25 Juni 2008

Waktu Kedatangan Tuhan kedua Kali

Tuhan Yesus pernah berkata bahwa tentang waktu dan jam kedatanganNya, tidak seorangpun dapat mengetahui Malaikat dan Tuhan Yesus sekalipun, hanya Bapa di Surga yang mengetahuinya (Matius 24:36).

Memang pada zaman rasul mereka terlalu mengharapkan Yesus Kristus segera kembali pada masa generasi zaman rasul. Bahkan, ada yang terlalu berharap tentang kedatanganNya segera akan terjadi. Sehingga keluarlah ajaran tentang waktu kedatangan. Yesus Kristus datang kedua kali harus terjadi setelah manusia durhaka (antikris) itu dinyatakan waktunya. Hal itu ditegaskan oleh rasul Paulus menghadapi begitu banyaknya ajaran tentang Yesus Kristus segera datang pada masa generasi pertama itu (2 Tesalonika 2:1-8).

Yesus berkata, bahwa Injil Kerajaan itu harus mencapai seluruh dunia sebagai satu kesaksian kepada seluruh bangsa barulah tiba hari itu. Seluruh dunia harus diberi kesempatan untuk mendengar Injil Keselamatan dan mendapat kesempatan untuk menerima atau menolak Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat (Matius 24:14). Dewasa ini, belum seluruh dunia atau segenap bangsa-bangsa memperoleh kesempatan untuk mendengar kesaksian tentang Yesus Kristus. Pemberitaan Injil harus mengglobal, harus mencapai setiap bangsa, suku dan bahasa barulah tiba waktu itu.

Dalam Kisah 3:21, bahwa Dia belum boleh datang kembali ke bumi sampai segala sesuatu dipulihkan. Semua kebenaran Alkitab yang pernah terjadi bukanlah cerita dongeng yang tidak wajib dipercaya, semua kebenaran Alkitab, kemuliaan gereja mula-mula, karunia-karunia Roh Kudus dan semua janji-janji Firman Allah bahkan semua nubuatan harus digenapkan, barulah tiba hari itu. Diantaranya, Israel sebagai satu bangsa akan dikembalikan Tuhan terlebih dahulu ke Tanah Perjanjian, Allah akan kumpulkan mereka dari segenap muka bumi untuk kembali ke Yerusalem barulah tiba hari yang mulia itu (Yeremia 32:37, Yehezkiel 11:17, Zefanya 3:19). Sebagai satu negara mereka telah berdiri kembali pada tahun 1948, tetapi sebagian besar bangsa ini masih tersebar di seluruh muka bumi. Mereka harus dikembalikan Tuhan ke tanah airnya kembali sebelum hari mulia yaitu kedatangan Kristus sebagai Hakim dan Raja.

Alkitab berkata bahwa sifat kedatangan Tuhan kedua kali seperti pencuri kepada mereka yang tidak berjaga-jaga, sehingga mereka akan terjerat. Tetapi bagi orang percaya yang tidak tidur dalam arti berjaga-jaga dihisabkan seperti orang yang hidup dalam siang hari. Hari kedatangan yang mendadak sifatnya (seperti kilat), tidak membuat orang percaya kecurian. Karena itu dianjurkan supaya orang percaya selalu bersifat aktif dan tetap giat dalam pekerjaan Tuhan. Kita harus berjaga-jaga, entah kapan waktunya selalu kedapatan seperti orang yang hidup pada siang hari (Matius 24:43-44, 1 Tesalonika 5:1-9).

Kita harus percaya kata Yesus bahwa waktu dan jam kedatangan kedua kali tidak ada seorangpun dapat mengetahui dengan pasti, sesuai dengan pernyataan Tuhan Yesus (Matius 24:36). Kita harus mengingat bahwa Tuhan Yesus menjawab itu dalam kapasitas sebagai manusia sejati. Walaupun sebagai Tuhan, Yesus Kristus tahu tepat waktunya. Dia sedang mengajar manusia untuk kesiapan menanti kedatanganNya yang kedua kali.

Gereja harus menanggapi kedatangan Yesus kedua kali melalui tanda-tanda yang diberikan Firman Allah. Tanda-tanda kedatanganNya diantaranya sebagai berikut:

1. Kembalinya Israel ke Yerusalem. Tersebarnya Israel ke seluruh dunia pada saat Titus menghancurkan Bait Yerusalem. Penolakan Israel adalah kemurahan bagi seluruh bangsa-bangsa. Tetapi, Firman Allah dengan jelas akan memberikan kesempatan kembali kepada bangsa Israel untuk anugerah keselamatan itu. Maksud utama kembalinya seluruh bangsa Israel dari seluruh dunia ialah untuk membangun kembali Bait Allah di Yerusalem. Kerinduan ini akan mendorong mereka untuk kembali ke Israel berkumpul. Mereka akan diberi kesempatan sekali lagi di tanah perjanjian untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Walaupun semangat berkumpul dari seluruh dunia ada hubungan dengan pembangunan kembali Bait Yerusalem, tetapi Tuhan mempunyai rencana yang indah untuk mereka, sekarang mereka telah membangun satu negara (1948), tetapi mereka belum menerima Yesus sebagai Messias, dan sebagian besar bangsa ini masih tersebar di seluruh dunia. Mereka harus kembali berkumpul menjadi suatu tanda sebelum hari kedatangan Yesus kedua kali (Yeremia 32:37, Yehezkiel 11:17, Zefanya 3:19). Israel telah membangun suatu negara yang merdeka tanggal 14 Mei 1948, Firman Allah mengatakan bahwa apabila hal itu telah terjadi sebagai pertanda bahwa waktunya sudah dekat, sudah diambang pintu (Matius 24:32-33). Berdirinya Israel sebagai satu negara dan selanjutnya akan menampung kembali seluruh Israel dari seluruh penjuru dunia sebagai satu tanda tentang kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali.

2. Pertumbuhan Pekabaran Injil Yang Dahsyat. Injil Kerajaan itu harus sampai kepada segenap bangsa, suku dan bahasa di seluruh dunia barulah tiba kesudahan itu. Suatu tanda zaman diambang pintu kedatangan Yesus Kristus, ialah terjadinya kelaparan rohani yang dahsyat di seluruh dunia. Sehingga menghasilkan pertobatan besar-besaran, banyak bangsa akan datang sujud menyembah kepada Tuhan. Gereja akan panen dengan jiwa-jiwa baru. Pekerjaan kegerakan besar di akhir zaman dilambangkan dengan seekor kuda putih dengan penunggang yang memegang sebuah panah dengan mahkota dan ia maju sebagai pemenang terus menerus. Melambangkan kegerakan dan kebangunan rohani yang besar dan membawa kemenangan jiwa besar-besaran (Wahyu 6:1-2, Amos 8:11-12).

Roh Kudus akan dicurahkan dua kali ganda dan gereja Tuhan melimpah dengan kuasa Allah. Kemuliaan hadirat Allah menyertai penginjilan gereja Tuhan (Yoel 2:23-26, 2:28-29). Gereja menjadi kaya dengan Firman Allah, melimpah dengan urapan yang baru. Semua yang terjadi pada gereja mula-mula, dimana begitu banyak yang menerima Kristus sebagai Tuhan karena melihat kuasa mujizat yang melimpah menyertai Gereja Tuhan (Yesaya 62:1-2).

3. Keadaan Yang Sukar, Kasih Menjadi Tawar, Orang Akan Murtad. Diambang kedatangan Yesus kedua kali akan terjadi suatu masa yang sukar, semua akan mementingkan diri sendiri sehingga kehancuran kehidupan sosial dalam masyarakat, keadaan beragama hanya disimbolkan secara lahiriah tidak pernah menyentuh hakekat kehidupan. Kasih orang banyak akan menjadi tawar, sifat keduniawian masyarakat akhir zaman masuk kedalam gereja. Tidak ada lagi kasih sebagai pengikat sesama orang percaya. Masing-masing berjalan dijalannya sendiri-sendiri. Ketidak taatan akan Firman Allah melanda gereja Tuhan (2 Timotius 3:1-5). Banyak orang percaya akan gugur dari iman sebab pengaruh kehidupan lahiriah, manusia akan mengasihi diri sendiri dan mengasihi apa yang ada didalam dunia ini, keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup (1 Yohanes 2:15-17). Bahkan dikatakan begitu banyak akan murtad meninggalkan Yesus sebagai ciri akhir zaman (1 Timotius 4:1, 2 Tesalonika 2:3).

Memang kelihatannya bertentangan dengan tanda sebelumnya, bahwa sebelum hari itu akan terjadi kegerakan besar penginjilan yang bersifat global. Tanda kemerosotan iman bagi orang percaya juga menjadi tanda kedatangan Tuhan kedua kali. Bahkan dikatakan kalau waktunya tidak dipersingkat akan sangat sukar orang diselamatkan. Tetapi karena orang-orang pilihan maka waktu itu dipersingkat. Rupanya, orang-orang yang setia dan menyucikan diri dan sungguh-sungguh berbakti kepada Dia menjadi penyebab bahwa Tuhan akan mempersingkat waktu itu. Kita dapat membayangkan betapa dahsyatnya kejahatan dan kemurkaan iblis diambang kedatangan Tuhan kedua kali. Begitu pula ada ayat yang menulis bahwa orang kudus akan bertambah kudus dan orang-orang cemar semakin cemar (Wahyu 22:11, 2 Petrus 3:9-11, Matius 24:22).

4. Ajaran Sesat dan Nabi-Nabi Palsu. Gereja harus bertumbuh menjadi dewasa untuk mencapai kesatuan iman dan mengalami kepenuhan Kristus supaya tidak diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran oleh permainan palsu manusia, kelicikan yang menyesatkan (Efesus 4:13-14). "Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu terakhir begitu banyak yang murtad karena mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan (1 Timotius 4:1). Pengajar-pengajar sesat akan gentayangan kesana kemari untuk berusaha membawa sebanyak-banyaknya orang tersesat melalui ajaran setan-setan (Matius 24:23-24).

Sebelum kedatanganNya gereja harus membentengi diri dengan ajaran yang benar, menjadi dewasa sehingga mampu mendeteksi suatu ajaran yang ternyata berakhir dengan kesesatan. Begitu banyak ajaran yang tidak sehat menjamur dewasa ini dan gereja harus waspada. Begitu pula kecenderungan mendengar ajaran yang sesat ini mendorong mereka mempersiapkan guru-guru yang sesuai dengan kehendak mereka, supaya dapat memuaskan hawa nafsu (2 Timotius 4:3, 2 Petrus 2:1-3). Begitu banyak kesesatan telah meracuni ajaran yang sehat. Kesemuanya bermaksud mangantar orang-orang percaya menjadi pengikut iblis.

5. Manifestasi antikris. Antikris berarti "Pelawan Kristus", dia adalah seorang pengikut Kristus yang murtad dan menjadi pelawan Kristus. Setan memakai seorang manusia untuk berkuasa diatas muka bumi dan menganiaya semua orang percaya untuk murtad dan menyembah dia sebagai tuhan. Satu masa sebelum Tuhan Yesus datang kedua kali diperuntukkan bagi dia dan setelah masa itu Tuhan Yesus datang mengakhiri pemerintahannya dan dilanjutkan dengan Pemerintahan Yesus Kristus sebagai Raja, yang memerintah bersama orang percaya selama 1000 tahun (2 Tesalonika 2:1-8, Wahyu 12:14, Wahyu 20:1-5).

Rangkuman

Hal-hal yang mendahului kedatangan Kristus yang kedua kalinya:
1.Panggilan bangsa-bangsa bukan Yahudi. Injil Kerajaan harus diberitakan kepada semua bangsa sebelum Yesus kembali ( Mat. 24: 14; Mrk. 13:10; Rm. 11: 25).
2.Seluruh Israel harus bertobat (Rm. 11:25-29).
3.Murtad besar-besaran dan tribulasi. Kejahatan meningkat dan banyak yang kasihnya mendingin (Mat. 24:12; 2 Tes. 2:3; 2 Tim. 3:1-7; 4:3-4). Karena itu akan ada tribulasi hebat namun hari akan diperpendek demi orang-orang pilihan.
4.Kedatangan antikris. Seorang Individu akan menonjol sebagai inkarnasi dari semua kejahatan, manusia durhaka, yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah, duduk di bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah (2 Tes. 2:3-4).
5.Tanda-tanda dan mujizat-mujizat (Mat. 24, 25). Akan ada mesias-mesias palsu (Mat. 24:5; Mrk. 13:6; Luk. 21:8), peperangan, kelaparan, gempa bumi, dsb (Mat. 24:29-30; Mrk. 13:24-25; Luk. 21:25-26).

Tujuan Kedatangan Kristus Kedua Kali

Menurut Louis Berkhof, tujuan kedatangan Kristus adalah memperkenalkan era yang akan datang dan keadaan akhir dari segala sesuatu. Apakah yang terjadi pada waktu kedatangan Kristus tersebut? Ada dua hal penting kita catat di sini.

Pertama, yaitu kebangkitan orang mati (orang yang percaya dan tidak percaya). Ajaran ini banyak disinggung dalam Alkitab, khususnya Perjanjian Baru. Tuhan Yesus bersabda: "Sebab inilah kehendak BapaKu, yaitu supaya setiap orang yang melihat Anak dan yang percaya kepadaNya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkanNya pada akhir zaman" (Yoh.6: 40). Baca juga: Yoh.6: 44, 54; 1Kor.15; 1Tes.4: 13-16; 2Kor.5: 1-10; Kis.23: 6; 24: 21; Why.20: 4-6, 13.

Ajaran tentang kebangkitan tersebut terdapat juga dalam Perjanjian Lama (baca: Yes.26: 19; Dan.12: 2; Yehez.37: 12-14; Maz.49: 15). Mengenai kondisi manusia yang kelak akan dibangkitkan, secara panjang lebar telah dibahas oleh rasul Paulus dalam 1Kor.15.

Kedua, yaitu penghakiman terakhir. Kita bersyukur atas kasihNya kepada dunia yang semakin bengkok ini. Dia tidak membiarkan dunia hancur dalam dosa-dosanya. Karena itu, Dia mau datang kembali untuk mengakhiri segala kekacauan dunia. Dengan kedatanganNya kembali, berarti Dia menyempurnakan karya kasihNya. Dia membuktikan bahwa Dia adalah yang mengendalikan sejarah dunia. Genaplah kelak segala yang tertulis tentang Dia bahwa segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Dia jugalah yang menopang segala sesuatu sampai kesudahannya (baca Kol.1: 16-17). Inilah pengharapan yang penuh bahagia yang dinantikan dan dirindukan oleh setiap kita yang percaya kepadaNya.

E. Maksud Kedatangan Yesus Kedua Kali

Kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali tidak terpisahkan dari karya Kristus diatas kayu salib. Apabila tidak ada doktrin kedatangan Yesus kedua kali maka iman Kristen menjadi hancur tanpa makna. Kedatangan Kristus yang kedua kali menyempurnakan dan menggenapkan semua kebenaran dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Maksud kedatangan Yesus kedua kali adalah:

1. Menggenapkan semua perjanjian karya penyelamatan kepada umatNya. Kedatangan Kristus kedua kali menggenapkan menaklukkan musuh yang terakhir yaitu maut dan dosa. Manusia mendapatkan kembali harta yang mulia yang pernah hilang, yaitu kemuliaan persekutuan yang bersifat kekal dengan Allah untuk selama-lamanya. Iblis musuh orang percaya ditaklukkan dan diakhiri peranannya. Tubuh manusia telah menang atas maut, dan maut tidak berkuasa atas tubuh orang percaya. Orang percaya mendapat tubuh yang baru, yaitu tubuh kebangkitan seperti tubuh Yesus Kristus yang terangkat ke sorga. Betapa mulianya kemuliaan pada waktu yang dinantikan, dan itulah hari Tuhan (1 Korintus 15:42-57, Filipi 3:19-20, Wahyu 12:7-11).

Kedatangan Tuhan kedua kali sangat berbeda sifatnya dengan kedatangan Tuhan yang pertama. Dia sekarang datang sebagai Hakim dan Raja untuk menggenapkan semua janji IllahiNya kepada semua orang percaya. Dia datang kedua kali juga akan menetapkan satu pemerintahan dibawah kedaulatanNya sebagai Raja diatas segala raja. Pemerintahan Kristus akan ditetapkan dan Dia akan memerintah bersama dengan orang percaya (2 Timotius 2:11-12, Wahyu 5:10, 20:4).

Kedatangan Kristus Yesus kali kedua menyelesaikan semua rencana penyelamatan sepanjang masa, semua janji Allah melalui kematian Yesus, semua musuh Allah yaitu iblis, kematian dan dosa, semua itu akan ditaklukan. Allah membangun sesuatu yang baru dimana semua maksud yang terdalam dari Allah akan diwujudkan (2 Petrus 3:10-14, Wahyu 22:1-15).

Tetapi harus diingat supaya kita tetap menempatkan kedatangan yang pertama dan kedua dalam suatu kaitan yang memadai. Karena kedatangan Tuhan yang kedua kali bukan lebih penting dan berarti dari kedatanganNya yang pertama. Kita boleh katakan bahwa kedatanganNya yang kedua sebagai wujud kemenangan dari apa yang telah dikerjakan oleh Yesus Kristus pada kedatanganNya yang pertama. KedatanganNya yang pertama telah memberi wujud kemenangan dalam iman kepada orang yang percaya. Tetapi pada kedatanganNya yang kedua kali ialah suatu proklamasi dimana kemuliaan kedatanganNya disaksikan oleh seluruh dunia.

Kedatangan Yesus kedua kali membuka selubung segala sesuatu yang masih tersembunyi selama ini. Kata "Apokalipsis" yang berarti menyingkapkan selubung yang menutup selama ini. Semua pernyataan iman serta janji pengharapan orang percaya dinyatakan secara terbuka kepada semua mahluk (Roma 8:18-19, 2 Tesalonika 1:7, 1 Petrus 1:7). Begitu pula kata "Epifanea" yang berarti satu penyataan atau manifestasi. Tuhan Yesus datang kedua kali sebagai satu penyataan terbuka. Dia datang seperti cahaya, tidak tersembunyi, dilihat oleh semua orang (2 Tesalonika 2:8, 1 Timotius 6:14, 2 Timotius 1:10, Titus 2:13).

2. Dia datang menjemput umatNya. Tuhan Yesus pernah berkata: "Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ketempat Ku, supaya dimana Aku berada, kamupun berada" (Yohanes 14:3).

Tuhan Yesus bukan hanya menjemput orang percaya yang hidup pada saat kedatanganNya tetapi termasuk juga orang percaya yang telah meninggal sepanjang masa, mereka akan bersama-sama orang percaya yang hidup menghadap Tuhan Yesus diawan-awan. Ketika Yesus mati maka Dia telah menebus segenap tubuh, jiwa dan roh manusia. Oleh karena itu keseluruhan semua unsur manusia telah diselamatkan. Keselamatan bukan hanya jiwa dan roh manusia tetapi juga tubuhnya. Tetapi tubuh yang darah daging, tidak boleh mewarisi kerajaan sorga, sebab itu tubuh manusia harus mendapat tubuh kemuliaan terlebih dahulu (1 Korintus 15:50, Roma 8:23).

Caranya, pada saat kedatangan Yesus kedua kali maka orang-orang mati yang percaya kepada Tuhan sepanjang zaman akan dibangkitkan terlebih dahulu kemudian kita yang tertinggal yang hidup sampai Tuhan datang akan mengalami pengubahan tubuh dari tubuh yang fana menjadi tubuh yang kekal, tubuh orang percaya menjadi serupa dengan tubuh kemuliaanNya. Dengan tubuh yang baru inilah semua orang percaya bersama yang dibangkitkan akan berjumpa dengan Dia diawan-awan (Filipi 3:19-20. 1 Korintus 15:50-54, 1 Tesalonika 4:13-18, Yohanes 11:25).

Pada kebangkitan yang pertama ini hanya khusus bagi mereka yang mati dalam iman, inilah yang dikatakan "Kebangkitan Pertama". Sedangkan mereka yang menolak Dia tidak dibangkitkan pada saat itu. Kebangkitan orang-orang tidak percaya nanti terjadi setelah "Kerajaan Seribu Tahun Damai". Mereka akan masuk ke pehukuman selama-lamanya, dan inilah yang dikatakan "Kematian Kedua" (Wahyu 20:5-6, Wahyu 20:11-15).

3. Kedatangan Yang Kedua Untuk Menghakimi Semua Orang. Kedatangan Yesus yang kedua kali sebagai Hakim yang menghakimi semua orang, baik orang yang hidup maupun yang mati. Semua akan mendapat balasan sesuai dengan perbuatannya. Semua orang akan mempertanggung-jawabkan semua perbuatannya dihadapan Yesus Kristus sebagai Hakim Yang Agung (Yudas 1:15, 1 Petrus 4:5, Ibrani 4:13). Tentu saja cara pehakiman sangat berbeda dengan pehakiman yang kita ketahui. Sebab, Tuhan Yesus adalah Maha Tahu (Omniscience), Dia telah mengetahui apa yang telah kita perbuat, Dia mengetahui sampai kedalaman isi hati manusia. Tiada yang tersembunyi bagiNya, semua harus memberi pertanggungan jawab 2 Timotius 4:1, Kisah 17:31).

Kedatangan Yesus untuk menghakimi itu diajarkan dengan jelas dalam Perjanjian Lama juga. Jadi ajaran tentang kedatanganNya untuk menghakimi bukan hanya menjadi ajaran Perjanjian Baru (Mazmur 110:5, Maleakhi 3:1-3). Selengkapnya bacalah ayat-ayat berikut tentang kedatanganNya yang kedua kali sebagai Hakim Yang Adil (Matius 16:27, Kisah 10:42, 1 Korintus 4:5, Roma 2:3-16).

4. KedatanganNya kedua Kali Membangkitkan Orang Mati. Pada saat kedatanganNya kedua kali, maka akan terjadi bahwa semua orang benar dari seluruh zaman akan dibangkitkan Tuhan. Orang-orang yang lagi hidup tidak mendahului orang yang mati dalam menghadap kepada Tuhan. Karena pada saat Yesus Kristus datang kembali maka orang-orang mati didalam Dia akan lebih dahulu bangkit dengan tubuh kebangkitan kemudian barulah orang percaya yang masih hidup mendapat tubuh kebangkitan dan bersama-sama menghadap Tuhan diawan-awan (1 Tesalonika 4:13-18, 1 Korintus 15:51-52). Orang percaya harus mendapat tubuh kebangkitan yaitu satu jenis tubuh yang akan mewarisi Kerajaan Sorga. Firman Allah berkata bahwa daging dan darah tiak akan mewarisi Kerajaan Sorga, bahwa yang akan binasa tidak dapat mewarisi yang tidak akan binasa. Jadi tubuh ini memang harus diganti dengan tubuh yang bersifat kekal. Yesus Kristus sendiri yang akan mengubah tubuh orang percaya menjadi serupa dengan tubuhNya yang penuh kemuliaan (Filipi 3:20-21).

5. KedatanganNya Untuk Menetapkan Pemerintahan Orang Percaya. Kedatangan Yesus kedua kali juga akan menetapkan KerajaanNya di muka bumi. Dia akan memerintah sebagai Raja dan orang-orang percaya akan ikut memerintah bersama-sama dengan Dia. Ada tiga jabatan Tuhan Yesus yang ketiganya harus digenapi. Yesus sebagai Raja dihati yaitu sebagai Raja Damai yang oleh iman telah kita kecapi selama menjadi orang percaya. Tetapi kedatangaNya kedua kali akan menetapkan kerajaan dimana Dia akan memerintah sebagai Raja di bumi bersama orang percaya, selama seribu tahun (Wahyu 20:4, 2 Timotius 2:12). Orang-orang yang mati didalam Dia akan dibangkitkan terlebih dahulu dan bersama-sama orang percaya yang masih hidup dengan tubuh kemuliaan terangkat keangkasa bertemu dengan Penganten Lelaki, kemudian akan turun ke bumi dan memerintah sebagai Raja bersama-sama dengan seluruh orang percaya 1000 tahun lamanya (Millenium), Wahyu 20:1-4, Wahyu 11:15.

Sifat Kedatangan Kristus Kedua Kali

Pada saat Yesus naik ke sorga Firman Allah berkata bahwa sebagaimana kamu melihat Dia terangkat ke sorga demikian pula dengan cara yang sama semua mata akan menyaksikan kedatanganNya yang kedua (Kisah 1:11). Berarti kedatangan Tuhan mengambil sikap yang sama ketika terangkat yaitu, dapat disaksikan oleh seluruh manusia. Dia tidak datang dengan sifat Allah yang Roh (Yohanes 4:24), tetapi dalam wujud insani yang dapat diindrai. "Lihatlah Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia" (Wahyu 1:7, Matius 24:30).

Pada kedatangan yang pertama Yesus datang sebagai Juruselamat (Lukas 2:11), Dia datang dengan penuh kelembutan sebagai gembala yang mencari domba-domba yang terhilang, sebagaimana manusia biasa Dia memiliki kelemahan phisik hanya tanpa kelemahan moral. Tidak ada yang memperhatikan kelahiranNya, kepadaNya tidak ada tempat di penginapan, seakan tidak ada dampak lahiriah yang terjadi. Tetapi, pada kedatangan yang kedua Dia datang dengan penuh kemuliaan, semua mata akan memandangNya, para malaikat menyertai Dia. Dia datang dalam awan kemuliaan, seluruh dunia akan memandang kemuliaan kedatanganNya. Kecepatan kedatanganNya dikatakan seperti kilat memancar dari sebelah timur ke barat demikianlah kedatangan Yesus Kristus. Zaman dahulu belum memahami kecepatan kilat sehingga itu menjadi misteri bagi mereka. Kecepatan cahaya ialah 300.000 km/detik, lingkar bumi kita 41.000 km. Kecepatan cahaya dalam satu detik telah mengelilingi bumi sampai tujuh kali. Inilah kecepatan kedatangan Tuhan kedua kali.

Kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan akan disaksikan oleh seluruh dunia dan ini merupakan puncak dari pernyataan Allah Tritunggal didalam Yesus Kristus (Matius 24:30, Daniel 7:13, Kisah 1:9, 11, Wahyu 1:7). Walaupun dikatakan oleh Firman Allah bahwa kedatanganNya didahului oleh tanda-tanda zaman sehingga orang-orang percaya telah bersiap-siap untuk menyongsong Dia. Tetapi sifat kedatanganNya sangat mendadak dan secara tiba-tiba, dalam kemuliaan bersama para malaikat 1 Korintus 15:51-52, 2 Tesalonika 1:7-10).

Kedatangan-Nya bersifat Rahasia. Ini dikatakan bahwa akan disertai dengan suara nafiri, disertai dengan seruan, dan akan disertai dengan penghulu malaikat yang berseru. Ini adalah kebenaran; bahwa Tuhan telah mempersiapkan bagi kita hal-hal yang luar biasa, hal-hal yang ajaib dan membawa kita pulang ke Sorga di mana bahkan jalan-jalan dilapisi dengan emas dan pintu gerbangnya adalah mutiara berharga; di mana Sungai Kehidupan mengalir melalui tengah kota, dan di mana daun-daun pohon dapat menyembuhkan bangsa-bangsa. Ini begitu ajaib, begitu ajaib, apa yang Tuhan telah maksudkan bagi kita yang telah menemukan tempat perlindungan kita dalam kasih dan iman, dan janji serta pengharapan di dalam Dia.

Sebagaimana telah kita lihat, Alkitab dengan jelas menyatakan Kristus pasti datang untuk kedua kalinya. Yang menjadi pertanyaan adalah bagaimanakah sifat kedatanganNya? Untuk itu, Alkitab menyebutkan 5 hal penting tentang kedatangan tersebut.

a. Personal (secara pribadi)

Hal ini sangat jelas dikatakan oleh dua orang malaikat kepada murid-murid Yesus yang sedang menatap ke langit itu. Lukas menulis, "Yesus ini, yang terangkat ke Surga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke Surga." (Kis.1: 11)

Tuhan Yesus sendiri, sebelum kembali kepada Allah Bapa bersabda, "Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempatKu, supaya di tempat di mana Aku berada kamu pun berada" (Yoh.14: 3b). Rasul Paulus menulis, "Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari Surga. Dan kita yang hidup yang masih tinggal, akan menyongsong Tuhan di angkasa" (1Tes.4: 16-17).

b. Fisikal (secara jasmani)

"Yesus akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke Surga". Dengan perkataan lain, orang percaya yang nanti melihat kedatanganNya yang kedua akan melihatNya memiliki tubuh, yaitu tubuh kebangkitan, tubuh kemuliaan. Jadi tidak benar bahwa kedatanganNya yang kedua hanya bersifat rohani. Ada yang berpendapat bahwa sebenarnya arti parousia adalah "hadir". Jadi, Dia hadir secara rohani seperti yang dijanjikanNya. Tuhan Yesus bersabda, "Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman" (Mat.28: 20). Hal itu memang ada benarnya, namun arti lain dari parousia adalah "datang", dan pengertian inilah yang paling menonjol dalam Perjanjian Baru. Kata lain yang digunakan dalam arti datang adalah "apokalupsis" dan "epiphania". Ketiga kata tersebut di atas digunakan Tuhan Yesus untuk menyatakan kedatanganNya kembali.

c. Visible (dapat dilihat)

Hal ini kembali jelas terlihat dari perkataan malaikat tersebut di atas. Perhatikan kalimat, "akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke Surga" (Kis.1: 1b). Tuhan Yesus sendiri bersabda: "Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaanNya" (Mat.24: 30).

d. Unexpected (tidak terduga)

Tuhan Yesus dalam khotbahNya tentang akhir zaman bersabda: "Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada pada kedatangan Anak Manusia" (Mat.24: 38-39). Hal itu juga jelas pada perumpamaan tentang hamba yang setia dan yang jahat. Perhatikan kalimat, "Maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disang-kanya" (Mat.24: 50). Demikian juga tentang perumpamaan tentang gadis-gadis yang bijaksana dan yang bodoh (Mat.25: 1-13). Di sini kembali muncul kata "tidak disangka-sangka". Digambarkan bahwa mempelai pria datang pada tengah malam di mana gadis-gadis tersebut tertidur. Rasul Paulus juga menyatakan hal tersebut kepada jemaat di Tesalonika. Dia menulis, "Tetapi tentang zaman dan masa Saudara-saudara, tidak perlu dituliskan kepadamu, karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam hari. Apabila mereka mengatakan, 'Semuanya damai dan aman,' maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin, lalu mereka pasti tidak akan luput" (1Tes.5: 1-3).

e. Triumphant and Glorious (Penuh kemenangan dan kemuliaan)

Sebagaimana telah dikutip di atas, Tuhan Yesus dalam khotbahNya bersabda: "Dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaanNya" (Mat.24: 30). Rasul Paulus juga menuliskan bahwa ketika Kristus datang, Dia akan disertai oleh malaikat-malaikat dan penghulu malaikat (baca 1Tes.4: 16). Paulus menegaskan bahwa kelak dalam nama Yesus akan bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi" (Fil.2: 10). Dia yang dihakimi selama hidupNya di dunia ini akan menjadi Hakim, yang akan menghakimi seluruh umat manusia.

Karena itu berbahagialah kita yang tetap setia mengikut Tuhan Yesus serta memberitakanNya sekalipun banyak yang menyalah mengerti serta menolakNya. Karena sesungguhnya, Dia adalah Juruselamat dan Tuhan yang akan menghakimi dunia dengan segala kemenangan dan kemuliaanNya.

Kronologis Kedatangan Tuhan Yesus Yang Kedua Kalinya

Kronologi garis besar yang diajarkan oleh Alkitab kepada kita berhubungan dengan akhir zaman dan kedatangan Kristus yang kedua kalinya. 

1. Kebangkitan Orang Yang ada Di Dalam Kristus
Hal pertama dari semuanya adalah berhubungan dengan hari pengangkatan umat Tuhan, yang diawali dengan kebangkitan orang-orang percaya yang telah mati. “Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus” – bukankah ini cara yang luar biasa untuk menjelaskan tentang kematian? “Mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia. Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan…” Ini bukanlah perkataanku, kata Paulus, ini adalah apa yang dikatakan oleh Yesus. “…kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan” – kata yang digunakan dalam bahasa Inggris di sini adalah “prevent” yang digunakan untuk memaksudkan “go in front” (mendahului) -- sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal. Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan berseru dan” – orang-orang yang beristirahat di dalam Kristus – “mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit;” ini adalah hal yang pertama. “Sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa.” Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan di Sorga.

Hal pertama dari semua akan menjadi suatu kebangkitan umat Tuhan yang telah mati. Tiba-tiba, tidak melalui suatu proses, dalam waktu yang tidak panjang, tetapi sekejab saja. Hal pertama adalah kebangkitan orang mati, kebangkitan orang-orang kudus yang telah meninggal dari kubur mereka.  Kebangkitan orang mati di dalam kuasa Tuhan tidak lain adalah suatu keajaiban Tuhan dari semua keajaiban yang luar biasa yang dilakukan oleh Tuhan yang dapat kita lihat di sekitar kita tiap-tiap hari.
 
2. Tubuh Kita Akan Diubahkan Menjadi Tubuh Kemuliaan
Sekarang, hal kedua dalam kronologi kesudahan zaman, akhir zaman, adalah bahwa kita semua tiba-tiba akan diubahkan, kita akan menjadi tidak fana. Ada generasi yang tidak pernah mengalami kematian. Misalnya Henokh, yang tiba-tiba bersama dengan Tuhan. Seperti Elia, yang diangkat ke sorga, dan ia telah menjadi tidak fana – seperti itulah kita nanti.

Akan ada generasi yang tidak akan pernah mengalami kematian pada waktu hari pengangkatan itu tiba, ketika Yesus datang untuk milik-Nya sendiri, secara tiba-tiba, secara langsung, dalam kesempatan ini, dalam sekejab mata, pada waktu nafiri terakhir berbunyi. “Pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.” Dalam momen ini, dalam sekejab mata, pada saat penghulu malaikat berseru dan kedatangan Tuhan bagi milik-Nya sendiri, kita akan ditransformasi, kita akan diubahkan, kita akan  menjadi tidak fana, tubuh kita akan diubahkan dengan tubuh kemuliaan.

3. Kita Akan Menghadap Tahta Pengadilan Kristus atau Bema
Hal berikutnya dalam kronologi kedatangan Tuhan kita ketika kita diangkat untuk bersama Tuhan kita di Sorga adalah bahwa kita semua akan berdiri di hadapan bema.  2 Korintus 5:10: “Sebab kita semua harus menghadap bema. Bema adalah takhta pengadilan Kristus. “Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.”

Penghakiman di sini tidak berhubungan dengan apakah kita sudah diselamatkan atau terhilang, karena penghakiman untuk itu terjadi di dunia ini dan sekarang ini. Masalah apakah saya sudah diselamatkan atau masih terhilang, itu adalah masalah sekarang ini. Yohanes 3:18 berkata: “Barangsiapa tidak percaya,” – anda memiliki ini diterjamahkan “telah dihukum”, telah diadili. “Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.” Penghakiman untuk itu di dunia. Sekarang ini. Apakah Anda sudah diselamatkan atau masih terhilang. Penghakiman untuk ini terjadi sekarang di dunia ini.

Tetapi penghakiman bema terjadi ketika kita diangkat untuk bersama dengan Tuhan kita di Sorga. Kita semua akan menghadap tahta pengadilan Kristus, untuk menerima upah dari apa yang telah kita lakukan selagi masih hidup. Dan beberapa dari kita akan memperoleh upah yang besar. Seperti Paulus menulis dalam 1 Korintus pasal ketiga tentang masalah orang yang membangun di atas Kristus. Beberapa orang membangun dengan emas dan perak dan batu permata. Kemudian ada orang-orang yang membangun di atas dasar keselamatan kita, dari kayu, rumput kering dan jerami. Dan Paulus berkata itu akan diuji dengan pembakaran.  Pekerjaan kita akan diuji dengan api. Dan ketika seseorang membangun dengan begitu indah dan luar biasa, ia akan memperoleh upah. Tetapi jika pekerjaannya tidak layak, maka pekerjaannya akan terbakar, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api. Betapa tragisnya ketika kita mengakhiri hidup dan dalam kekekalan tidak memiliki sesuatu untuk ditunjukkan yaitu apa yang telah kita lakukan bagi Kristus! 
 
4. Pesta Perjamuan Kawin Anak Domba
Hal berikutnya dalam Wahyu pasal sembilan belas adalah perjamuan kawin Anak Domba. Ketika kita telah menerima upah kita di Sorga, kita akan duduk di pesta perjamuan kawin Anak Domba.
 
5. Revelation/Kedatangan Kristus Di Akhir Kesusahan Besar
Wahyu pasal sembilan belas, kemudian Tuhan datang secara terbuka, dan dapat dilihat. Ini adalah kedatangan Kristus yang kedua kali. Penampaan (Revelation). Yudas 14 berkata: “Sesungguhnya Tuhan datang dengan beribu-ribu orang kudus-Nya.”  Dan Wahyu 1:7 mengatakan: “Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan – kemuliaan Shekinah sorga. Dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia.” Ini adalah kedatangan Tuhan kita yang kedua, secara terbuka, kelihatan, secara pribadi, kedatangan-Nya menjadi Raja dan Tuhan atas segala ciptaan.

Bersambung

KEDATANGAN KRISTUS YANG KEDUA KALI

Hari Tuhan akan mengakhiri pemerintahan Antikristus yang singkat itu (2 Tesalonika 2:2). Dalam Perjanjian Baru Hari Tuhan ialah suatu ungkapan yang bersifat meraup pengertian semua peristiwa, yang akan menyertai penggenapan purna. Ungkapan ini mempunyai berbagai bentuk: Hari Tuhan (Kisah 2:20; 1 Tesalonika 5:2; 2 Tesalonika 2:2; 2 Petrus 3:10); Hari Tuhan Yesus (2 Korintus 1;14); Hari Tuhan kita Yesus Kristus (1 Korintus 1:8 ); Hari Kristus Yesus (Filipi 1:6); Hari Kristus (Filipi 1:10; 2:16); Hari Allah (2 Petrus 3:12); hari itu atau hari terakhir (Matius 7:22; 24:36; 26:29; Lukas 10:12; 2 Tesalonika 1:10; 2 Timotius 1:18 dab); akhir zaman (Yohanes 6:39,40,44,54; 11:24; 12:48 ).

Kedatangan Kristus kelak, yang juga dapat disebut kedatangan-Nya sekali lagi (Ibrani 9:28 ) digambarkan dalam Perjanjian Baru dengan berbagai kata yang penting. Parousia, artinya kehadiran atau ketibaan (1 Korintus 14:27; 2 Korintus 7:7), dalam percakapan Yunani dipakai untuk mengartikan kunjungan seorang penguasa. Yesus Kristus yang sama, yang naik ke surga, akan datang lagi ke bumi dalam kehadiran diri-Nya (Kisah 1:11) pada akhir zaman dalam kekuasaan dan kemuliaan (Matius 24:27) untuk memusnahkan Antikristus dan kejahatan (2 Tesalonika 2:8 ), untuk membangkitkan orang-orang mati (1 Korintus 15:23), untuk mengumpulkan orang-orang yang ditebus (Matius 24:31; 2 Tesalonika 2:1; bandingkan dengan Matius 24:37, 39; 1 Tesalonika 2:19; 3:13; 4:15; 5:23; Yakobus 5:7-8; 2 Petrus 1:16; 1 Yohanes 2:28 ).

Kedatangan-Nya kelak akan merupakan juga suatu apokalipsis ( = pembukaan tabir) bilamana kekuasaan dan kemuliaan yang sekarang sudah dimiliki-Nya berdasarkan peninggian-Nya di surga (Filipi 2:9; Efesus 1:20-23; Ibrani 1:3; Ibrani 2:8) akan dinyatakan kepada dunia ini (1 Petrus 4:13). Kristus memerintah sekarang sebagai Tuhan di sebelah kanan Allah, tapi pemerintahan-Nya tidak kelihatan kepada dunia ini. Pemerintahan ini nanti akan dinyatakan melalui apokalipsis = penyataan-Nya, 1 Korintus 1:7; 2 Tesalonika 1:7; 1 Petrus 1:7,13)). Jadi kedatangan Kristus yang kedua kali kelak tidak dapat dipisahkan dari kenaikan-Nya ke surga dan kedudukan-Nya di sebelah kanan Allah Bapa (Wahyu 3:21), sebab hal itu akan mengungkapkan ke-Ilahi-an-Nya yang sekarang kepada dunia ini.

KedatanganNya yang kedua ini merupakan pengungkapan (apokalipsis) dari kemuliannNya yang sekarang disebelah kanan Allah Bapa (I Petr. 4:13 dan Ibr. 1:3). Dalam kedatanganNya kembali kelak dalam kemuliaanNya (Mat. 24:27-31), maka kekuasaan Antikristus dan kejahatan (II Tes. 2:8) akan dihancurkan. Kata ketika, yaitu epiphaneia (penampakan), berarti bahwa kedatangan-Nya itu akan kelihatan (2 Tesalonika 2:8; 1 Timotius 6:14; 2 Timotius 4:1,8; Titus 2:13).

A. Pentingnya Pelajaran Kedatangan Yesus Kedua Kali

Para malaikat berkata kepada murid-murid Tuhan ketika menyaksikan kenaikan Yesus Kristus ke Sorga, bahwa sebagaimana kamu melihat Dia terangkat ke Sorga maka dengan cara yang sama pula kamu akan melihat Dia akan datang kembali (Kisah 1:11).

Dalam sejarah Gereja, pemimpin Gereja mula-mula bahkan sampai pada abad ketiga dengan penuh semangat menanti kedatanganNya kedua kali sesuai dengan janjiNya. Mulai abad ke empat orang percaya mulai melupakan akan janji kedatangan Tuhan kedua kali. Sejak abad ke empat sampai abad-abad pertengahan yaitu sekitar abad 16 s/d 18, dalam ajaran Gereja sepertinya telah melupakan sama sekali ajaran tentang kedatangan Yesus kedua kali.

Ajaran tentang kedatangan Yesus kedua kali mulai dihidupkan kembali ketika Gereja memasuki abad ke 20. Sekarang ini bahwa ajaran tentang kedatangan Yesus kedua kali semakin menarik. Walaupun ada orang-orang tidak percaya yang membangun doktrin tentang tidak adanya kedatangan Yesus kedua kali juga terdapat di ajaran-ajaran Gereja dewasa ini. Namun, bahwa kedatangan Yesus kedua kali adalah suatu fakta kebenaran yang tidak dapat dielakkan. Memang, doktrin tentang kedatangan Yesus kedua kali hampir seluruhnya bertentangan dengan normatif akal budi yang cenderung menolak hal-hal yang besifat adikodrati.

Kedatangan Yesus kedua kali adalah janji Allah yang harus ditanggapi dengan pola pikir rohani yang kesemuanya bersifat supernatural. Hanya manusia rohanilah yang dapat memahami hal-hal yang rohani. Manusia jasmani sudah pasti tidak dapat menerimanya, karena hal-hal itu harus ditanggapi dengan rohani yaitu iman yang dikerjakan oleh Roh Kudus (1 Korintus 2:14-16). Kami mengutip doa Yohanes di Pulau Patmos, "Amin, datanglah Yesus!" (Wahyu 22:20).

Doktrin tentang kedatangan Yesus kedua kali sangat penting dalam Gereja Tuhan karena beberapa hal, yaitu:

1. Kedatangan Yesus Kedua Kali Merupakan Ajaran Khusus Alkitab.
Memang dalam Perjanjian Lama seringkali berita kedatangan Yesus yang pertama tidak dapat dibedakan dengan kedatanganNya yang kedua kali. Kesemuanya masih merupakan nubuatan tentang kedatangan Messias yang akan datang. Dalam Nubuatan 70 minggu Nabi Daniel, disanalah kedua berita tersebut dinyatakan dalam nubuatan. Hanya memerlukan pemahaman yang cukup untuk bisa memilah-milahnya (Daniel 9:24-27).

Tetapi ada beberapa nubuatan didalam Perjanjian Lama yang jelas menunjuk kepada kedatangan Yesus kedua kali. Contoh: Daniel 7:13, Maleakhi 3:1-2, Zakharia 14:4.

Dalam Perjanjian Baru, doktrin kedatangan Yesus kedua kali mendapat tempat lebih khusus. Begitu banyak fasal-fasal yang khusus memberitakan kedatangan Yesus kedua kali. Contoh: Matius 24-25, Markus 13, Lukas 21, bahkan kitab-kitab seperti 1 Tesalonika, 2 Tesalonika, dan kitab Wahyu menekankan pentingnya doktrin kedatangan Yesus kedua kali. Kita harus menaruh tempat yang utama tentang doktrin ini karena mengandung keyakinan iman tentang masa yang akan datang.

2. Beberapa Pokok Ajaran dengan Kunci Kedatangan Yesus Kedua Kali.
Banyak ajaran-ajaran, janji dan lambang dalam Alkitab dengan kunci ajaran kedatangan Yesus kedua kali untuk dapat memahaminya. Ajaran-ajaran, lambang dan janji sebagai berikut:

- Tentang Keselamatan. Keselamatan adalah janji kepada Gereja terkait dengan kehidupan yang akan datang. Janji Tuhan tentang kebangkitan tubuh pada waktu kedatanganNya kedua kali. Tuhan akan membawa orang-orang percaya untuk selama-lamanya tinggal bersama-sama dengan Tuhan. Kewargaan orang percaya bukan didalam dunia tetapi kewargaan sorgawi, semuanya merupakan janji-janji yang hanya dapat hidup apabila adanya ajaran kedatangan Tuhan kedua kali (1 Tesalonika 4:13-18, Filipi 3:20-21, 1 Petrus 1:10).

- Jabatan Yesus sebagai Imam, Nabi dan Raja. Tidak ada satu orangpun akan memahami jabatan Yesus sebagai Raja yang akan datang, apabila tidak ada ajaran kedatangan Yesus kedua kali. Bagaimana Yesus kelak akan memerintah bersama orang percaya. Hal tersebut baru menjadi kenyataan setelah Dia datang kedua kali.

- Yesus Kristus dilambangkan sebagai Mempelai Lelaki, dan GerejaNya dilambangkan sebagai Mempelai Perempuan. Doktrin ini hanya mampu hidup dan ada kebenarannya apabila Yesus datang kedua kali sebagai doktrin yang harus diajarkan. Itulah sebabnya Gereja diajarkan untuk mengasihi Tuhan melebihi dari diri sendiri. Begitu pula begitu banyak janji-janji Alkitab lainnya dengan kunci kedatangan Yesus kedua kali (Mazmur 2, 45, 110). Demikian juga orang-orang Kristen ditantang untuk mempersiapkan diri menanti dan menyongsong kedatangan Tuhan yang kedua kali sehingga semua yang masih merupakan rahasia dapat dinyatakan Tuhan (Matius 16:27, 1 Tesalonika 4:13-18, Yohanes 14:3, Wahyu 1:7, 22:12).

- Janji-Janji dalam sakramen. Begitu pula dalam sakramen baptisan air bahwa kita telah dibangkitkan bersama dengan Yesus oleh kebangkitanNya. Perwujudan janji Allah dalam peraturan baptisan digenapkan pada waktu kedatanganNya kedua kali. Kita akan dibangkitkan dengan kemuliaan sorgawi, dimana orang percaya mampu kalahkan maut. Pada waktu kedatanganNya, orang percaya mendapat tubuh kebangkitan yaitu satu tubuh melimpah kemuliaan Allah. Satu tubuh dimana maut tidak berkuasa atasnya. Tubuh inilah yang tidak akan pernah mengenal maut lagi (1 Korintus 15:50-54). Demikian juga dalam sakramen Perjamuan Suci, Yesus berkata bahwa Dia tidak akan minum lagi air anggur sampai meminumnya yang baru di KerajaanNya. Suatu perjanjian tentang tubuh yang baru yang dikaruniakan bagi orang percaya yang menang. Yesus menjanjikan kita suatu kehidupan yang penuh harapan dimana semuanya telah menjadi baru (Wahyu 21:4-5).

3. Doktrin Kedatangan Yesus Kedua Kali Merupakan Pengharapan Gereja.
Kedatangan Yesus kedua kali merupakan pengharapan yang besar bagi gereja Tuhan. Roh Kudus turun dan memenuhi orang percaya supaya boleh bertumbuh kesasaran utama mempersiapkan diri demi menyongsong kedatangan Yesus kedua kali (Filipi 1:9-10, Efesus 2:12-15).

Banyak penderitaan dialami oleh orang percaya dalam mengiring Dia. Seringkali harus mengalami penganiayaan karena pemberitaan Injil. Tetapi orang percaya justru mendapat kekuatan dan tidak akan menyerah kepada penderitaan yang dialami. Bahkan penderitaan dilihat sebagai wahana untuk memperoleh iman yang murni, supaya mendatangkan pujian kemuliaan pada saat Yesus menyatakan diriNya kelak pada waktu kedatangan kedua kali (1 Petrus 1:5-7).

Pengharapan kedatangan Kristus kedua kali yang akan memberi pahala bagi setiap orang percaya sebagai balasan apa yang telah diperbuat sebagai perbuatan iman didunia sementara menanti Dia. Pengharapan ini telah menjadi motivasi yang kokoh untuk dengan setia mengiring Dia sementara mengikat diri dengan pengharapan yang dijanjikan Yesus Kristus kepada orang percaya. Belum lagi pengharapan kemuliaan yang akan diperoleh gereja apabila berhasil bertumbuh menjadi sama seperti Dia (1 Yohanes 3:2-3, Roma 8:18-19, 2 Timotius 4:8).

4. Doktrin Ini Mendorong Orang Percaya Untuk Hidup Kudus.
Kedatangan Yesus kedua kali mendorong orang percaya untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan. Yesus Kristus adalah sasaran pertumbuhan gereja. Gereja melimpah dengan janji Illahi yang kesemuanya akan diperoleh apabila beribadah dengan kehendakNya. Kedatangan Kristus kedua kali disertai dengan pelbagai pahala Allah kepada gerejaNya, hal ini telah menjadi satu kekuatan sebagai motivasi untuk melakukan kehendak Allah. Kehendak Allah antara lain:

- Orang percaya bertumbuh dalam kekudusan Allah. Tuhan telah memilih kita menjadi orang percaya dan menerima berkat-berkat sorga supaya kita menjadi kudus dan tak bercacat dihadapanNya (Efesus 1:3-4). Menerima keselamatan dalam Yesus Kristus telah mendorong kita supaya dapat hidup kudus sesuai dengan sifat Yesus Kristus (1 Petrus 1:13-16). Orang percaya harus menyucikan diri apabila mengharap untuk masuk kedalam kemuliaanNya pada waktu kedatanganNya.

- Membangun kewaspadaan. Orang percaya harus selalu mawas diri untuk tetap membangun iman didalam Dia. Kita tidak boleh tidur dan lengah supaya tidak terperangkap pada waktu kedatanganNya. Kita diibaratkan seperti orang yang hidup pada siang hari dan sebagai anak-anak terang dan bukan anak-anak kegelapan yang hidup pada malam hari. (1 Tesalonika 5:1-10).

- Membangun ketekunan. Orang percaya bukan hanya waspada tetapi senantiasa hidup dalam ketekunan. Pengertian ketekunan yaitu tetap setia dan selalu melakukan kehendakNya. Ketekunan dalam beribadah (Ibrani 10:25), ketekunan didalam berdoa, dan melakukan yang baik (2 Petrus 1:4-6). Firman Allah memberi nasehat supaya orang percaya bertekun sampai ke akhir (Matius 24:12, 44, 1 Yohanes 2:28).

- Mendorong yang telah undur untuk kuat kembali dalam iman. Orang yang telah mundur iman dapat dibangun kembali bila mendengar berita kedatangan Tuhan yang kedua kali menjadi sadar akan kekeliruan mereka selama ini. Iman mereka dihidupkan kembali dan mendapat pembaharuan melalui berita kedatanganNya. Berita kedatangan Tuhan bisa menyadarkan bahwa ternyata hidup didunia hanya sementara saja (1 Petrus 1:24).

- Doktrin ini menjadi peringatan bagi orang tidak percaya. Injil kerajaan itu harus mencapai seluruh manusia barulah tiba kesudahannya. Semua orang harus mendengar berita keselamatan dan kedatangan Tuhan untuk mengakhiri dunia ini, mereka bebas untuk mengambil keputusan, mau percaya atau tidak tentang keselamatan didalam Dia. Apabila mereka percaya maka akan menerima keselamatan. Namun, apabila tidak percaya berarti menolak kasih karunia itu. Berita tentang kefanaan dan pehukuman akan menimpa dunia pada kedatangan Yesus yang kedua kali, menjadi berita yang paling mendorong untuk membawa orang bertobat. Doktrin kedatangan Yesus kedua kali merupakan doktrin peringatan bagi orang yang tidak percaya (2 Tesalonika 1:7-10).

- Mendorong kegiatan pelayanan gereja. Doktrin kedatangan Yesus kedua kali mendorong gereja Tuhan untuk tidak berdiam diri tetapi semakin giat memberitakan Injil keselamatan. Yesus Kristus belum dapat datang kedua kali sampai segala sesuatu dipulihkan (Kisah 3:21). Gereja terdorong oleh panggilan Kristus sebagai pertanggung-jawaban gereja melaksanakan amanat agungNya memberitakan berita pertobatan.

Gereja terpanggil untuk segera memberitakan kedatangan Yesus kedua kali, karena Firman Allah mengungkapkan rencana Illahinya bagi gereja. Demikian pula Tuhan meminta supaya semua orang percaya melayani untuk memakai talenta kasih karunia untuk melayani Dia. Tuhan telah melengkapkan orang percaya dengan karunia melayani sebagai anggota tubuh Kristus (Roma 12:4-6, 1 Korintus 12:13-28, Efesus 4:13-16, Matius 28:19-20).

Bersambung

Tribulasi: Masa Sengsara/Aniaya

Anti Kristus (binatang) akan berkuasa dan menandatangani pakta perdamaian (perjanjian) dengan Israel untuk masa tujuh tahun (Daniel 9:27). Masa tujuh tahun ini dikenal sebagai masa Tribulasi (kesengsaraan). Dalam masa Tribulasi ini akan terjadi peperangan, kelaparan, wabah dan berbagai bencana alam. Tuhan mencurahkan murkanya terhadap dosa dan kejahatan. Tribulasi menjadi tempat untuk ke empat penunggang kuda dalam Wahyu dan ke tujuh meterai, sangkakala dan cawan murka Allah.

Tribulasi adalah masa 7 tahun yang akan datang di mana Tuhan akan mengakhiri masa pendisiplinan terhadap Israel dan menyelesaikan penghakiman terhadap dunia yang tidak percaya. Gereja, yang terdiri dari semua orang yang telah percaya pada pribadi dan karya Tuhan Yesus yang menyelamatkan mereka dari hukuman dosa, tidak akan ada dalam dunia pada saat Tribulasi. Gereja akan diangkat dari dunia ini dalam peristiwa yang disebut Pengangkatan orang percaya (1 Tesalonika 4:13-18; 1 Korintus 15:51-53). Gereja dilepaskan dari murka yang akan datang (1 Tesalonika 5:9). Dalam Alkitab, Tribulasi disebut dengan berbagai nama, seperti misalnya:

1)Hari Tuhan (Yesaya 2:12; 13:6, 9; Yoel 1:15; 2:1, 11, 31, 3:14; 1 Tesalonika 5:2)
2)Kesusahan atau kesengsaraan (Ulangan 4:30; Zefanya 1:15)
3)Kesengsaraan besar yang menunjuk pada masa yang paling berat pada bagian akhir dari masa 7 tahun (Matius 24:21).
4)Hari atau waktu kesesakan (Daniel 12:1; Zefanya 1:15).
5)Waktu kesusahan bagi Yakub (Yeremia 30:7)

Untuk memahami tujuan dan waktu dari Tribulasi, kita perlu mengerti Daniel 9:24-27. Bagian dari kitab Daniel ini berbicara mengenai 70 minggu yang telah ditetapkan atas “bangsamu.” “Bangsa” Daniel adalah orang-orang Yahudi, bangsa Israel, dan yang dikatakan oleh Daniel 9:24 adalah masa yang Tuhan berikan untuk “melenyapkan kefasikan, untuk mengakhiri dosa, untuk menghapuskan kesalahan, untuk mendatangkan keadilan yang kekal, untuk menggenapkan penglihatan dan nabi, dan untuk mengurapi yang maha kudus.” Tuhan menetapkan “70 minggu” untuk menggenapi semua ini. Adalah penting untuk dimengerti bahwa ketika disebutkan “70 minggu” yang dimaksudkan bukan minggu sebagaimana kita ketahui (7 hari). Kata Bahasa Ibrani (heptad) yang diterjemahkan sebagai minggu dalam Daniel 9:24-27 secara harafiah berarti “7,” dan 70 minggu secara harafiah berarti 70 kali 7.

Masa yang Tuhan bicarakan ini sebenarnya adalah 70 kali 7 tahun atau 490 tahun. Ini dikonfirmasikan oleh ayat lain dalam kitab Daniel. Dalam ayat 25 dan 26 Daniel diberitahukan bahwa sang Mesias akan disingkirkan selama 7 minggu dan 62 minggu (total 69 minggu) mulai dari perintah untuk membangun kembali Yerusalem. Dengan kata lain 69 x 7 tahun (483 tahun) setelah perintah untuk mendirikan Yerusalem Mesias akan disingkirkan. Sejarahwan Alkitab mengkonfirmasikan bahwa 483 tahun telah berlalu sejak dari saat perintah untuk mendirikan Yerusalem sampai saat Yesus disalibkan. Kebanyakan sarjana Kristen, apapun pandangan eskatologis (masa-masa/peristiwa-peristiwa yang akan datang) mereka, memahami 70 minggu dalam kitab Daniel dengan pengertian yang sama dengan yang telah diuraikan di atas.

Dengan berlalunya 483 tahun dari perintah untuk mendirikan Yerusalem sampai pada penyingkiran Mesias, maka hanya tinggal 1 minggu (7 tahun) dari Daniel 9:24 yang masih harus digenapi “untuk melenyapkan kefasikan, untuk mengakhiri dosa, untuk menghapuskan kesalahan, untuk mendatangkan keadilan yang kekal, untuk menggenapkan penglihatan dan nabi, dan untuk mengurapi yang maha kudus.” Masa 7 tahun yang terakhir ini dikenal sebagai masa Tribulasi – masa di mana Tuhan akan mengakhiri penghakiman atas Israel karena dosa-dosa mereka.

Daniel 9:27 memberi beberapa pokok-pokok penting dalam masa 7 tahun Tribulasi. Daniel 9:27 mengatakan “Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu." Pribadi yang dibicarakan dalam ayat ini adalah yang disebutkan oleh Yesus sebagai “Pembinasa keji” (Matius 24:15) dan disebut binatang dalam Wahyu 13. Daniel 9:27 mengatakan bahwa binatang itu akan menempatkan patung dirinya di tempat suci dan menuntut dunia untuk menyembah dia. Wahyu 13:5 menjelaskan bahwa ini akan terjadi selama 42 bulan, yaitu 3½ tahun. Karena Daniel 9:27 mengatakan bahwa ini akan terjadi pada tengah minggu, dan Wahyu 13:5 mengatakan bahwa binatang ini akan melakukan hal ini untuk masa 42 bulan, adalah mudah untuk melihat bahwa total lamanya adalah 84 bulan atau 7 tahun. Lihat pula Daniel 7:25 di mana “satu masa, dua masa dan setengah masa” (satu masa = 1 tahun; dua masa = 2 tahun; setengah masa = ½ tahun; keseluruhannya 3½ tahun) juga merujuk pada Kesengsaraan Besar, bagian terakhir dari 7 tahun Tribulasi ketika “kekejian yang menyebabkan kebinasaan” (binatang) akan berkuasa.

Untuk referensi lebih lanjut mengenai Tribulasi, lihat Wahyu 11:2-3 yang berbicara mengenai 1,260 hari dan 42 bulan, dan Daniel 12:11-12 yang berbicara mengenai 1, 290 hari dan 1,335 hari yang kesemuanya menunjuk pada pertengahan Tribulasi. Hari-hari selebihnya dalam Daniel 12 mungkin termasuk masa pada akhir dari penghakiman terhadap bangsa-bangsa (Matius 25:31-46) dan masa untuk mendirikan Kerajaan Seribu Tahun milik Kristus (Wahyu 20:4-6).

Kurang lebih setengah dari masa 7 tahun, antikristus akan melanggar perjanjian damai dengan Israel dan berperang dengan mereka. Antikristus akan melakukan kekejian yang membinasakan dan membuat patung dirinya untuk disembah di tempat kudus (Daniel 9:27, 2 Tesalonika 2:3-10). Bagian kedua dari Tribulasi dikenal sebagai Kesengsaraan Besar dan waktu kesusahan bagi Yakub.

Pada akhir dari tujuh tahun Tribulasi, antikristus akan melakukan serangan terakhir terhadap Yerusalem yang memuncak pada Perang Harmagedon. Yesus Kristus akan datang kembali, membinasakan antikristus dan bala tentaranya dan membuang mereka ke dalam lautan api (Wahyu 19:11-21). Kristus akan membelenggu Iblis dalam jurang maut untuk 1000 tahun dan akan memerintah di atas bumi selama 1000 tahun (Wahyu 20:1-6).

Di Alkitab tentang masa aniaya orang percaya (Tribulasi) menunjuk pada tiga pengertian yaitu: Pertama: Bahwa gereja Tuhan tidak akan luput dari aniaya sepanjang zaman. Kalau dunia membenci orang percaya karena memang orang percaya bukan berasal dari dunia ini. Sama seperti Yesus Kristus bukan berasal dari dunia demikian juga orang percaya. Tuhan akan meluputkan orang percaya karena Dia selalu menyertai gerejaNya sepanjang zaman gereja (Yohanes 16:32-33, Yohanes 17:16). Kedua: Pengertian akan datang penganiayaan besar akan menimpa orang percaya. Dunia akan dibawah kekuasaan antikris dan menganiaya semua orang percaya supaya menolak Yesus sebagai Tuhan. Orang percaya akan dianiaya untuk dapat murtad supaya menyembah dia bahkan banyak yang akan mengalami penganiayaan dalam mempertahankan Nama Kristus, mereka akan mati syahid dimasa tribulasi (Wahyu 3:10, 1 Tes.5:9, Wah.6:12-17). Kalau ada masa aniaya akan dialami oleh orang percaya dan mengalami puncak selama satu masa dan dua masa dan setengah masa atau 3,5 tahun. Tuhan berjanji akan melindungi orang percaya (Gerika: "Ek" atau "out of") dari pencobaan berat yang akan menimpa seluruh dunia. Antikris atau si naga yang menjadi penguasa pada masa tribulasi tidak dapat menganiaya orang percaya yang benar karena perlindungan Tuhan. Dikatakan bahwa gereja Tuhan akan diterbangkan dengan dua sayap burung nasar untuk dilindungi oleh Tuhan selama 3,5 tahun (Wahyu 12:14). Ketiga: Dari nubuatan 70 minggu untuk Israel bahwa 69 minggu telah digenapkan sampai kepada Yesus Sang Messias diurapi pada usia 30 tahun. Kemudian satu minggu yang terakhir merupakan minggu penganiayaan atas Israel setelah sang raja penguasa tribulasi menghentikan korban di Bait Allah (Dan.9:25-27). Perjanjian itu menjadi berat dan sejak itu terjadi penganiayaan atas Israel. Karena itu menurut paham ini sebelum antikris berkuasa dan menganiaya bangsa Israel maka mereka percaya bahwa Bait Allah Yerusalem harus dibangun kembali.

Ketiga pandangan tentang masa aniaya diatas jelas berbeda satu dengan yang lain. Melalui nubuatan Daniel khusus untuk bangsa Israel bahwa minggu yang ke tujuh puluh adalah satu kesempatan terakhir yang Allah berikan bagi bangsa ini untuk memulihkan segala sesuatu. Kita harus ingat bahwa bangsa Israel sampai hari ini secara bangsa tetap masih memegang Taurat Musa dan tetap menolak Yesus Kristus sebagai Messias. Itulah sebabnya mereka yakin tentang pembangunan Bait Allah harus segera dimulaikan. Sedangkan minggu ke 70 khusus untuk bangsa Israel, kami juga percaya bahwa setelah jaman bangsa-bangsa berakhir maka rencana Allah akan kembali kepada Israel (Roma 11:25-26). Kalau minggu terakhir (ke 70) bagi keyakinan Israel diperuntukkan untuk pemulihan mereka yaitu pembangunan Bait Allah dan dimulainya lagi ibadah didalamnya sesuai keyakinan mereka, itu berarti suatu pengungkapan misteri bahwa Israel akan menerima Yesus sebagi Messias sehingga Bait Allah yang akan dibangun pasti menjadi Bait Allah dihadapan Allah. Perhatikan nubuatan bahwa Allah akan mengumpulkan mereka kembali dan memberi mereka hati yang lain dan roh yang baru didalam bathin mereka dan mereka akan hidup taat. Satu nubuatan tentang pertobatan bangsa Israel di minggu terakhir, mereka berkesempatan untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Messias (Yeh.11:17-19, Rom.11:25-26).

1. Pengungkapan misteri minggu ke 70. Daniel 9:27. Banyak penafsir langsung menempatkan bahwa raja itu adalah si antikris sehingga mereka mengajarkan bahwa masa antikris adalah 7 tahun sesuai dengan minggu terakhir dalam minggu ke 70. Karena itu bagi penafsir yang percaya masa antikris ialah 7 tahun, percaya bahwa Bait Allah di Yerusalem harus dibangun kembali. Sebab ditengah minggu si antikris akan membuat perjanjian akan menjadi berat dengan mengehentikan korban sembelihan di Bait Allah. Disinilah penyebabnya, mereka menafsir tentang kuda putih dan penunggangnya dalam Wahyu 6:2, bahwa itu adalah antikris dengan segala kemenangannya. Karena sebelum antikris menghentikan korban sembelihan di Bait Allah dan akan duduk didalmnya untuk minta disembah sebagai Tuhan dan menguasai dunia, maka dia harus memperoleh kemenangan terus untuk membangun pemerintahan dunia dan disembah sebagai Allah (Wahyu 6:1-17, 2 Tes.2:1-8).

- Mereka menafsir bahwa raja itu adalah si antikris yang akan berperan penuh selama satu kali 7 masa atau 7 tahun, itulah sebabnya mereka langsung membangun ajaran sesuai dengan nubuatan Daniel 9:27, bahwa masa antikris selama 7 tahun yaitu penggenapan minggu ke 70.

- Sesuai dengan penafsiran tentang nubuatan, maka bagi tafsiran ini Bait Allah Yerusalem harus dibangun, karena antikris akan menghentikan korban di pertengahan minggu (setelah 3,5 tahun), kemudian dia akan duduk di Bait Allah tersebut dan memerintah dunia serta minta disembah sebagai Allah (2 Tes. 2:1-7).

- Sebelum antikris duduk di Bait Allah dan minta disembah sebagai Allah, dia harus mendapatkan kemenangan. Karena itu tafsiran tentang Kuda Putih dalam Wahyu 6:2, bahwa Kuda Putih tersebut adalah antikris.

Kelemahan tafsiran tentang masa aniaya adalah 7 tahun yaitu penempatan langsung minggu ke 70 di penghujung zaman sebelum kedatangan Yesus kedua kali, sebagai berikut.

Pertama: Mereka menafsir bahwa raja itu dalam ayat 27 adalah oknum antikris. Kata "Raja Itu" mestinya ada hubungan dengan ayat-ayat sebelumnya (baca Dan.9:25-27). Dengan menafsir Raja Itu adalah oknum antikris maka ayat 27 menjadi berdiri sendiri terpisah dari ayat-ayat sebelumnya. Sedangkan Daniel 9:25-27 ialah nubuatan 70 minggu merupakan satu kesatuan yang saling menggenapkan. Dengan menafsir bahwa raja itu adalah antikris telah meninggalkan kontekstual dari nubuatan itu sendiri.

Kedua: Nubuatan masa aniaya tujuh tahun telah memaksakan suatu kebenaran yang keliru dengan akan dibangunnya Bait Allah dimana sebentar perjanjian akan menjadi berat sebab antikris akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan. Itu berarti, bahwa tafsiran ini masih percaya bahwa kebenaran taurat tentang penyembelihan binatang sebagai pokok ibadah masih berlaku kepada bangsa ini. Sedangkan penghancuran Bait Allah oleh Titus telah dinubuatkan oleh Yesus untuk menghentikan semua korban sembelihan binatang. Setelah kematian Kristus Yesus sebagai Anak Domba Allah, maka Allah membenci semua korban sembelihan. Kebenaran Taurat tidak ada lagi, semua telah digenapkan didalam Tuhan Yesus Kristus (Yoh.1:29, Ibr.9:13-14, 10:1, 4).

Ketiga: Penafsir masa aniaya 7 tahun tidak menempatkan peranan Yesus sebagai Juruselamat dalam tafsiran 70 minggu, sebab memisahkan ayat 27 dan ayat-ayat sebelumnya. Karena penjelasan karya Kristus untuk menghentikan korban-korban sembelihan dan menggenapkan Taurat justru terletak pada ayat 27 tersebut. "Raja itu membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali 7 masa. Pada pertengahan 7 masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan...". Secara hurufiah tafsiran masa aniaya 7 tahun begitu jelas dapat diterima. Tetapi tafsiran 7 tahun tribulasi banyak meninggalkan hakekat kebenaran terutama tidak menempatkan peranan karya Kristus dan kebenaranNya sebagai pokok nubuatan. Diantaranya masih menempatkan Taurat sebagai kebenaran Israel.

Pandangan kedua: Daniel 9:27, bahwa Raja Itu, keterangan ayat 25, menunjuk pada Yesus Kristus (Yang Diurapi). Membuat perjanjian menjadi berat bagi semua orang yaitu ketika Yesus menunjuk diriNya sebagai Messias dan sebagai Allah sangat melukai keyakinan kepercayaan agama Yahudi yang "Monotheisme". Yesus Kristus sebagai Messias dan memproklamasikan misiNya membuat bangsa Israel sangat tersinggung. Hal-hal yang memberatkan Israel menerima misi Yesus adalah:

- Dia menyatakan diriNya sebagai Tuhan dan menghancurkan theologi Israel yang monotheisme, yaitu kepercayaan kepada Allah yang esa. Konsep Allah yang Tritunggal belum dipahami pada waktu itu. Pengakuan Yesus sebagai Tuhan dan Messias, dianggap telah menghujat Allah. Itulah sebabnya, misi Yesus sebagai Juruselamat ditolak bangsa ini (Yoh.12:45, 14:9). Pengakuan Yesus Kristus sebagai Messias dan Tuhan dianggap sebagai menghujat Allah (Imamat 24:16). Karena itu Yesus Kristus ditolak dan harus dihukum mati. Benarlah nubuatan Firman Allah, pengungkapan misi Yesus sebagai perjanjian yang baru tidak menyenangkan orang banyak. Yesus Kristus harus ditolak dan dihukum mati. Kematian Yesus Kristus sebagai Domba Allah terjadi setelah Dia melayani 3,5 tahun lamanya. Dia mati ditengah minggu untuk menghentikan korban sembelihan dan santapan sebab Dia sebagai penggenap semua sistem korban dalam Taurat (Ibrani 9:11-14).

- Konsep Messias bagi Israel adalah datangnya seorang raja akan menetapkan kembali tahta Daud dan sekaligus melepaskan dan membebaskan Israel dari penindasan dan pendudukan kerajaan Romawi. Sejak penghancuran dan pembuangan Israel ke Babel oleh Raja Nebukadnezar (tahun 606 SM), maka bangsa ini silih berganti dijajah oleh raja-raja asing. Mereka merindukan satu Messias untuk membebaskan dan menjadikan Israel kembali menjadi kerajaan besar berdaulat ditakuti negeri sekitar seperti pada zaman Raja Daud.

Ketika Yesus memproklamasikan diri sebagai Messias dan Juruselamat dalam arti rohani maka bangsa ini kecewa. Bahkan menuduh Dia menghujat Allah. Murid-murid Yesus sekalipun sebelum hari kepenuhan Roh Kudus dalam hati sanubari menganggap bahwa Yesus Kristus sebagai Messias penerus tahta Daud. Ketika Yesus hendak terangkat ke surga, mereka dengan diam-diam bertanya-tanya, "Maka bertanyalah mereka yang berkumpul disitu: "Tuhan maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?" (Kisah 1:6). Israel telah salah kaprah tentang arti Messias yang sebenarnya. Messias diartikan secara lahiriah, sebagai Juruselamat kerajaan dan bangsa Israel lahiriah. Dia telah dibuang, namun telah menjadi Batu Penjuru (1 Petr. 2:6-7).

- Setelah penolakan Israel kepada Yesus sebagai Messias, Israel masih terus mempersembahkan korban sembelihan di Bait Allah. Walaupun ketika Yesus mati sebagai Messias bahwa tirai Bait Allah yang memisahkan ruangan maha kudus tercabik dari atas ke bawah yang berarti bahwa semua telah genap didalam Yesus Kristus dan Allah tidak berkenan lagi akan korban-korban sembelihan dan santapan (Matius 27:51, Keluaran 26:31-33).

Karena itu pelayanan Yesus selama 3,5 tahun yang berakhir pada pertengahan 7 tahun, adalah penggenapan 1/2 minggu dari minggu yang ke 70 (minggu terakhir). Pekerjaan Yesus sebagai Messiaslah yang menghentikan semua korban sembelihan dan santapan di tengah minggu. Yesus setelah melayani 3,5 tahun maka Dia mati untuk menggenapkan Taurat dan menghentikan semua korban sembelihan dan santapan. Dia datang untuk menggenapkan hukum Taurat (Yoh.1:29, Ibr.9:11-14, Dan.9:27).

Selanjutnya, "Diatas sayap kekejian akan datang yang membinasakan" mempunyai arti pengertian ganda. "Diatas sayap kekejian" dalam bahasa Inggris "The overspreading of abominations (KJV)" Overspread (Ibr.Kanaph), berarti ujung dari satu bentangan, "A wing of bird" suatu bentangan atau jangkauan, seperti sayap burung yang mempunyai ujung jangkauan.

Setelah kematian Kristus dan tirai yang memisahkan tempat maha kudus telah tercabik, tetapi Israel terus melanjutkan ibadah Taurat dan penyembelihan binatang yang menerbitkan kemurkaan Allah, berjalan terus. Allah mensifatkan hal tersebut sebagai sayap kekejian. Atau bentangan waktu yang menerbitkan kekejian Allah. Pelaksanaan penyembelihan berjalan terus selama 40 tahun mengundang kemurkaan Allah dan akhirnya Allah mengutus jenderal Titus panglima Romawi datang membinasakan Yerusalem dan Bait Allah didalamnya.

Walaupun Bait Allah telah dihancurkan dan Israel tersebar keseluruh bumi tetapi mereka tetap menolak Yesus sebagai Messias. Bahkan sampai hari ini mereka masih merindukan untuk membangun Bait Allah itu kembali dan melanjutkan ibadah berupa penyembelihan binatang. Secara lahiriah mereka tidak lakukan itu, tetapi didalam hati mereka masih memegang teguh aturan Taurat dan merindukan bait Allah dibangun, kemudian mengadakan penyembelihan seperti dahulu. Selama mereka menolak Yesus sebagai Messias dan berpegang pada aturan Taurat.

2. Antikris berkuasa selama 3,5 tahun. Raja itu ialah Tuhan Yesus Kristus yang telah menghentikan korban sembelihan ditengah minggu. Pelayanan Yesus Kristus selama 3,5 tahun di bumi sudah menggenapkan setengah dari satu minggu terakhir. Diikuti oleh satu bentangan waktu "Diatas sayap kekejian" atau "The overspreading of abominations", akan datang yang membinasakan. Pengertian melalui satu bentangan waktu akan datang yang membinasakan digenapkan dalam rangkap dua.

Anti Kristus

Allah menyatakan bahwa umat manusia sedang hidup di zaman terakhir, era terakhir, masa perpanjangan waktu terakhir, masa terakhir dari sejarah dunia. Siapakah atau apakah anti kristus itu? Ada dalam Alkitab, 2:18 Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar bahwa antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Dari hal inilah kita mengetahui bahwa waktu ini benar-benar waktu yang terakhir (1 Yohanes 2:18, BIS).

a. Definisi dari ‘Anti Kristus’.
Kata Yunani asli untuk kata "antikristus" dapat mempunyai dua arti. Kata itu dapat berarti "menentang Kristus", dalam arti seseorang atau suatu kekuasaan yang menentang pekerjaan Kristus. Atau kata itu dapat berarti "pengganti Kristus", menyatakan seseorang atau suatu kekuasaan yang "mengambil tempat Kristus", atau seorang "Kristus palsu". Pada saat Anti Kristus datang ia akan mengklaim bahwa ia adalah sang Mesias dan bahwa ini adalah kedatanganNya (dari Mesias) yang kedua. Ia akan menentang Kristus sementara bertindak sebagai / seperti Kristus.

b. Ayat-ayat Kitab Suci yang membicarakan Anti Kristus.
Dalam PL sudah ada ayat-ayat yang membicarakan Anti Kristus, yaitu: Dan 7:8,23-26; 11:35-39; Mat 24:15-16. Istilah ‘Anti Kristus’ muncul hanya dalam surat Yohanes, yaitu dalam: 1Yoh 2:18,22; 4:3; 2Yoh 7.  Dalam bagian Kitab Suci lain, istilah ‘Anti Kristus’ itu tidak digunakan, tetapi ajaran tentang Anti Kristus itu jelas ada: Mat 24:5,24; 2Tes 2:3-12; Wah 13:1-18.

c. Siapakah Anti Kristus itu?
Dari semua ayat Kitab Suci di atas bisa disimpulkan bahwa: Anti Kristus itu sudah ada pada jaman Paulus & Yohanes. Anti Kristus itu mencapai kekuatan puncaknya pada saat2 mendekati akhir jaman. Daniel - dunia politik, Paulus - dunia Gereja, Yohanes – keduanya. Kekuatan Anti Kristus itu akhirnya akan terkonsentrasi dalam seorang pribadi, perwujudan dari semua kejahatan.
Penggambaran Anti Kristus dalam kitab Daniel itu kelihatannya menunjuk kepada satu pribadi.
Paulus, dalam 2Tes 2:3, menyebut sang Anti Kristus itu dengan sebutan ‘the man of sin’ (= manusia dosa / durhaka) dan ‘the son of perdition’ (= anak kebinasaan / neraka), dan seluruh kontext menunjukkan bahwa sang Anti Kristus itu adalah seorang pribadi.
Sekalipun Yohanes berbicara tentang banyak Anti Kristus yang sudah muncul pada jamannya, ia tetap berbicara tentang akan datangnya ‘seorang Anti Kristus’ (1Yoh 2:18).
Dalam kitab Wahyu, binatang yang dibicarakan oleh Yohanes dalam Wah 13 itu, terlihat sebagai seorang pribadi, yang akhirnya dimasukkan ke neraka (Wah. 19:20; 20:10).
Karena Kristus adalah seorang pribadi, maka adalah sesuatu yang wajar kalau sang Anti Kristus itu juga adalah seorang pribadi.
Menurut Firman Allah, anti kristus-anti kristus adalah orang-orang Kristen palsu yang telah memisahkan diri dari umat beriman yang sejati. Mereka adalah pembohong yang menyangkal Yesus sebagai Kristus. Ada dalam Alkitab, "Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Mesias? Inilah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak" (1 Yohanes 2:22). "Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, yang tidak mengaku bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itulah si penyesat dan antikristus" (2 Yohanes 1:7).
Anti Kristus bisa didefinisikan sebagai musuh Kristus yang merupakan manusia-setan, yang akan muncul sebelum kedatangan Kristus yang kedua kali, sebagai penindas dan penganiaya terakhir dari orang-orang Kristen. Banyak pandangan tentang siapa sang Anti Kristus itu.
   seorang Yahudi, yang berpura-pura menjadi Mesias / Kristus, dan memerintah di Yerusalem.
   seorang kaisar Romawi.
   kaisar Nero.
   kepausan Roma / Paus-Paus tertentu.
   Stalin / Hitler.
 
Pada waktu orang2 di masa lampau mengidentifikasi orang2 tertentu sebagai sang Anti Kristus, mereka tidak sepenuhnya salah, karena memang sudah ada manifestasi2 dari pemikiran dan tindakan anti Kristen dalam sepanjang sejarah Gereja. Sebelumnya, kita telah memperhatikan bahwa sudah ada pelopor2 dan pendahulu2 dari sang Anti Kristus, dan akan terus ada orang2 seperti itu. ... setiap jaman akan menyediakan bentuk khusus dari aktivitas anti Kristennya sendiri. Tetapi kita mencari suatu penguatan / peningkatan dari tanda ini dalam pemunculan dari sang Anti Kristus sebelum kembalinya Kristus.
Tanda ini menunjukkan ketidakmampuan kita untuk menentukan kembalinya Kristus dengan tepat. Kita tidak tahu bagaimana sang Anti Kristus yang terakhir akan muncul atau apa bentuk pemunculannya.
Anti kristus bukanlah orang atheis (yang tak percaya adanya Allah). Mereka bukanlah orang-orang kafir yang mengadakan perang melawan Yesus. Mereka adalah orang-orang yang mengabarkan suatu injil, tetapi bukan injil yang sejati. Itu adalah "injil yang berbeda". Sebab orang-orang itu adalah rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja curang, yang menyamar sebagai rasul-rasul Kristus. Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblis pun menyamar sebagai malaikat Terang. Jadi, bukanlah suatu hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran. Kesudahan mereka akan setimpal dengan perbuatan mereka" (2 Korintus 11:4, 13-15).
Yesus mengamarkan Gereja tentang pekerjaan penipuan dari nabi-nabi palsu ini (Matius 7:15, 21-23). Selanjutnya Yesus mengamarkan bahwa pada masa mendekati Kedatangan-Nya yang kedua kali pada akhir masa Gereja, antikristus-antikristus akan benar-benar meniru pribadi-Nya, sambil menyatakan diri sebagai Kristus atau Mesias yang telah kembali (Matius 24:4-5, 24-26).
Sesaat sebelum hari Kedatangan Yesus yang kedua kali, akan ada suatu manifestasi antikritus yang besar dan terakhir, antikristus yang "harus datang". "Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa, yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah" (2 Tesalonika 2:3-4).
Apakah akan terjadi kepada anti kritus ini, dan bagaimana kita bisa mengenal dia? "Pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali. Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu, dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka" ( 2 Tesalonika 2:8-10).

TANDA-TANDA HARI PENGANGKATAN/RAPTURE

1. Munculnya Mesias-Mesias Palsu
Matius 24:5: “Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.” Semua ini benar. Tanda yang lain, lihat ayat berikutnya ayat 6: Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun ini bukan tanda kedatangan hari pengangkatan. Kesebelas, ayat 11: “Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang. Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.”

2. Injil Kerajaan Diberitakan Ke Seluruh Dunia
“Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa.” Seluruh dunia dapat mendengar Injil.

3. Kebangkitan Kembali Israel
Dalam nubuatan Yehezkiel pasal ketiga puluh tujuh adalah nubuatan tentang kebangkitan Israel, munculnya Israel sebagai bangsa dan umat. Dan itu sudah terjadi di sepanjang masa hidup kita, yaitu kembalinya orang Yahudi ke Palestina dan kebangkitan bangsa Yahudi. Tidak ada bangsa Yahudi selama kurang lebih 2,000 tahun. Tetapi bangsa ini kembali bangkit dan ini adalah salah satu dari tanda-tanda akhir zaman.

4. Bangkitnya Bangsa-Bangsa yang Memusuhi Israel

Kemudian dalam Kitab Yehezkiel 38 dan 39, ada nubuatan tentang bangkitnya Russia. Gog dan Magog dan Rosh; diterjemahkan di sini raja agung negeri Meshekh dan Tubal, mereka adalah nama-nama dari kota-kota besar di Russia. Ini dikatakan di sini dalam nubuatan Yehezkiel pasal tiga puluh delapan bahwa akan ada konfiderasi dengan Russia dan musuh-musuh Israel, Persia dan Ethiopia dan Libia.

LIMA PANDANGAN TENTANG PENGANGKATAN GEREJA

1. Pandangan Pre-Tribulasi Rapture
Yang pertama adalah pandangan yang mengatakan bahwa gereja akan diangkat sebelum masa Tribulasi, dan ini disebut Pre-Tribulasi Rapture, yang mana pengajaran ini mengatakan bahwa Tuhan akan datang secara imminent. Setelah kedatangan Tuhan bagi jemaat-Nya, dan setelah kita diangkat ke awan berjumpa dengan Tuhan di angkasa, dan kemudian kita akan berdiri di hadapan Kristus di bema, tahta pengadilan Kristus, dan kita diberi hadiah oleh Dia dari kasih dan pekerjaan kita bagi Dia. Kemudian kita masuk dalam Pesta Perjamuan Kawin Anak Domba. Dan setelah itu kita akan bersama dengan Dia turun lagi ke bumi. Dan setelah kembali ke bumi lagi ini, dan setelah terjadinya perang Harmagedon, kemudian kita masuk memerintah bersama Kristus dalam kerajaan seribu tahun atau millennium. Di akhir masa millennium akan terjadi pemberontakan Setan, dan setelah itu kita masuk ke dalam sorga yang kekal. Inilah pandangan yang pertama tentang doktrin ini, yaitu Pre-Tribulasi rapture gereja.
2. Pandangan Mid-Tribulasi Rapture
Interpretasi kedua dari para sarjana ini adalah Mid-Tribulasi raptur; yaitu bahwa gereja masuk dalam separuh atau tiga setengah tahun pertama dari masa Tribulasi, dan setelah tiga setengah tahun masa Tribulasi gereja akan diangkat oleh Tuhan. Jadi gereja diangkat di pertengahan masa Tribulasi.

3. Pandangan Post-Tribulasi Rapture
Interpretasi teologis ketiga adalah Post-Tribulasii raptur – yaitu bahwa gereja akan ikut mengalami masa kesusahan besar yang sangat mengerikan itu; dan setelah masa Tribulasi, gereja akan diangkat. Ini pada umumnya didasarkan pada satu ayat yang agung dalam Alkitab; yaitu, Matius 24:29. Tuhan kita berkata di dalam pengajaran apokaluptik-Nya di dalam Injil Matius, “Segera sesudah siksaan pada masa itu…Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit…. Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya… dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi” (Matius 24:29-31). Jadi, para sarja Post-Tribulasi ini berkata bahwa di sini sangatlah jelas. Tuhan berfirman, “Segera sesudah siksaan pada masa itu, Allah akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi.”

Jawaban untuk masalah ini: Orang-orang pilihan yang dimaksud oleh Tuhan di sini adalah orang-orang kudus pada masa Tribulasi. Mereka adalah orang-orang yang telah diselamatkan dan dimeteraikan di antara orang-orang Israel, umat Allah, dan para petobat non Yahudi mereka. Mereka bukan jemaat, karena jemaat telah diangkat pada masa itu, diangkat sebelum masa Tribulasi yang sangat mengerikan itu. Tribulasi berhubungan dengan minggu ketujuh Daniel, minggu terakhir dalam Yeremia 30:7 – ini dihubungkan dengan masa “kesusahan besar bagi Yakub.” Setelah pengangkatan (rapture) jemaat, orang-orang kudus dari masa Tribulasi ini tidak terlupakan. Mereka akan dibangkitkan dari antara orang mati menurut Wahyu 20:4-5. Tidak seorangpun dari mereka yang akan dibiarkan tetap di dalam kubur. Tidak ada tulang yang dibiarkan tetap berada dalam kubur. Orang-orang kudus dari masa Tribulasi ini akan dibangkitkan dari antara orang mati, dan ini dengan sangat jelas dijelaskan dalam Wahyu 20:4-5.
4. Pandangan Partial Rapture
Posisi doktrinal keempat dari para sarjana modern adalah partial rapture; mereka berpendapat bahwa hanya orang-orang Kristen yang rohani saja yang akan diangkat, dan orang-orang Kristen kedagingan/duniawi akan ditinggalkan untuk masuk ke dalam masa kesusahan yang sangat mengerikan itu. Namun ada ayat dalam Kitab Suci, yaitu 1 Korintus 15:51 yang berkata, “Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah.” Di sini dikatakan bahwa bukan beberapa dari kita yang akan diubahkan, bukan beberapa dari kita yang akan diangkat, bukan beberapa dari kita yang akan dimuliakan dan sementara beberapa dari kita akan ditinggalkan untuk mengalami Tribulasi, namun kita semua akan diubahkan, “Tetapi kita semuanya akan diubah” (1 Korintus 15:51). Pada kenyataannya, secara doktrinal, kita tahu bahwa tak ada satupun dari kita yang layak di hadapan Tuhan. Hanya oleh kasih karunia Allah saja kita diselamatkan, oleh sebab itu setiap kita yang telah diselamatkan oleh kasih karunia Allah itu tidak akan ditinggalkan untuk mengalami masa penghakiman yang sangat mengerikan itu, atau tidak akan terjadi bahwa beberapa dari kita, yang kita pikir lebih rohani akan diangkat untuk berjumpa dengan Tuhan dan sementara yang lain ditinggalkan.

Pembahasan doktrin ini: Jika kita harus masuk ke dalam Tribulasi supaya diselamatkan, maka jika demikian keselamatan bukanlah berasal dari anugerah atau kasih karunia, namun melalui perbuatan atau pekerjaan dan penderitaan kita, atau oleh karena sesuatu yang kita lakukan. Kita diselamatkan oleh kasih karunia Tuhan kita. Tidak seorangpun dari kita yang layak, namun Kristus telah mati bagi kita untuk menggantikan posisi kita, dan hanya di dalam kasih dan kebaikan-Nya kita dapat diterima ke dalam hadirat Allah yang begitu mulia.

5. Pandangan yang Mengatakan bahwa Tidak akan ada Rapture
Selanjutnya, posisi kelima adalah pandangan yang mengatakan bahwa tidak akan ada rapture atau hari pengangkatan. Tidak akan ada Tribulasi. Tidak akan ada Harmagedon. Tidak akan ada Millenium. Tidak akan ada kebangkitan secara khusus.

PENGANGKATAN (RAPTURE)

Kristus akan memindahkan semua orang percaya yang merupakan bagian dari Gereja (orang-orang suci Perjanjian Baru) dari dunia ini melalui peristiwa yang disebut Pengangkatan (1 Tesalonika 4:13-18; 1 Korintus 15:51ff). Pada Tahta Penghakiman Kristus, orang-orang percaya ini akan diberikan pahala untuk perbuatan baik dan pelayanan mereka. Mereka mungkin saja kehilangan pahala mereka karena tidak melayani dan tidak taat, namun tidak akan kehilangan hidup kekal (1 Korintus 3:11-15; 2 Korintus 5:10).

Kata “pengangkatan” tidak muncul di dalam Alkitab. Namun demikian, konsep mengenai Pengangkatan diajarkan dengan jelas dalam Alkitab. Pengangkatan Gereja adalah peristiwa di mana Allah memindahkan semua orang percaya dari bumi ini untuk membuka jalan bagi penghakimanNya yang adil ditumpahkan ke bumi pada masa Tribulasi. Pengangkatan terutama dilukiskan dalam 1 Tesalonika 4:13-18 dan 1 Korintus 15:50-54. 1 Tesalonika 4:13-18 menggambarkan Pengangkatan sebagai Allah membangkitkan semua orang percaya yang telah meninggal, memberi mereka tubuh kemuliaan, dan kemudian meninggalkan dunia ini bersama dengan orang-orang percaya yang masih hidup, yang juga telah diberikan tubuh kemuliaan. “Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan” (1 Tesalonika 4:16-17).

1 Korintus 15:50-54 memusatkan pada natur Pengangkatan yang bersifat mendadak dan pada tubuh kemuliaan yang akan kita terima. “Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah, dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah” (1 Korintus 15:51-52). Pengangkatan adalah suatu peristiwa yang mulia yang kita perlu rindukan. Pada akhirnya kita akan bebas dari dosa. Kita akan berada di hadapan Allah untuk selamanya. Ada terlalu banyak perdebatan mengenai makna dan cakupan dari Pengangkatan. Bukan ini maksud Tuhan. Dalam hubungannya dengan Pengangkatan, Allah ingin kita menghiibur “seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini.”

Waktu Pengangkatan orang percaya dalam hubungannya dengan Tribulasi (kesengsaraan) adalah salah satu isu paling kontroversial dalam gereja saat ini. Tiga pandangan utama adalah: Pratribulasi (Pengangkatan orang percaya terjadi sebelum Tribulasi), Midtribulasi (Pengangkatan orang percaya terjadi di tengah-tengah Tribulasi), dan Pascatribulasi (Pengangkatan orang percaya terjadi pada akhir dari Tribulasi). Pandangan ke empat, yang lazimnya dikenal sebagai Pra-Murka adalah posisi Midtribulasi yang dimodifikasi sedikit.

Pertama, adalah penting untuk mengenali tujuan dari Tribulasi. Menurut Daniel 9:27 ada tujuh “masa” (7 tahun) yang masih akan datang. Keseluruhan nubuat Daniel mengenai tujuh puluh masa (Daniel 9:20-27) berbicara mengenai bangsa Israel. Ini adalah masa di mana Tuhan memusatkan perhatianNya secara khusus pada Israel. Walaupun ini tidak merupakan indikasi bahwa gereja tidak lagi ada, hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai mengapa gereja masih perlu ada di atas bumi pada waktu itu.

Ayat Alkitab yang utama mengenai Pengangkatan orang percaya adalah 1 Tesalonika 4:13-18. Ayat-ayat ini menjelaskan bahwa setiap orang percaya, bersama dengan orang-orang percaya yang telah meninggal, akan bertemu dengan Tuhan di angkasa dan akan bersama-sama dengan Dia selama-lamanya. Pengangkatan orang percaya adalah Tuhan memindahkan umatNya dari bumi ini. Dalam 5:9 Paulus mengatakan, “Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita” (1 Tesalonika 5:9). Kitab Wahyu yang secara utama berbicara mengenai masa Tribulasi adalah berita nubuatan mengenai bagaimana Tuhan akan mencurahkan murkaNya atas bumi ini pada saat Tribulasi. Adalah tidak konsisten untuk Tuhan menjanjikan orang-orang percaya bahwa mereka tidak akan mengalami murka Tuhan namun membiarkan mereka di bumi pada masa Tribulasi. Fakta bahwa Allah berjanji melepaskan orang-orang Kristen dari murkaNya tidak lama setelah berjanji untuk menyingkirkan umatNya dari bumi ini nampaknya menghubungkan kedua peristiwa ini.

Bagian Alkitab lain yang krusial mengenai waktu dari Pengangkatan orang percaya adalah Wahyu 3:10. Di sana Kristus berjanji melepaskan orang-orang percaya dari “hari pencobaan” yang akan datang atas seluruh dunia. Ini dapat berarti dua hal: (1) Kristus akan melindungi orang-orang percaya di tengah pencobaan, atau (2) Tuhan akan membebaskan orang-orang percaya dari pencobaan.

KEBANGKITAN DAGING

Kedatangan Kristus yang kedua itu dihubungkan dengan kebangkitan ‘mereka yang mati dalam Kristus’ (I Tes. 4:16). Kepercayaan akan kebangkitan ini berakar pada keyakinan bahwa Allah adalah Allah yang hidup yang tidak menginginkan kematian manusia (Mat. 23:32). Untuk itu Allah telah mematahkan kuasa kematian itu dengan kebangkitan Yesus, yang menjadi buah sulung dari kebangkitan. Karena kebangkitan itu sudah dimulai oleh Yesus maka orang yang percaya sekarang ini juga sudah mendapat bagian dalam hidup Yesus yang sudah bangkit itu. KebangkitanNya itu telah menjadi jaminan (I Kor. 15:12-20).

Sifat tubuh rohaniah yang dibangkitkan itu dibicarakan dalam I Kor. 15:35-58. Tubuh itu benar-benar suatu tubuh, walaupun yang melampaui yang ada sekarang, yang merupakan lanjutan dari tubuh yang sekarang. Walaupun disebut tubuh rohaniah bukanlah harus terbuat dari roh. Yang penting ialah : tubuh yang dibaharui dan diberi daya hidup oleh Roh.

Pada kedatangan Tuhan Yesus kelak, akan terjadi kebangkitan mereka yang mati dalam Kristus (1 Tesalonika 4:16). Kebangkitan itu disebut dalam beberapa ayat Perjanjian Lama (Yesaya 25:8; 26:19; Daniel 12:2; Yehezkiel 37 juga mencerminkan kepercayaan akan kebangkitan). Kepercayaan akan kebangkitan berakar pada keyakinan bahwa Allah ialah Allah yang hidup, justru Ia tidak akan membiarkan umat-Nya menjadi mangsa maut (Matius 22:32). Perjanjian Baru memang mengungkapkan kenyataan tentang kebangkitan semua orang (Yohanes 5:28-29; Kisah 24:15; Wahyu 20:12-13), tapi inti penekanannya ialah kebangkitan sebagai buah penebusan. Kehidupan sesudah kebangkitan merupakan berkat akhir zaman, yang dinikmati oleh orang-orang yang ditebus (Kolose 2:12-13). Dengan kebangkitan-Nya Yesus telah mematahkan kuasa maut, dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa. Kebangkitan Yesus bukan melulu pemulihan badan yang mati menjadi hidup lagi; itu adalah tahapan pertama dari kebangkitan pada akhir zaman. Kebangkitan-Nya adalah buah sulung atau permulaan dari tuaian pada akhir zaman (1 Korintus 15:23). Karena kebangkitan sudah mulai, maka orang-orang percaya sekarang mendapat bagian dalam hidup Yesus yang sudah bangkit itu (Efesus 2:5-6; Roma 6:4; Filipi 3:10; Kolose 3:1-3). Maka terjaminlah kebangkitan orang-orang yang sekarang ini hidup dalam Yesus oleh kenyataan kebangkitan-Nya (1 Korintus 15:12-20), dan kebangkitan ini akan menjadi tahapan kedua dari tuaian pada akhir zaman (1 Korintus 15:23).

Sifat tubuh surgawi atau rohaniah yang akan diberikan kepada mereka yang dibangkitkan, dibicarakan dalam 1 Korintus 15:35-58. Tubuh itu melampaui pengalaman sekarang (ayat35-37) , tapi benar-benar suatu tubuh (ayat 38-42) yang merupakan lanjutan tubuh duniawi, hanya bukanlah terdiri dari daging dan darah (ayat 50). Paulus melukiskan tubuh rohaniah itu sebagai tidak dapat binasa, mulia, kuat (ayat 42-43). Tubuh rohaniah (ayat 44) tidak berarti tubuh yang terbuat dari roh, tapi tubuh yang seluruhnya diberi daya hidup dan diperbarui oleh Roh kehidupan. Tubuh rohaniah itu tidak bergantung ke dalam tata hidup yang sama sekali berbeda dari hidup yang sekarang; tubuh itu ialah tubuh yang sekarang yang dibebaskan (Roma 8:23) tatkala yang fana ini ditelan oleh hidup (1 Korintus 5:4).

KEADAAN ORANG MATI

KEADAAN ORANG MATI

Menurut Alkitab manusia tidak terdiri dari tiga bagian yang terpisah-pisah, yaitu tubuh, jiwa, dan roh. Lebih tepat, istilah-istilah ini mengacu kepada berbagai segi dari hanya satu diri yang berdaya hidup. Jadi jika manusia akan dibangkitkan, itu berarti bahwa tubuhnya akan dibangkitkan pula untuk hidup dalam dunia yang akan datang. Baik hidup maupun kematian menggenggam manusia seluruhnya. Hal ini dilukiskan dengan ajaran tentang hidup yang kekal dalam Alkitab. Hidup yang kekal atau immortalitas tidak berarti hidup yang takkan berakhir, tapi hidup bebas dari maut (1 Korintus 15:33; 1 Timotius 6:16)dan kebusukan (Roma 2:7; 2 Timotius 1:10). Hanya Allah yang "tidak takluk kepada maut" (1 Timotius 6:16), tapi Yesus sudah memenangkan hidup dan tubuh yang tak dapat binasa bagi manusia (2 Timotius 1:10), dan mereka akan menggantikan tubuh yang dapat mati dengan yang tidak dapat mati pada hari kebangkitan (1 Korintus 15:53-54).

Hanya sedikit yang dikatakan Alkitab mengenai keadaan orang mati. Dalam Perjanjian Lama pun manusia yang mati bukan tidak berada lagi, tapi rohnya turun ke SYEOL (dunia orang mati). Tempat ini digambarkan sebagai tempat yang paling bawah (Mazmur 86:13; Amsal 15:24; Yehezkiel 26:20), suatu negeri yang gelap gulita (Ayub 10:22), daerah yang sunyi (Mazmur 88:12; 94:17; 115:17). Di sini diterimalah orang yang baru meninggal (Yesaya 14:9-10) oleh orang mati, yang berkumpul menurut suku-sukunya (Yehezkiel 32:17-32).

SYEOL bukanlah terutama berarti tempat, tapi keadaan orang mati. Di situ eksistensi atau keberadaan mereka bukan menjadi tiada, tapi juga mereka tidak hidup, sebab hidup dapat dinikmati hanya di hadapan Allah:
SYEOL merupakan cara Perjanjian Lama menegaskan bahwa maut tidak mengakhiri eksistensi manusia. Dalam satu dua tempat Allah memberikan penyataan tambahan (kemudian hari ditambah lagi dalam Perjanjian Baru), bahwa karena Dia-lah Allah yang hidup, maka Ia takkan meninggalkan umat-Nya dalam kuasa dunia orang mati, tapi akan membawa mereka ke hadirat-Nya supaya mereka dapat menikmati hidup di situ (Mazmur 16:9-11; 49:15; 73:24; Ayub 19:25-26). Henokh dan Elia naik ke surga ke hadirat Allah, tanpa melihat SYEOL lebih dulu (Kejadian 5:24; 2 Raja 2:11).

Dalam Perjanjian Baru istilah yang diterjemahkan dunia orang mati atau kerajaan maut ialah hades (Matius 11:23; 16:16; Lukas 10:15 dab). Barangkali cerita orang kaya dan Lazarus, seperti cerita tentang bendahara yang tidak jujur, adalah perumpamaan yang menggunakan jalan pikiran Yahudi pada waktu itu, dan tidak dimaksudkan untuk mengajar kita mengenai keadaan orang mati. Petrus membicarakan tentang orang-orang yang fasik yang mati sebagai roh-roh yang dipenjara.

Penyataan bahwa maut tidak mengakhiri eksistensi manusia diperluas dalam Perjanjian Baru. Kiasan mengenai tidur sering dipakai tentang orang mati (Matius 27:52; 1 Korintus 11:30; 1 Tesalonika 4:13), dan ada ahli melihat arti yang lebih dalam ketimbang melulu kiasan ini. Kepada kita diberitahukan bahwa orang-orang yang sudah ditebus akan bersama Yesus bila mereka mati (Lukas 23:43; Filipi 1:23) dan bahwa roh-roh mereka telah menjadi sempurna (Ibrani 12:23). Paulus enggan melihat maut sebab nampak seperti suatu keadaan telanjang tanpa tubuh (2 Korintus 5:3), sehingga ia merindukan tubuh rohaniah. Tapi keengganannya itu dikalahkan oleh keyakinan, bahwa meninggalkan tubuh berarti berada bersama Tuhan Yesus, maka walaupun ia tidak mempunyai pengetahuan tentang keadaan roh manusia sesudah mati, hal itu lebih diingini ketimbang berlanjut dalam eksistensi hidup duniawi. Tujuan Allah ialah menebus manusia seutuhnya, mencakup jiwa raganya. Ungkapan seperti keselamatan jiwamu (1 Petrus 1:9; Yakobus 1:21) tidak berarti bahwa jiwa diselamatkan tanpa tubuh, karena (seperti dalam Matius 16:25)psukhĂȘ (nyawa) berarti hidup manusia yang nyata, tanpa singgungan khusus pada soal apakah ia mempunyai tubuh atau tidak (bandingkan dengan Kisah 27:10).




KERAJAAN MAUT

Bagian akhir tujuan perjalanan orang-orang yang sudah ditebus ialah bumi baru, perjalanan akhir orang-orang fasik ialah geena-gehenna (neraka), suatu istilah yang diturunkan dari kata Ibrani ge-hinnom, artinya lemban bin-Hinom yang letaknya di luar Yerusalem, tempat pengorbanan anak-anak dalam api kepada Molokh (2 Tawarikh 28:3; 33:6). Dalam tulisan nabi-nabi gehenna menjadi lambang penghakiman (Yeremia 7:31-32), kemudian hari lambang penghukuman yang terakhir. Allah berkuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka (Lukas 12:5; Matius 10:28; bandingkan dengan Matius 5:29-30). Itulah tempat api yang tak terpadamkan (Markus 9:43) atau api kekal (Matius 18:8 ).

Wahyu menggambarkan hukuman terakhir sebagai laut api dan belerang (Wahyu 20:10) yang menjadi nasib dari binatang, Iblis, dan orang-orang yang tidak diselamatkan (Wahyu 20:15). Bahwa ini merupakan bahasa kiasan terbukti dari hal bahwa maut dan kerajaan maut dilemparkan ke dalam laut api itu. "Itulah kematian yang kedua" (Wahyu 20:14). Tuhan Yesus membicarakan tentang hukuman terakhir dengan memakai kata api (Matius 13:42, 50; 25:41) atau "kegelapan yang paling gelap" (Matius 8:12; 22:13; 25:30; bandingkan dengan 2 Petrus 2:17; Yudas 13). Kedua kata api dan kegelapan merupakan lambang hukuman, tapi keduanya melukiskan suatu kenyataan yang menakutkan, jika seseorang dijauhkan dari hadirat dan berkat-berkat Allah dalam Kristus (Matius 7:23; 25:41; 2 Tesalonika 1:9). Untuk berpendapat bahwa akhirnya seluruh manusia akan diselamatkan, seperti banyak ahli modern, tidak dapat dibenarkan Perjanjian Baru.

Tanda-tanda akhir zaman

Ayat-ayat berikut mencakup hampir semua kejadian-kejadian yang berhubungan dengan hari-hari terakhir. Kehadiran suara "sangkakala" akan menjadi tanda. Pesta terakhir yang dirayakan oleh bangsa Israel tiap tahun pada akhir musim menuai (Hari Raya Tabernakel) dimulai dengan peniupan sangkakala (Im 23:24; Bil 29:1). Perayaan ini memiliki suatu arti nubuatan yang menggambarkan hari-hari terakhir dari zaman Gereja. Ini adalah beberapa hal yang akan terjadi:

1.Kedatangan Kristus Kembali, "Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangka-kala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari Sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit" (1 Tes 4:15, 16). "Sesungguhnya, Aku akan menyatakan suatu rahasia; kita tidak akan mati semuanya tapi kita semuanya akan diubahkan." "Dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir sebab nafiri akan berbunyi.
2.Orang-orang Mati Akan Dibangkitkan, "Orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tak dapat binasa”
3.Orang-orang Yang Hidup Akan Diubahkan, "Kita semua akan diubah" (1 Kor 15:51,52). "Lalu malaikat yang ke tujuh meniup sangkakalanya; dan terdengarlah suara-suara nyaring di dalam Sorga.
4.Kristus Memerintah, "Pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita. Dia yang diurapiNya, dan Ia (Kristus) akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya" (Why 11:15).
5.Bangsa-bangsa Marah, "dan semua bangsa telah marah.”
6.Kemurkaan Allah, "amarahMu telah datang.’
7.Penghukuman Orang-orang Mati "saat bagi orang-orang mati untuk dihakimi.”
8.Upah Diberikan "Untuk memberi upah kepada hamba-hambaMu, nabi-nabi dan orang-orang kudus dan kepada mereka yang takut akan namaMu, kepada orang-orang kecil dan orang-orang besar” dan
9.Orang-orang Berdosa Dibinasakan "Untuk membinasakan barang siapa yang membinasakan bumi" (Why 11:18). Kesembilan hal di atas adalah peristiwa-peristiwa utama yang mengikuti masa penghabisan dari Gereja dan kedatangan masa Kerajaan seribu tahun.

Matius 24:5-8 memberi kita beberapa petunjuk penting sehingga kita dapat memahami mendekatnya akhir zaman. “Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang. Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya. Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat. Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru.” Bertambahnya mesias-mesias palsu, bertambahnya peperangan, bertambahnya kelaparan, penyakit dan bencana-bencana alam – semua ini adalah “tanda-tanda” akhir zaman. Bahkan dalam ayat-ayat ini kita diberikan peringatan. Jangan sampai kita ditipu (Matius 24L4), karena peristiwa-peristiwa ini hanyalah permulaan dari sakit melahirkan (Matius 24:8), kesudahannya masih akan datang (Matius 24:6).

Banyak penafsir yang menunjuk pada setiap gempa bumi, setiap pergolakan politik, dan setiap serangan terhadap Israel sebagai tanda bahwa akhir zaman segera tiba. Walaupun peristiwa-peristiwa ini adalah tanda-tanda bahwa akhir zaman sementara mendekat, hal ini tidak berarti bahwa akhir zaman sudah tiba. Rasul Paulus mengingatkan bahwa “di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan” (1 Timotius 4:1). Hari-hari terakhir dilukiskan sebagai “masa yang sukar” karena meningkatnya kejahatan manusia dan orang-orang yang secara aktif “menolak kebenaran” (2 Timotius 3:1-9; lihat pula 2 Tesalonika 2:3).

Tanda-tanda lain yang mungkin antara lain adalah dibangunnya kembali tempat suci orang Yahudi di Yerusalem, meningkatnya permusuhan terhadap Israel dan perkembangan ke arah satu pemerintahan dunia. Tanda akhir zaman yang paling utama adalah negara Israel. Pada tahun 1948 Israel untuk pertama kalinya sejak tahun 70 A.D. diakui sebagai negara yang berdaulat. Tuhan sudah berjanji kepada Abraham bahwa keturunannya akan memiliki Kanaan sebagai “milik untuk selama-lamanya” (Kejadian 17:8), dan Yehezkiel menubuatkan kebangunan kembali Israel secara fisik dan rohani (Yehezkiel 37). Dari sudut pandang nubuat akhir zaman, adanya Israel sebagai bangsa di tanahnya sendiri adalah hal yang penting karena pentingnya Israel dalam eskatologi (Daniel 10:14; 11:41; Wahyu 11:8).

Dengan mengingat tanda-tanda ini, kita dapat bersikap bijak dalam hal pengharapan akhir zaman. Namun kita tidak boleh menafsirkan salah satu dari tanda-tanda ini sebagai indikasi jelas bahwa akhir zaman akan segera tiba. Tuhan telah memberi kita informasi yang cukup sehingga kita dapat mempersiapkan diri, namun tidak cukup untuk membuat kita menjadi sombong.

Eskatologi: Doktrin Akhir Zaman

Ajaran Alkitab tentang eskatologi (ajaran tentang Akhir Zaman) tidak hanya mempedulikan nasib orang secara perseorangan, tapi juga sejarah manusia. Menurut Alkitab, Allah tidak hanya menyatakan diri-Nya melalui orang-orang yang mendapat ilham, tapi juga dalam dan melalui peristiwa-peristiwa yang membebaskan umat-Nya, dan peristiwa yang terpenting dari semuanya ialah kedatangan Anak-Nya Yesus Kristus. Selanjutnya, isi dari penyataan ini tidak terbatas pada kebenaran-kebenaran mengenai sifat dan tujuan Allah, tapi mencakup juga tindakan-tindakan pelepasan umat-Nya dan firman yang diilhamkan yang menafsirkan makna tindakan-tindakan tersebut. Karena Allah ialah Tuhan atas segala peristiwa sejarah, maka penggenapan dari karya pelepasan oleh Allah mencakup juga pelepasan manusia dari sejarah, artinya, perubahan tata tertib dunia ini menjadi suatu dunia yang baru.

Pengertian Eskatologi

Kata Eskatologi berasal dari bahasa Yunani : eskhatos yang berarti akhir zaman, yang hampir sama dengan bahasa Inggris "escalate" (terangkat ) dan digunakan dalam istilah Theologi untuk menunjuk masa"pengangkatan orang kudus" pada akhir jaman. Lima kali dalam Injil Yohanes, Yesus menggunakan kata ini dalam hubungan dengan kebangkitan orang-orang benar yang telah meninggal: "... Aku akan membangkitkannya pada akhir zaman" (6:39,40,44,54; 11:24). Dalam konteks ini, "eschatos" menunjuk pada saat KedatanganNya Kedua kali ke dunia. "... pada waktu bunyi nafiri yang terakhir ... orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tak dapat binasa dan kita semua akan diubah" (1 Kor 15:52). "Maka Tuhan sendiri akan turun dari Sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit" (1 Tes 4:16). Dalam konteks yang lebih luas, berarti "hari-hari terakhir" dimulai pada saat Pentakosta pada tahun 33 Masehi. Banyak orang yakin bahwa "hari-hari terakhir" akan berakhir saat Yesus datang kembali ke dunia. Jadi Eskatologi adalah ilmu teologi yang berbicara tentang hal-hal yang bertalian dengan akhir zaman.

Dengan Eskatologi ini terkait beberapa istilah dan pengertian yang lain seperti : Kedatangan Kristus yang kedua kali, kebangkitan daging, penghakiman dan kerajaan seribu tahun dan juga tanda-tanda atau hal-hal yang mendahului akhir zaman itu. Istilah ini disebut juga dalam berbagai bentuk, misalnya : Hari Tuhan (Kis. 2:20; II Petr.3:10 dan I Tes.5:2), Hari Kristus (Flp. 1:10), Hari Terakhir (Mat. 7:22), Akhir Zaman (Yoh. 6:39). Umumnya, kalau berbicara tentang akhir zaman maka biasanya pemikiran tertuju kepada nasib orang perorang yang ditentukan pada penghakiman yang diadakan pada saat itu. Tetapi sebenarnya Alkitab sendiri lebih cenderung membicarakan Penggenapan Kerajaan Allah yang mencakup bumi yang diperbaharui. Yesaya menyebutnya : langit baru dan bumi baru (Yes. 65:17; 66:22).

Selain itu, ada juga kecenderungan untuk menaruh perhatian terhadap suatu masa yang akan datang, kelak, yang merupakan saat yang tiba-tiba datang dengan gejala-gejala alam yang dahsyat menghancurkan bumi ini atau saat dimana orang jahat akan dihukum dan orang saleh akan mendapatkan damai sejahtera. Tetapi dalam Alkitab diperlihatkan adanya dua tahapan atau jenis akhir zaman, yakni yang pertama : yang dinubuatkan dalam Perjanjian Lama, yaitu tentang kedatangan seorang Mesias dari keturunan Daud (Yes. 9:6-7); 11:1 dst.; Yer. 23:5-6), Anak Manusia yang turun dari Sorga (Dan. 7:13-14), Hamba yang menderita (Yes. 53). Yang kedua yakni : sebagai masa penggenapan makna kedatangannya di dunia ini. Dengan kata lain, akhir zaman itu bisa juga dikatakan dimulai pada kenaikan Yesus sampai pada kedatanganNya yang kedua dan makna akhir zaman itu dapat dilihat sebagai penyempurnaan dari apa yang dilakukan oleh Mesias yang datang itu selama hidupnya di dunia ini (Luk. 4:18-21; 10:23-24; Mat. 11:4-5; 13:16-17). Kita Ibrani menekankan bahwa zaman akhir itu sudah disini sekarang ( 1:2 ), yaitu dengan hadirnya Kristus pewaris Kerajaan Allah.

Tidak semua orang sependapat bahwa doktrin akhir zaman penting untuk dipelajari. Ada yang menganggap bahwa doktrin ini sungguh penting, tetapi ada juga yang menganggapnya sekadar doktrin tambahan. Mereka ini mengatakan bahwa apa dan bagaimanapun pandangan kita tentang doktrin ini tidak akan mempengaruhi -mempercepat atau memperlambat- kedatangan Kristus. Karena itu, lebih baik membicarakan hal-hal lain yang jauh lebih penting.

Ada beberapa alasan mengapa kita mempelajari doktrin ini:

a. Alkitab mengajarkan bahwa sejarah tidak akan berjalan dengan sendirinya begitu saja, tetapi ada dalam pimpinan dan kontrol Allah. Sejarah akan menuju pada penggenapannya yang sempurna. Hal ini akan terjadi pada waktu kedatangan Kristus yang kedua kali, yaitu pada akhir zaman.

b. Kita orang-orang percaya yang hidup di dunia ini tidak boleh terlalu disibukkan oleh dunia ini sehingga kita lupa bahwa kita akan menerima, "Suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar, dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di Sorga.""(1Pet.1: 4). Karena itu, kita harus berusaha menghubungkan apa yang kita lakukan sekarang dengan doktrin ini. Sebagaimana tokoh reformasi, Martin Luther pernah berkata, "Aku hanya punya dua hari, yaitu hari ini dan hari itu. Saya mau hidup hari ini dalam terang hari itu (hari kedatangan Kristus yang kedua)."

c. Sesungguhnya segala kejahatan dan penderitaan yang terjadi di dunia ini hanya akan berakhir pada akhir zaman. Jadi, pengharapan dan kerinduan kita akan dunia yang penuh bahagia dan ideal akan dipenuhi pada akhir zaman. Itulah sebabnya kita tidak setuju pada kelompok tertentu yang memiliki pandangan yang terlalu optimis akan keadaan dunia ini. Kenyataannya, dunia semakin rusak, kejahatan semakin merajalela. Hal tersebut sebenarnya sudah ditegaskan Kitab Suci. Sebagaimana tertulis, "Sedangkan orang jahat dan penipu akan bertambah jahat." (2Tim.3: 13)