyak Bapa Gereja awal termasuk Origen, Cyril dari Yerusalem, Atanasius. dan Bapa-Bapa gereja penting sebelum Agustinus dengan jelas menolak Apokripa. Mereka mengutip bukan sebagai kitab yang diwahyukan.
4. Penerimaan Agustinus terhadap Apokripa ditolak oleh Yerome, yang merupakan sarjana Alkitab terbesar saat itu
5. Tidak ada sinode atau kanon yang mencantumkan kitab-kitab apokripa dalam 4 abad pertama gereja.
6. Saat reformasi (1517) beberapa sarjana Katolik Roma termasuk Kardinal Cajetan yang bertolak belakang dengan Luther tidak menerima kitab-kitab Apokripa sebagai bagian Perjanjian Lama.
7. Ketidakseragaman pemakaian kitab-kitab apokripa tahun demi tahun.
8. Trent tidak konsisten karena hanya menerima 11 dari 14 kitab apokripa. Mereka menolak Doa Manasse, 1 Esdras (3 Edras), dan 2 Esdras (4 Esdras) yang mengandung ayat-ayat yang kuat menentang doa untuk orang mati dan menerima buku-buku yang mendukung doa untuk orang mati (1 Makabe 12:45(46))

Ada pertanyaan yang harus dipertimbangkan, buku-buka mana yang termasuk dalam Perjanjian Lama di mana Yesus menyatakannya sebagai Firman Allah yang berotoritas dan tidak dapat dibatalkan?
Jawabannya: tidak lebih dan tidak kurang daripada 24 (39) buku dalam Perjanjian Lama bangsa Yahudi, di mana Kristus mengakuinya.

a. Kitab suci Yahudi pada zaman Yesus
Sumber yang layak dipercaya untuk menentukan kanon Perjanjian Lama bangsa Yahudi adalah sejarahwan Yosepus.

Yosepus mencantumkan 22 buku,
"5 buku Musa,
nabi-nabi setelah Musa ... dalam 13 buku,
4 buku sisanya berisi hymn kepada Tuhan dan aturan-aturan dalam kehidupan manusia". Ruth dijadikan satu dengan Hakim-hakim, Ratapan dijadikan satu dengan Yeremia.
Kanon ini sama dengan yang dipunyai Protestan yang berjumlah 39 buku, karena dalam dalam kanon Yosepus ini:
1 Samuel dan 2 Samuel dijadikan 1 buku,
1 Raja-raja dan 2 Raja-raja dijadikan 1 buku,
1 Tawarikh dan 2 Tawarikh dijadikan 1 buku,
Ezra dan Nehemia dijadikan 1 buku,
12 nabi-nabi kecil dijadikan 1 buku,
Ruth dijadikan satu dengan Hakim-hakim,
Ratapan dijadikan satu dengan Yeremia.

Yosefus menyatakan ke 22 kitab (39 kitab PL Protestan) sebagai lengkap dan final, dapat dibaca jelas dalam pernyataannnya bahwa suksesi nabi-nabi Yahudi berakhir pada abad 4 SM. Dan juga Talmud mengajarkan, "Setelah nabi Hagai, Zakaria, dan Maleaki, Roh Kudus pegi dari Israel'.

b. Kanon Perjanjian Lama dari Yesus dan para rasul
Yesus dan para rasul menerima secara tegas kanon yang berisi 22 atau 24 atau 39 buku Perjanjian lama Protestan. Ini dibuktikan dengan tidak ada satu buku apokripa yang yang pernah dikutip sebagai 'Kitab Suci' baik oleh Yesus maupun para rasul, meskipun mereka memilikinya dan kadang menyinggungnya. Fakta bahwa Yesus dam para rasul pernah mengutip 18 kitab dari 22 (24) kitab Perjanjian Lama Yahudi menunjukkan penolakan Yesus dan para rasul terhadap kita apokripa.

Kesimpulan
Dengan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa kitab-kitab Apokripa tidak termasuk dalam kanon, dan harus ditolak sebagai Firman Tuhan. Tetapi meskipun demikian kitab-kitab itu punya andil di mana kita bisa belajar banyak hal mengenai sejarah dan situasi masayarakat saat itu.

Sumber :
Geisler, Norman L. Christian Apologetics. Baker Book House, Grand Rapids, Michigan 49516